7 Peta PUBG Mobile, Ada Wajah Indonesia Lho: Perbedaan, Fakta Unik, dan Strategi Jitu

Bola.com, Jakarta - PUBG Mobile menyajikan pengalaman battle royale yang dinamis lewat beragam peta dengan karakteristik unik. Dari yang luas hingga yang mungil, setiap peta menantang pemain dengan strategi berbeda. Ada tujuh peta utama, yakni Erangel, Miramar, Sanhok, Vikendi, Karakin, Livik, dan Nusa.

Erangel, peta ikonik pertama, berukuran 8 x 8 km, menawarkan lingkungan beragam: perkotaan, pedesaan, dan industri. Ukurannya yang besar memungkinkan berbagai strategi. Miramar, seluas 8 x 8 km, bertema gurun, menuntut strategi menembak jitu karena sedikitnya tempat persembunyian. 

Sanhok, peta tropis terkecil kedua (4 x 4 km), menawarkan gameplay cepat dan intens. Vikendi, peta bersalju (8x8 km), memadukan area perkotaan dan pedesaan, membutuhkan adaptasi cuaca.

Karakin (2 x 2 km) unik dengan bangunan yang dapat dihancurkan dan senjata khusus. Livik (2 x 2 km), peta terkecil, memadukan elemen dari peta lain, ideal untuk pertempuran cepat. Terakhir, Nusa (1 x 1 km), peta terkecil, terinspirasi Bali, dengan kapasitas pemain terbatas (32 orang) dan gameplay super cepat. 

Setiap peta memiliki tantangan dan keseruan tersendiri. Peta-peta ini bukan hanya sekadar medan pertempuran, tetapi juga cerminan kreativitas pengembang. Dari inspirasi nama putri pencipta PUBG hingga kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata Indonesia, setiap peta memiliki kisah unik di baliknya.

Erangel, peta pertama dan paling ikonik, terinspirasi dari nama putri Brendan Greene, Eryn, yang digabungkan dengan kata 'angel'. Ukurannya yang luas (8x8 km) menawarkan beragam lingkungan, dari kota ramai hingga pedesaan yang tenang. Keberadaan fasilitas militer peninggalan Soviet menambah daya tarik historisnya. Strategi di Erangel sangat fleksibel, mulai dari pertempuran jarak dekat hingga jarak jauh.

Keberagaman lingkungan Erangel menjadi tantangan tersendiri. Pemain harus mampu beradaptasi dengan cepat, baik di area terbuka maupun di dalam bangunan. Keberadaan kendaraan juga sangat penting untuk mobilitas di peta yang luas ini.

Berbeda dengan Erangel, Miramar (8x8 km) menawarkan medan gurun yang tandus. Bukit pasir, kota kecil, dan area terbuka luas mendominasi peta ini. Tempat persembunyian lebih sedikit, sehingga strategi menembak jitu menjadi kunci kemenangan. Peta ini cocok bagi pemain yang menguasai senjata jarak jauh dan memiliki kemampuan sniping yang mumpuni.

Versi remastered Miramar mungkin menghadirkan beberapa perubahan dan penambahan fitur yang semakin meningkatkan tantangannya. Pemain harus cermat dalam memilih posisi dan mengantisipasi pergerakan musuh di area terbuka yang luas.

Sanhok (4x4 km), peta terkecil kedua, terinspirasi dari Asia Tenggara. Hutan lebat, bukit, dan air terjun menciptakan gameplay cepat dan intens. Ukurannya yang kompak memaksa pemain untuk selalu waspada dan siap bertempur kapan saja. Peta ini diciptakan oleh sosok misterius bernama Qionglai Fellow, yang identitas aslinya dirahasiakan.

Keunikan Sanhok terletak pada paduan elemen budaya Asia dalam desainnya. Pemain akan menemukan berbagai bangunan dan lingkungan yang terinspirasi dari berbagai negara di Asia Tenggara. Strategi di Sanhok lebih menekankan pada pertempuran jarak dekat dan pergerakan cepat.

Vikendi (8x8 km) menawarkan pengalaman berbeda dengan tema musim dingin dan salju yang menutupi sebagian besar wilayah. Kombinasi area perkotaan dan pedesaan menghadirkan variasi strategi. Namun, minimnya vegetasi membuat tempat persembunyian terbatas. Pemain harus mampu beradaptasi dengan kondisi cuaca dan memanfaatkan spot menembak di atap gedung dan menara.

Kondisi cuaca di Vikendi juga menjadi faktor penting. Salju dapat menghambat pergerakan dan mengurangi jarak pandang. Pemain harus mampu mengelola sumber daya dan memilih perlengkapan yang tepat untuk bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem ini.

Karakin (2x2 km) merupakan peta kecil dengan fitur unik: bangunan yang dapat dihancurkan. Hal ini menambah dinamika permainan dan strategi. Kehadiran senjata khusus juga membuat pertempuran semakin intens. Gameplay-nya yang cepat dan padat membutuhkan reaksi cepat dan pengambilan keputusan yang tepat.

Kemampuan untuk menghancurkan bangunan di Karakin membuka peluang baru dalam strategi. Pemain dapat menciptakan jalur baru, membuat jebakan, atau menghancurkan tempat persembunyian musuh. Kecepatan dan ketepatan menjadi kunci keberhasilan di peta ini.

Livik (2x2 km), peta terkecil, memadukan elemen dari Erangel, Miramar, Vikendi, dan Sanhok. Peta ini menawarkan berbagai lingkungan, dari hutan dan air terjun hingga area kota yang padat. Durasi permainan yang lebih singkat (sekitar 15 menit) membuat setiap detik sangat berharga.

Perpaduan elemen dari empat peta sebelumnya membuat Livik menjadi peta yang sangat beragam dan menantang. Pemain harus mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi dan strategi yang berbeda-beda di setiap area.

Nusa (1x1 km) adalah peta terkecil, terinspirasi dari keindahan pulau-pulau di Indonesia, khususnya Bali. Kolaborasi Tencent dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia menghasilkan peta yang unik ini. Kapasitas pemain yang terbatas (32 orang) dan gameplay yang sangat cepat membuat pertempuran di Nusa sangat intens.

Keunikan Nusa terletak pada area bernama Flame Village, di mana bangunan dapat dibakar. Hal ini menambah elemen strategi baru dan membuat pertempuran semakin dinamis. Peta ini cocok bagi pemain yang menyukai pertempuran cepat dan intens.