Skandal Rasialisme di Emirates Stadium: PSG Ambil Langkah Hukum ke Arsenal

Sekretaris Jenderal SOS Racisme, Hermann Ebongue, juga mengecam keras perilaku para pelaku dan menegaskan akan bekerja sama dengan Arsenal serta otoritas Inggris untuk mengidentifikasi mereka. “Kami akan berkolaborasi dengan Arsenal dalam mengusut dan mengidentifikasi para pelaku,” ujarnya kepada Le Parisien.

UEFA selaku otoritas sepak bola Eropa turut memantau kasus ini dan membuka kemungkinan menjatuhkan sanksi kepada Arsenal, seperti yang pernah dilakukan terhadap Barcelona dan klub lain dalam kasus serupa. Sebelumnya, Barcelona pernah dijatuhi larangan penjualan tiket tandang selama satu laga akibat perilaku rasis suporter mereka saat laga Liga Champions melawan Monaco.

Insiden serupa juga terjadi pada April lalu, ketika tiga suporter Aston Villa ditangkap terkait dugaan kejahatan rasial usai laga Liga Champions melawan PSG. Polisi West Midlands mengonfirmasi dua individu ditahan atas dugaan nyanyian rasis, sementara satu lainnya ditangkap karena pelanggaran ketertiban umum yang diperberat unsur rasial.

Arsenal menegaskan komitmennya untuk memerangi rasisme, baik di dalam maupun di luar stadion. Klub asal London Utara itu memiliki sejarah panjang dalam kampanye anti-diskriminasi dan terus mengajak suporter untuk melaporkan segala bentuk pelecehan. “Kami berkomitmen tidak hanya menentang rasisme, tetapi juga menjadi organisasi yang proaktif dalam memberantas diskriminasi,” tegas Arsenal dalam kampanye #ArsenalForEveryone.

Peristiwa ini kembali menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi dunia sepak bola dalam memberantas rasisme. Berbagai pihak, mulai dari klub, federasi, hingga organisasi masyarakat sipil, menyerukan aksi nyata dan hukuman tegas agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.

“Diskriminasi dan pelecehan adalah noda dalam sepak bola kita. Dengan kekuatan kolektif, dukungan dari para penggemar, dan komunitas sepak bola yang lebih luas, kita bisa membuat perubahan,” ujar Samir Singh, petugas pengembangan komunitas Arsenal.

PSG dan SOS Racisme menegaskan langkah hukum ini diambil sebagai pesan tegas bahwa tindakan rasisme tidak akan ditoleransi di dunia sepak bola, sekaligus memberikan perlindungan dan dukungan penuh kepada para pemain dan staf yang menjadi korban.