Media Brasil Sambut Ancelotti di Selecao dengan Kelegaan dan Harapan Baru

Selain itu, disebutkan bahwa Presiden CBF, Ednaldo Rodrigues, telah menghabiskan dua tahun untuk membujuk Carlo Ancelotti, yang sedang bersiap meninggalkan Real Madrid.

Rodrigues menyebut penunjukan ini sebagai "deklarasi kepada dunia bahwa kami bertekad merebut kembali tempat di podium tertinggi."

Namun, Folha menilai langkah ini juga memiliki dimensi politis: upaya Rodrigues untuk mengamankan posisinya sendiri di tengah tuduhan korupsi dan penyimpangan yang membayangi kepemimpinannya.

Sementara itu, Globo Esporte menyoroti urgensi keputusan ini. "Rodrigues tidak punya waktu untuk menunda," tulis mereka.

Dalam laporannya, Globo mengungkap bahwa Ancelotti telah lebih dulu menghubungi Neymar untuk memastikan kesiapan dan komitmennya terhadap proyek timnas. Ia juga menjalin komunikasi dengan Casemiro—yang pernah ia latih di Real Madrid—serta sejumlah sosok kepercayaannya untuk membantu menyusun rencana ke depan.

Masih menurut Globo, Ancelotti sudah mulai menyiapkan daftar nama-nama baru untuk skuad Brasil dalam menghadapi laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Ekuador dan Paraguay, Juni mendatang.

O Globo memilih fokus pada sisi kontraktual dan logistik. Disebutkan bahwa dalam masa kerja 14 bulan, Ancelotti akan menerima bayaran sekitar 4,5 juta real per bulan (sekitar Rp13,2 miliar), menjadikannya pelatih timmas dengan gaji tertinggi di dunia.

Selain itu, ia dijanjikan bonus sebesar 5,5 juta dolar jika berhasil membawa Brasil juara Piala Dunia 2026. Fasilitas lainnya termasuk apartemen yang disediakan CBF di Rio de Janeiro, asuransi kesehatan internasional, dan akses ke jet pribadi untuk perjalanan luar negeri.

Di Estadao, kolumnis sepak bola Mauro Beting memberikan pujian terhadap rekam jejak Ancelotti. Ia membandingkan gaya kepelatihan pelatih asal Reggiolo ini dengan para manajer legendaris Brasil yang pernah meraih trofi dunia.

"Gelar keenam kini terasa tak lagi sejauh dulu," tulis Beting.

Ia menggambarkan Ancelotti sebagai sosok yang "low profile, tenang, penuh respek, dan sangat dihormati", sekaligus menyoroti kemampuannya membangun tim yang solid dan bersatu seperti keluarga.

Secara umum, media-media besar Brasil menyampaikan optimisme yang berhati-hati: bahwa dengan hadirnya satu di antara pelatih paling berprestasi dalam sejarah sepak bola dunia, Selecao akhirnya mungkin menemukan kembali jalannya untuk kembali ke puncak kejayaan.

Sumber: Xinhua