5 Mantan Pesepak Bola Top Inggris yang Bangkrut: Tepar di Balik Nama Besar

Ikon Three Lions terbaru yang dinyatakan bangkrut tak lain adalah John Barnes, salah satu pemain terbaik Liverpool sepanjang masa.

Pemain sayap yang telah pensiun ini bermain 79 kali untuk Inggris antara 1983 dan 1995, mencetak 10 gol.

Dianggap sebagai Pemain Terbaik era 80-an, ia tetap menjadi salah satu yang paling berbakat dalam sejarah sepak bola Inggris.

Setelah bergabung dengan The Reds pada 1987, Barnes menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di liga dengan gaji £10.000 per minggu. Saat itu, jumlah tersebut sangat kecil, dan masalah yang terus-menerus dialaminya membuktikan hal itu.

Perusahaannya, John Barnes Media, menerima perintah likuidasi pada Maret 2023 dan sejak itu telah dilikuidasi, menurut The Athletic.

Dokumen yang dipublikasikan di Companies House pada Juni menunjukkan tagihan senilai total £1,5 juta.

Pria berusia 61 tahun itu telah membayar kembali £60.000. Dia menyebutkan kepercayaannya pada orang lain sebagai alasan utama atas kekacauan yang dialaminya saat tampil di All Things Business Podcast pada bulan Agustus 2025. 

"Seperti banyak olahragawan elite lainnya, saya tertipu karena memercayai orang lain. Saya ketahuan beberapa kali dan akhirnya kehilangan antara £1 juta dan £1,5 juta selama empat tahun. Pada tahun 2017, saya mulai berbicara dengan HMRC tentang apa yang bisa saya lakukan untuk melunasi utang saya".

Karier sepak bola menawarkan kemewahan, tetapi terkenal singkat, yang seringkali menyebabkan kesulitan keuangan setelah pensiun.

Mantan pemain Inggris dan Liverpool lainnya yang menunjukkan hal ini adalah Emile Heskey. Ia g mengumpulkan kekayaan bersih sebesar £12 juta pada 2009 melalui karier yang kurang dihargai, yang mencakup Leicester City, Liverpool (230 penampilan, 60 gol), Birmingham City, Wigan, Aston Villa, dan Bolton.

Ia mencatatkan 62 caps untuk Timnas Inggris, mencetak tujuh gol, sebelum beralih ke peran kepelatihan, termasuk sebagai pelatih penyerang di Macclesfield.

Peruntungan Heskey dilaporkan berbalik arah karena keterlibatannya dalam skema investasi Ingenious Media, bersama tokoh-tokoh seperti David Beckham dan Steven Gerrard, yang mengakibatkan utang lebih dari £1,5 juta kepada HMRC.

Ia gagal membayar pajak sebesar £92.000 sepanjang 2017-2020, sehingga dikenakan denda sebesar £42.000 dan petisi kebangkrutan Pengadilan Tinggi.

Kebangkrutan dikonfirmasi pada Agustus 2024, dengan pembebasan ditetapkan pada Agustus 2025.

Mantan pemain sayap, Trevor Sinclair, yang telah bermain 12 kali dan terakhir bekerja sebagai asisten pelatih Timnas India, dinyatakan bangkrut pada Juni 2025 karena utang pajak sebesar £36.000 dari tahun 2021-2022.

Pria berusia 52 tahun ini memperoleh penghasilan yang signifikan selama karier bermainnya bersama Queens Park Rangers, Manchester City, dan Cardiff City, dan kemudian sebagai pakar di BBC Football Focus, Final Score, dan talkSPORT.

Kinerja medianya menurun setelah pernyataan kontroversial pada 2022 tentang kematian Ratu Elizabeth. Ada juga insiden mengemudi dalam keadaan mabuk pada 2018 yang melukai seorang wanita, yang menyebabkan pemecatannya dari BBC, menurut Daily Mail.

Masalah keuangan Sinclair meningkat setelah kematian akuntannya, yang menyebabkannya dilaporkan mengabaikan tuntutan HMRC untuk pajak yang belum dibayar dan Asuransi Nasional.

Meskipun pengadilan menunda pembayaran utangnya selama dua bulan, bintang Piala Dunia 2002 itu tidak muncul atau mengajukan rencana pembayaran, sehingga Pengadilan Daerah London Pusat mengeluarkan perintah kebangkrutan karena dianggap tidak mampu membayar utangnya.

Mantan bek Manchester United, Wes Brown, pemenang Liga Champions dengan 362 penampilan dan 14 trofi, dinyatakan bangkrut pada Mei 2023.

Meskipun berpenghasilan £50.000 per minggu di puncak kariernya, Brown kesulitan keuangan karena harus bersaing dengan rekan satu timnya yang lebih kaya.

Kesulitannya diperparah oleh investasi properti yang buruk, termasuk lahan pertanian yang dibeli dengan harga terlalu mahal seharga £6-7 juta, yang kini tidak terjual dengan harga £4,75 juta, dan properti sebelumnya yang dijual dengan kerugian £2,1 juta.

Perceraian yang mahal pada 2022 dari Leanne Wassell, utang pajak enam digit kepada HMRC, dan utang pembiayaan mobil yang lebih kecil akhirnya memicu kebangkrutan tersebut.

Brown menerima dukungan dari mantan rekan satu timnya, termasuk Wayne Rooney, Michael Carrick, dan Marcus Rashford, yang bahkan menawarkan properti sewaan dengan harga diskon. Ia mengaitkan kesulitannya dengan investasi yang salah arah dan nasihat keuangan yang buruk.

Sekarang bekerja sebagai pakar dan pelatih, Brown berfokus pada mendidik atlet tentang literasi keuangan untuk membantu mereka menghindari kemunduran serupa.

Mirip dengan Brown, Chris Sutton menyalahkan kebangkrutannya pada tahun 2014 akibat nasihat keuangan yang buruk.

Mantan striker Blackburn Rovers dan Chelsea ini merupakan transfer £5 juta pertama di Inggris, tetapi setelah pensiun dari sepak bola justru terjerat dalam penipuan bernilai jutaan pound setelah menginvestasikan £50.000 dalam skema taruhan mata uang asing.

Ia dan istrinya menginvestasikan total £100.000 ke dalam dugaan penipuan yang dijalankan oleh perusahaan akuntan Simon Grinter bersama para pesepak bola lainnya, menurut The Mirror.

Sutton diberitahu setiap bulan ia mendapatkan laba antara tiga hingga empat persen dan belum menarik keuntungan apa pun, yang menyebabkan penipuan tersebut membuatnya terlilit utang sebesar £330.000.

Untungnya, dia adalah salah satu dari sedikit orang yang berhasil mengatasi kekacauan tersebut dan sekarang dia menjadi tokoh terkemuka dalam dunia pakar, menjadi salah satu corong bayaran tertinggi untuk sepak bola dengan gaji tahunan sebesar £200.000.

Sumber: Givemesport