Degradasi Crystal Palace dari Europa League: Ada Kongkalikong Pemilik Nottingham Forest?

Banyak penggemar Palace melampiaskan frustrasi pada Textor, walaupun beberapa juga mengkritik pemilik Nottingham Forest, Evangelos Marinakis. Forest, yang kini menggantikan posisi Palace di Liga Europa, menulis surat ke UEFA beberapa minggu setelah final Piala FA yang menyatakan kekhawatiran bahwa Palace mungkin melanggar aturan kepemilikan multi-klub.

Parish sebelumnya menyebutkan dalam wawancara dengan Gary Lineker bahwa rival Premier League mereka berperan dalam keputusan pelarangan itu. “Kami diberitahu begitu dan saya kira sudah menjadi konsumsi publik,” ujar Parish. “Hal-hal seperti ini sering terjadi secara terbuka. Tampaknya tidak ada kerahasiaan dari beberapa organisasi. Tapi kami percaya itu masalahnya, kalau tidak ada yang ingin mengambil keuntungan, seharusnya tidak ada masalah.”

Forest saat itu memilih untuk tidak berkomentar atas pernyataan Parish.

Palace juga menyoroti persahabatan yang berkembang antara Marinakis dan Textor, yang dibantah oleh Textor dengan tegas dan menyebut kabar rencana menggabungkan klub Brasilnya, Botafogo, ke dalam jaringan klub Marinakis tidak benar.

Forest mengirim delegasi hukum ke sidang CAS untuk membela kasus mereka dan tetap diam sejak Palace didegradasi oleh UEFA bulan lalu. Marinakis kini kembali mengontrol saham klub juara Eropa dua kali itu setelah mereka finis ketujuh di Premier League.

Para pendukung Forest kini dapat menantikan babak grup Liga Europa, sedangkan Palace harus mempersiapkan diri menghadapi play-off Liga Konferensi melawan tim yang kalah dari kualifikasi Liga Europa antara Fredrikstad (Norwegia) dan Midtjylland (Denmark). Tim Denmark unggul 3-1 sebelum pertandingan kandang pada Kamis nanti.

Diperkirakan degradasi ini akan menyebabkan kerugian Palace hingga £20 juta dalam pendapatan, karena babak grup Liga Konferensi memiliki dua pertandingan lebih sedikit dibanding Liga Europa, meskipun pelatih Oliver Glasner optimis bisa meraih gelar di kompetisi yang dalam empat edisi awalnya sudah dua kali dimenangkan klub Inggris.

Kesempatan Palace untuk berlaga di pentas Eropa untuk pertama kali sejak pengalaman singkat di Piala Intertoto 1998, ketika mereka lolos sebagai satu-satunya tim Inggris yang mendaftar, menjadi penghiburan, meski mereka juga gagal tampil di Eropa pada 1991 meski finis ketiga Divisi Pertama. Saat itu, hanya dua tim teratas yang lolos ke kompetisi Eropa melalui posisi liga.

Sumber: The Guardian, BBC