Son Heung-min usai Tottenham Juara Liga Europa: Saya adalah Pria Paling Bahagia di Dunia!

Mimpi Son Heung-min terwujud. Tak heran, ia menjadi pria paling bahagia di dunia setelah Tottenham Hotspur menyegel titel juara Liga Europa.

Bola.com, Jakarta - Son Heung-min mengaku dirinya telah memimpikan hal yang sama selama tujuh hari berturut-turut menjelang final Liga Europa menghadapi Manchester United (MU) di Spanyol: ia mengangkat trofi Eropa pertamanya bersama Tottenham Hotspur.

Mimpi itu akhirnya menjadi kenyataan.

Di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis dini hari WIB (22-5-2025), Tottenham berhasil menaklukkan MU dengan skor tipis 1-0.

Sebagai kapten tim, Son menjadi orang pertama yang menyentuh dan mengangkat trofi, disambut sorakan rekan-rekan setim dan staf pelatih.

"Perasaan ini luar biasa. Ini adalah sesuatu yang selalu saya impikan," ujar Son dalam wawancara di lapangan bersama TNT Sports.

"Hari ini mimpi itu benar-benar terwujud. Apa lagi yang bisa saya katakan? Saya sangat, sangat bahagia. Saya adalah pria paling bahagia di dunia," ucapnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Tertekan Jelang Pertandingan

Kemenangan ini bukan sekadar gelar bagi Tottenham Hotspur, tetapi penutup manis dari penantian panjang. Trofi terakhir klub London Utara ini adalah Carabao Cup pada 2008.

Bagi Son Heung-min, ini adalah gelar perdananya sejak memulai karier profesional di Eropa bersama Hamburg SV pada 2010. Setelah bergabung dengan Tottenham pada 2015, ia akhirnya mematahkan kutukan panjang tanpa gelar.

"Saya merasa tertekan. Saya sangat menginginkannya," ungkap Son.

"Tujuh hari terakhir saya terus bermimpi soal pertandingan ini. Mimpi yang sama, gambaran yang sama, dan sekarang benar-benar terjadi. Saya akhirnya bisa tidur nyenyak dan menikmati semuanya," ujar Son, yang juga kapten Timnas Korea Selatan ini.

3 dari 4 halaman

Apresiasi buat Rekan Setim

Son mengatakan ia tak sabar merayakan kemenangan ini bersama para pemain lain.

"Hari ini adalah hari kami merayakannya. Mari jadikan ini hari yang tak akan pernah mereka lupakan," ucapnya, sebelum bercanda,

"Mungkin saya akan ketinggalan pesawat."

Dalam musim Premier League yang mengecewakan—Spurs hanya bertengger di peringkat ke-17, nyaris terjerembap ke zona degradasi—Son tak lupa memberikan apresiasi besar kepada rekan-rekannya yang tetap bersatu dalam situasi sulit.

"Kalau kami lihat sepanjang musim, selalu ada masa-masa sulit. Tapi, sebagai pemain, kami tetap bersama," tuturnya.

"Saya merasa sangat beruntung punya kelompok pemain sehebat ini di sisi saya."

4 dari 4 halaman

Legenda Semalam dan Dukungan dari Korsel

Sebagai pencetak gol terbanyak kelima sepanjang sejarah klub, Son tak ragu menyebut dirinya sebagai legenda Spurs, setidaknya untuk satu malam bersejarah ini.

"Untuk hari ini, saya bisa menyebut diri saya legenda klub ini," katanya sambil tersenyum.

Di Korea Selatan, status legenda sudah lama ia sandang. Ribuan penggemar di tanah kelahirannya bangun dini hari untuk menyaksikan laga yang dimulai pukul 4 pagi waktu setempat.

"Saya sangat bangga menjadi orang Korea dan memenangkan trofi ini," kata Son.

"Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada para penggemar di Korea. Dukungan mereka luar biasa, seperti orang gila," katanya lagi.

 

Sumber: Yonhap

Video Populer

Foto Populer