Pemasukan Jurnalis Pakar Transfer Spesialis Here We Go, Fabrizio Romano: Rp6,8 Miliar per Bulan Hanya dari Media Sosial

Bola.com, Jakarta - Fabrizio Romano adalah salah satu figur paling populer di dunia media sosial pada tahun 2025, dengan total 81,9 juta pengikut di berbagai platform.

Menurut situs Sportbible, sosok Fabrizio Romano yang pernah bekerja untuk Sky Sport Italia dan Gianluca Di Marzio sempat masuk daftar 30 besar orang terkaya yang berusia 30 tahun versi Forbes.

Pria yang kini berusia 32 tahun ini dikenal sebagai ahli transfer sepak bola terkemuka yang memulai kariernya sejak usia 18 tahun dan kini menjadi sumber utama berita transfer pemain besar di dunia sepak bola.

Dari segi penghasilan, Romano diperkirakan memperoleh antara 298.826 dolar AS hingga 416.158 dolar AS (sekitar Rp6,8 miliar) dalam sebulan dari platform Instagram, TikTok, dan YouTube.

Lalu Instagram sebagai sumber pendapatan terbesar, yaitu antara 232 ribu dolar AS hingga 318 ribu AS per bulan. Jika dihitung secara tahunan, pendapatannya diperkirakan mencapai antara 3,5 juta dolar AS hingga 4,9 juta dolar AS.

Kekayaan Fabrizio Romano secara signifikan meningkatkan nilai kekayaannya. Pada tahun 2023, kekayaan bersihnya diperkirakan sekitar 2,1 juta dolar AS.

2 dari 3 halaman

Sumber Pendapatan dari Media Sosial

Untuk platform X sebelumnya Twitter, tidak ada data terbaru yang jelas, namun pada 2023 aplikasi Notus memperkirakan penghasilannya sekitar 86.780 ribu dolar AS per bulan.

Romano juga dikenal dengan slogan khasnya "Here we go!" yang menjadi ciri khas dalam setiap update transfer yang ia berikan, dan meskipun sudah sangat sukses, ia mengaku tidak pernah berniat membangun merek sebesar ini sejak awal.

Ia juga merupakan pendukung klub Watford di Championship. Singkatnya, Fabrizio Romano menghasilkan jutaan dolar dari aktivitasnya di media sosial sebagai ahli transfer sepak bola, dengan Instagram sebagai sumber pendapatan utama dan pengaruh besar di berbagai platform digital.

3 dari 3 halaman

Tidak Berniat Membuat Merek Here We Go

Menariknya Fabrizio Romano mengaku tidak tertarik untuk membuat atau mematenkan Here We Go menjadi sebuah merek.

"Saya selalu menyukai jejaring sosial, tetapi tidak pernah berpikir untuk menciptakan merek seperti itu," katanya kepada TransferMarkt.

"Saya bukan tipe ‘slogan’, jika Anda ingin menyebutnya demikian, tetapi lebih memilih bentuk komunikasi lainnya. Itu lahir secara kebetulan."

"Saya baru saja menuliskannya di akhir tweet dan sejak saat itu saya selalu mendapat pertanyaan apakah sebuah negosiasi memiliki status ‘ini dia’ sekarang."

"Hal ini membuat para pembaca saya senang dan saya memutuskan untuk mempertahankannya dan selalu memberikan arti penting pada pepatah tersebut dan hanya menggunakannya jika benar-benar memungkinkan - selalu mempertimbangkan semua variabel pasar," tambahnya.

Sumber: Sportbible