Pelatih Afsel Kritik Atmosfer Piala Afrika 2025: Tak Ada Vibe AFCON

Pelatih Timnas Afrika Selatan, Hugo Broos, melontarkan kritik tajam terhadap atmosfer Piala Afrika 2025.

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Afrika Selatan, Hugo Broos, melontarkan kritik tajam terhadap atmosfer Piala Afrika 2025 yang tengah berlangsung di Maroko.

Menurutnya, turnamen edisi ke-35 tersebut kehilangan nuansa khas yang selama ini identik dengan Piala Afrika atau AFCON.

Broos menilai antusiasme publik dan atmosfer pertandingan terasa jauh berbeda dibandingkan edisi-edisi sebelumnya. Pelatih asal Belgia itu mengaku tidak merasakan euforia turnamen seperti yang ia alami saat membawa Kamerun menjadi juara pada 2017 maupun ketika mengantarkan Afrika Selatan finis di peringkat ketiga pada Piala Afrika 2023.

“Di Pantai Gading dan Gabon, setiap detik turnamen benar-benar terasa seperti sebuah pesta sepak bola. Orang-orang melambaikan tangan, membawa bendera saat kami menuju latihan. Di sini tidak ada apa-apa. Tidak ada vibe, tidak ada nuansa khas AFCON. Saya tidak merasakannya,” ujar Broos.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Stadion Sepi dan Masalah Pengelolaan Penonton

Kekecewaan Broos semakin besar menjelang laga terakhir fase grup melawan Zimbabwe. Meski Afrika Selatan sempat meraih kemenangan 2-1 atas Angola, laga tersebut disebutnya berlangsung dengan minim penonton di stadion.

“Tidak ada yang datang menonton pertandingan Afrika Selatan vs Angola,” kata Broos.

Ia juga menyoroti kekacauan sebelum laga kontra Mesir, di mana penonton yang sudah memiliki tiket justru mengalami kesulitan untuk masuk ke stadion.

“Sebelum pertandingan itu benar-benar kacau. Semua orang diblokir, bahkan yang memiliki tiket. Banyak orang tanpa tiket justru diizinkan masuk, sementara yang bertiket tidak bisa,” ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Cuaca, Tiket, dan Atmosfer yang ‘Dingin’

Selain masalah pengelolaan penonton, Broos juga menyinggung faktor cuaca. Hujan deras yang hampir turun setiap hari disebut turut memperburuk atmosfer pertandingan. Sistem distribusi tiket yang tidak efektif serta maraknya calo juga menyebabkan banyak kursi kosong di stadion, termasuk pada laga Timnas Maroko yang sejatinya diklaim telah terjual habis.

Meski demikian, Broos tetap memberikan pujian terhadap kualitas infrastruktur. Sembilan stadion yang digunakan di Piala Afrika 2025 dinilainya sangat baik, mengingat sebagian besar baru dibangun atau direnovasi khusus untuk turnamen tersebut.

Namun, menurut Broos, kualitas stadion tidak cukup untuk menciptakan atmosfer khas Piala Afrika.

“Jika orang-orang tidak dibiarkan masuk secara gratis, tidak ada yang datang. Tidak ada yang menonton pertandingan Afrika Selatan melawan Zimbabwe,” tegasnya.

Sumber: AP

Penulis: Roby Dian

Video Populer

Foto Populer