Sukses


Profil Lengkap Pelatih Sassuolo, Fabio Grosso: Pahlawan Italia di Piala Dunia 2026 Itu Kini Jadi Pelatih Jay Idzes

Simak profil lengkap pelatih Sassuolo, Fabio Grosso, yang pernah menjadi pahlawan Piala Dunia 2006 dan membawa Frosinone promosi ke Serie A. Siap melatih Jay Idzes?

Bola.com, Jakarta - Fabio Grosso menukangi Sassuolo sejak pertengahan 2024. Ia membawa klub tersebut promosi ke Serie A 2025/2026. Kini tantangan baru akan dihadapi legenda Timnas Italia itu. 

Fabio Grosso, yang lahir pada 28 November 1977 di Roma, Italia, kini berusia 47 tahun per Agustus 2025. Mantan bek kiri ini dikenal luas atas perannya krusial dalam kemenangan Italia di Piala Dunia 2006. Gol pentingnya di semifinal dan penalti penentu di final menjadi memori tak terlupakan bagi penggemar sepak bola.

Karier kepelatihannya juga tak kalah impresif, dengan puncak keberhasilan membawa Frosinone promosi ke Serie A pada musim 2022–23. Pengalaman dan visi kepelatihannya diharapkan mampu mengangkat performa Sassuolo. Penunjukan ini menjadi babak baru dalam perjalanan karier Grosso di kancah sepak bola profesional.

Lebih lanjut, kedatangan Grosso di Sassuolo juga menjadi sorotan bagi penggemar sepak bola Indonesia. Ia akan melatih bek tengah timnas Indonesia, Jay Idzes, yang baru saja bergabung dengan Neroverdi. Kolaborasi antara pelatih berpengalaman dan pemain muda berbakat ini menjanjikan prospek menarik bagi masa depan Sassuolo.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Perjalanan Gemilang Fabio Grosso sebagai Pemain

Fabio Grosso memulai karier bermainnya sebagai gelandang serang dan pemain sayap kiri, sebelum akhirnya berposisi sebagai bek kiri. Ia mengawali perjalanan profesionalnya di klub-klub kecil seperti Renato Curi Angolana dan Chieti, menunjukkan potensi besar dengan mencetak banyak gol. Transisinya ke Perugia pada tahun 2001 menandai langkah awalnya di kasta yang lebih tinggi.

Puncak karier klubnya terjadi saat membela tim-tim raksasa Italia dan Eropa. Bersama Palermo, ia membantu klub memenangkan gelar Serie B dan menunjukkan performa konsisten di Serie A. Kemudian, di Inter Milan, Grosso turut berkontribusi dalam mempertahankan gelar Serie A dan memenangkan Supercoppa Italiana pada musim 2006-2007.

Perjalanan Grosso berlanjut ke Prancis bersama Olympique Lyonnais, di mana ia meraih gelar Ligue 1 dan Coupe de France pada tahun 2008. Karier bermainnya berakhir manis di Juventus, dengan meraih gelar Serie A pada tahun 2012. Namun, momen paling ikonik dalam karier bermainnya adalah saat membela tim nasional Italia.

Grosso menjadi pahlawan tak terduga di Piala Dunia 2006. Ia mencetak gol pembuka di semifinal melawan Jerman pada menit ke-119 perpanjangan waktu, membawa Italia unggul. Puncaknya, Grosso menjadi penendang penalti terakhir yang memastikan Italia menjuarai Piala Dunia setelah mengalahkan Prancis di final. Momen ini mengukuhkan namanya dalam sejarah sepak bola Italia.

3 dari 4 halaman

Transisi ke Dunia Kepelatihan: Dari Juventus Primavera hingga Serie A

Setelah pensiun sebagai pemain, Fabio Grosso segera beralih ke dunia kepelatihan, memulai dari level junior. Ia ditunjuk sebagai manajer tim muda Juventus Primavera (U-19) pada 11 Maret 2014, mengasah kemampuannya dalam mengembangkan bakat-bakat muda. Pengalaman ini menjadi fondasi penting bagi karier kepelatihannya di masa depan.

Langkah pertamanya di level senior dimulai dengan menukangi Bari di Serie B pada tahun 2017, diikuti oleh Hellas Verona dan Brescia. Meskipun sempat mengalami tantangan di Sion dan Lyon, Grosso menunjukkan ketangguhannya. Titik balik signifikan terjadi saat ia mengambil alih Frosinone pada Maret 2021.

Bersama Frosinone, Grosso berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan memenangkan Serie B musim 2022–23. Keberhasilan ini membawa tim tersebut promosi ke Serie A, menunjukkan kapasitasnya sebagai pelatih yang mampu meraih target ambisius. Kemenangan ini juga membuktikan kemampuannya dalam membangun tim yang solid dan kompetitif.

Kini, Fabio Grosso kembali ke Serie B untuk memimpin Sassuolo. Dengan pengalaman melatih di berbagai level dan keberhasilan membawa tim promosi, ia diharapkan dapat mengulang kesuksesan serupa di Sassuolo. Tantangan ini akan menjadi ujian berikutnya bagi kapasitas kepelatihannya.

4 dari 4 halaman

Fabio Grosso dan Tantangan di Sassuolo Bersama Jay Idzes

Penunjukan Fabio Grosso sebagai manajer Sassuolo pada 3 Juni 2024, dan perkenalan resminya pada 10 Juni 2024, menandai era baru bagi klub. Grosso akan menghadapi tugas berat untuk mengembalikan Sassuolo ke performa terbaiknya di Serie B. Klub memiliki ambisi besar untuk segera kembali ke kasta tertinggi sepak bola Italia.

Salah satu aspek menarik dari kepelatihan Grosso di Sassuolo adalah kehadirannya untuk melatih Jay Idzes. Bek tengah tim nasional Indonesia ini secara resmi bergabung dengan US Sassuolo Calcio pada 9 Agustus 2025, setelah diakuisisi permanen dari Venezia FC. Idzes, yang memulai kariernya di PSV Eindhoven, akan menjadi bagian penting dari skuad Grosso.

Meskipun nilai transfer Jay Idzes tidak diungkapkan secara resmi oleh Sassuolo, situs Transfermarkt melaporkan angka 8 juta Euro. Angka ini menjadikan Idzes sebagai pembelian termahal Sassuolo pada musim panas tersebut, menunjukkan kepercayaan klub terhadap potensinya. Grosso akan bertanggung jawab untuk mengintegrasikan Idzes ke dalam sistem permainan tim.

Kolaborasi antara Fabio Grosso dan Jay Idzes akan menjadi sorotan, mengingat pengalaman Grosso sebagai mantan bek dan kemampuannya dalam mengembangkan pemain. Diharapkan, di bawah arahan Grosso, Idzes dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi maksimal bagi Sassuolo. Tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi Grosso untuk membuktikan kembali kemampuannya sebagai pelatih top.

Video Populer

Foto Populer