Sukses


Keluarga Berlusconi Resmi Menjual Monza ke Perusahaan Amerika: Mengakhiri Era Panjang di Sepak Bola Italia

Keluarga Berlusconi memutuskan untuk tidak melanjutkan bisnis di dunia sepak bola.

Bola.com, Jakarta - Era kepemilikan klub sepak bola Italia oleh keluarga Berlusconi resmi berakhir setelah mereka sepakat menjual AC Monza kepada perusahaan investasi asal Amerika Serikat, Beckett Layne Ventures.

Kesepakatan ini diumumkan pada Selasa waktu setempat, dan menandai penutupan babak penting dalam sejarah panjang keterlibatan keluarga Berlusconi dalam dunia sepak bola Italia.

Berdasarkan laporan yang beredar, nilai kesepakatan penjualan Monza diperkirakan mencapai sekitar 45 juta euro (sekitar 53 juta dolar AS), termasuk utang klub.

Sumber yang dekat dengan proses negosiasi menyebut bahwa Fininvest — perusahaan induk milik keluarga Berlusconi — akan menjual 80 persen saham Monza kepada Beckett Layne Ventures. Fininvest masih mempertahankan 20 persen saham hingga sepenuhnya keluar pada Juni 2026.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Akhir Era Berlusconi di Sepak Bola

 

Penjualan ini menjadi langkah mundur total keluarga Berlusconi dari sepak bola, setelah wafatnya Silvio Berlusconi pada 2023.

Berlusconi, yang dikenal sebagai Perdana Menteri Italia sebanyak empat kali dan raja media ternama, merupakan tokoh sentral dalam perkembangan sepak bola Italia, khususnya lewat kepemilikan atas AC Milan — klub yang ia bawa meraih tujuh gelar Liga Champions.

Pada 2018, setelah melepas kepemilikan AC Milan, Berlusconi membeli Monza yang saat itu masih bermain di kasta ketiga Liga Italia, dengan nilai sekitar 3 juta euro.

Berada di bawah kepemimpinan Adriano Galliani, mantan eksekutif AC Milan, Monza berhasil promosi ke Serie A untuk kali pertama dalam sejarah mereka pada tahun 2022.

Namun, musim 2024 menjadi titik balik suram bagi Monza setelah mereka terdegradasi dari Serie A Liga Italia. Penurunan ini membuat Fininvest harus menurunkan nilai buku klub sebesar 70 persen, dari 100 juta euro menjadi hanya 30 juta euro.

3 dari 3 halaman

Kerugian Besar Selama Kepemilikan

 

Selama enam tahun berada di bawah kendali Berlusconi, Monza mengalami kerugian finansial signifikan. Total kerugian yang dicatat sejak 2018 mencapai 270 juta euro, termasuk 48 juta euro hanya sepanjang 2024.

Akuisisi Monza oleh Beckett Layne Ventures mencerminkan tren yang berkembang di sepak bola Italia, di mana klub-klub top seperti Inter Milan, AC Milan, AS Roma, Parma, Fiorentina, dan Hellas Verona kini dikuasai investor dari Amerika Serikat.

Sumber: The Star

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer