Sukses


Zinedine Zidane Memahami Arti Kemenangan saat Berseragam Juventus

Legenda sepak bola Prancis, Zinedine Zidane, mengenang perjalanan kariernya bersama Juventus hingga keputusan besar pindah ke Real Madrid pada 2001.

Bola.com, Jakarta - Legenda sepak bola Prancis, Zinedine Zidane, mengenang perjalanan kariernya bersama Juventus hingga keputusan besar pindah ke Real Madrid pada 2001. Kisah itu ia bagikan saat menjadi pembicara tamu di ajang Festival dello Sport di Trento akhir pekan lalu.

Zidane, yang direkrut Juventus dari Bordeaux pada 1996, mengaku baru memahami arti kemenangan setelah berseragam Bianconeri.

“Di Prancis, kalah tandang masih bisa dimaklumi. Tapi di Juve, tidak pernah. Di sana saya belajar bahwa kami harus selalu menang,” ujar peraih Piala Dunia 1998 itu, seperti dikutip dari Football Italia, Senin (13/10/2025). 

Kenangan indah Zidane tak lepas dari sosok mantan presiden Juventus, Gianni Agnelli. Menurutnya, Agnelli adalah seorang gentleman sejati yang bahkan kerap menelepon dirinya selepas pertandingan hanya untuk memberikan pujian.

“Bayangkan, kami baru pulang jam empat pagi, tapi jam enam dia sudah menelpon dalam bahasa Prancis untuk memuji saya,” kata Zidane.

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Alessandro Del Piero, Rekan Setim Paling Istimewa

Selain itu, Zidane juga menyebut Alessandro Del Piero sebagai rekan setim paling istimewa selama lima tahun di Juventus.

“Alex luar biasa, salah satu yang terkuat yang pernah dimiliki Italia. Saya beruntung bisa bermain bersamanya,” ucap Zidane.

Ia juga menyebut nama lain seperti Christian Vieri dan Alen Boksic, namun menegaskan Del Piero memiliki sesuatu yang berbeda.

 

 

3 dari 3 halaman

Alasan Pindah ke Real Madrid

Meski Juventus tampil perkasa di Italia, Zidane menilai kegagalan meraih Liga Champions di akhir 1990-an bukanlah hal yang sederhana.

“Liga Champions itu berat. Kami masuk dua kali ke final, tapi kalah di keduanya. Kalau klub ingin menang, harus ada banyak hal yang dipersiapkan,” ungkapnya.

Puncak perjalanannya bersama Juventus berakhir pada musim panas 2001 ketika memilih bergabung dengan Real Madrid. Zidane mengungkapkan kepindahan itu bermula dari momen unik bersama Florentino Perez.

“Kami berada di sebuah gala dinner di Munich. Florentino menulis di serbet, menanyakan apakah saya ingin ke Madrid. Saat itu saya berpikir, sekarang atau selamanya di Juve,” katanya.

Kepindahan tersebut terbukti tepat. Bersama Los Blancos, Zidane mencapai puncak kejayaan dengan trofi Liga Champions 2002, di mana ia mencetak gol ikonik ke gawang Bayer Leverkusen. Keputusan “sekarang atau tidak sama sekali” itu menjadi salah satu titik balik terbesar dalam sejarah kariernya. (Razaqa Roger Arif Ali)

Sumber: Football Italia

Video Populer

Foto Populer