Fakta Auckland City, Tim Amatir yang Dicukur Bayern Munchen di Piala Dunia Antarklub 2025: Pemainnya Pekerja Kantoran, hingga Tukang Cukur

Menurut The Athletic, secara kolektif, biaya penerbangan mereka ke AS untuk mewujudkan impian ini sekitar dua kali lipat dari pendapatan tahunan Auckland City.

Skuad Bayern, di sisi lain, menurut Transfermarkt, bernilai lebih dari 1 miliar dolar AS.

Jadi tentu saja klub raksasa Jerman itu dengan mudah mengubah pertandingan menjadi kemenangan telak. Mereka melepaskan 31 tembakan, sedangkan Auckland City hanya melepaskan satu tembakan.

Berbicara kepada CNN Sports, kapten Auckland, Mario Ilich, menjelaskan bagaimana kecintaan timnya terhadap sepak bola menjadi kekuatan pendorong di balik lolosnya Auckland City ke Piala Dunia Antarklub 2025.

"Orang-orang mengatakan bahwa pemain profesional bekerja keras, dan memang demikian, tetapi kami berusaha untuk bersaing di level teratas permainan sambil mempertahankan dua, dan dalam beberapa kasus, tiga pekerjaan."

Ilich, yang mencari nafkah sebagai tenaga penjual untuk Coca-Cola, merinci rutinitas sebagian besar anggota tim setiap hari.

Tanpa kompleks latihan bernilai jutaan dolar yang tersedia bagi banyak tim elite Eropa, para pemain Auckland City perlu menjejali sebagian besar latihan di pusat kebugaran dan pemulihan di luar fasilitas klub.

“Hari saya biasanya dimulai sekitar pukul 05.00 pagi saat alarm berbunyi. Saya bangun dan pergi ke pusat kebugaran selama satu jam sebelum kembali untuk sarapan dan tiba di kantor pukul 08.00 pagi," kara Ilich. 

“Saya mencoba menyelesaikannya sebelum pukul 5 sore sehingga saya dapat pergi ke seberang kota untuk latihan, yang dimulai pukul 06.00 sore. Kami akan menghabiskan sekitar dua jam di lapangan rumput, dan saya akan pulang sekitar pukul 09.00 malam sebelum tidur untuk mempersiapkan diri melakukannya lagi keesokan harinya," imbuhnya. 

Tim Navy Blues berlatih empat kali per pekan pada malam hari. Pertandingan Liga Regional Selandia Baru biasanya dimainkan pada Sabtu.

“Saya hanya bisa bertemu pasangan saya pada Jumat malam, atau Minggu, tetapi untungnya dia sangat memahami sifat karier pemain yang terbatas dan memungkinkan saya untuk mengejar impian saya,” kata Ilich.

Auckland City sebenarnya adalah veteran di Piala Dunia Antarklub. Sejauh ini, mereka adalah klub terkuat yang berafiliasi dengan Oseania. Selama dua dekade terakhir, Auckland City menjuarai Liga Champions di kawasan tersebut sebanyak 13 kali.

Namun, ada peringatan. Di Selandia Baru, tempat rugbi adalah rajanya, beberapa klub profesional sah berkompetisi di A-League Australia. Klub-klub tersebut, yaitu Wellington Phoenix dan Auckland FC,  tidak memenuhi syarat untuk Liga Champions Oseania.

Liga Champions adalah jalur alami menuju Piala Dunia Antarklub ini. Sesuai janji untuk memenuhi menjadikan sepak bola benar-benar mendunia, FIFA membutuhkan perwakilan dari setiap benua untuk tampil di turnamen ini .

FIFA, tentu saja, mempertimbangkan perwakilan tersebut. FIFA memberikan 12 tiket untuk Eropa dan enam untuk Amerika Selatan, dan masing-masing tiket untuk Asia, Afrika, dan Amerika Utara/Tengah. Namun, Oseania mendapat satu tempat yang dijamin, dan Auckland City dengan mudah mengklaimnya.

Di dalam negeri, dan ketika mereka terbang ke pertandingan Liga Champions di seluruh Pasifik Selatan, Auckland City adalah raksasa. Mereka menguasai bola dan mendominasi permainan.

Meskipun mereka amatir atau semi-pro, banyak dari mereka adalah pemain berbakat yang berkompetisi di perguruan tinggi atau klub pemuda elite.

Tetapi mereka bukan tandingan Bayern Bayern. Alhasil, pertandingan berjalan berat sebelah dan lahirlah skor dengan margin sangat besar. 

Sumber: CNN, Yahoo