Lagi, Pemain Naturalisasi Ilegal Timnas Malaysia Diputus Kontrak oleh Klub

Bola.com, Jakarta Bek kiri asal Spanyol, Gabriel Palmero, resmi kehilangan pekerjaannya setelah dua klubnya, Unionistas de Salamanca dan CD Tenerife, memutus kontrak sang pemain secara permanen menyusul sanksi dari FIFA.

Palmero, salah satu dari tujuh pemain yang dihukum FIFA karena menggunakan dokumen palsu untuk memperoleh kewarganegaraan Malaysia, menjadi pemain pertama dalam kelompok tersebut yang kini berstatus tanpa klub.

Unionistas de Salamanca, klub divisi tiga Spanyol tempat Palmero bermain dengan status pinjaman, mengumumkan pemutusan kontrak pada 7 November 2025, setelah menerima pemberitahuan resmi dari FIFA pada 25 September dan penolakan banding sang pemain pada 3 November.

“Unionistas de Salamanca telah mencapai kesepakatan dengan CD Tenerife untuk mengakhiri masa pinjaman Gabriel Palmero, menyusul pemberitahuan dari FIFA dan penolakan banding pemain. Pemutusan ini tidak menimbulkan biaya finansial bagi klub,” tulis Unionistas dalam pernyataan resmi, dikutip dari The Star.

Klub juga menyampaikan terima kasih atas dedikasi Palmero selama masa singkatnya membela tim.

Tak lama berselang, CD Tenerife, klub induk Palmero yang berkompetisi di Segunda División, mengonfirmasi pemutusan kontrak permanen sang pemain.

“Setelah mempertimbangkan dengan cermat kondisi yang melingkupi kasus dokumen palsu sang pemain, CD Tenerife memutuskan untuk mengakhiri kontrak Gabriel Palmero secara segera dan permanen,” tulis klub di akun resmi X.

Gabriel Felipe Arrocha, atau dikenal sebagai Gabriel Palmero, lahir di La Palma, Spanyol, pada tahun 2002. Ia merupakan produk akademi Las Palmas, dan sempat memperkuat Tenisca, Gimnastica Segoviana, serta Tenerife.

Palmero dikenal sebagai bek kiri menyerang dengan kemampuan crossing dan kecepatan tinggi, dan sebelumnya digadang-gadang memiliki masa depan cerah. Ia menandatangani kontrak jangka panjang bersama Tenerife hingga 30 Juni 2027 sebelum kasus ini mencuat.

Namun, kariernya kini terhenti setelah FIFA menyatakan Palmero dan enam pemain lainnya bersalah atas penggunaan dokumen palsu untuk memperoleh status kewarganegaraan Malaysia.