Sukses


Menyedihkan, Mantan Striker Asing Arema kini Menjadi Sopir Taksi

Bola.com, Jakarta - Lama tidak terdengar kabarnya, legenda hidup timnas Singapura, Noh Alam Shah, justru memberikan kabar yang mengejutkan. Yang menyedihkan, ia dikabarkan telah beralih profesi sebagai sopir taksi.

Informasi mengejutkan ini diketahui dari laman Vulcan Post. Media yang berbasis di Singapura ini memuat foto Top Scorer Piala AFF bersama seorang pemuda yang kebetulan memesan taksi yang disopiri oleh Noh Alam.

Foto mantan penyerang Arema Cronus itu kemudian diunggah oleh si pemuda ke komunitas lokal SGAG. Tak berapa lama, foto yang dibagikan sang pemuda tersebut dikomentari oleh banyak orang. Mayoritas menilai apa yang dilakukan Noh Alam menjadi bukti pesepak bola di Singapura tidak mendapatkan gaji yang layak.

Saat ini, Alam Shah masih berkiprah di Singapore League, di mana setiap pemain mendapatkan gaji 5 ribu-12 ribu dolar Singapura. Kisaran gaji itu dinilai masih terlalu kecil untuk ukuran Noh Alam yang notabene seorang legenda The Lions. Apalagi, Singapura tercatat sebagai salah satu negara dengan biaya hidup cukup tinggi.

Terlepas dari profesinya saat ini, sosok Noh Alam tidak bisa dimungkiri merupakan salah satu pemain hebat yang pernah dimiliki Singapura. Bersama Singapura, ia berhasil meraih dua gelar Piala AFF 2004 dan 2007. Bukan itu saja, pria berusia 34 tahun itu menyandang status pemain paling produktif abadi Piala AFF dengan koleksi 17 gol.

Seorang pemuda asal Singapura berfoto bersama sopir taksi yang dikemudikan oleh topscorer Piala AFF, Noh Alam Shah. (vulcanpost)

Di level klub, prestasi yang diukir Noh juga terbilang mentereng. Ia dua kali mengantarkan Tampine Rovers ke tangga juara pada 2004 dan 2005. Saat memutuskan berkarier di Indonesia, striker berpostur kekar ini juga berhasil mengantarkan Arema Indonesia merengkuh gelar Indonesia Super League musim 2009-2010.

Sisi lain dari Noh Alam yang menarik perhatian adalah sikap temperamentalnya yang kerap berdampak negatif buat tim. Agaknya, sifat temperamental pemain yang akrab disapa Along itu tidak lepas dari masa kecilnya yang terbilang keras.

Pria kelahiran Singapura, 3 September 1980 ini, mengakui saat diwawancara sebuah media lokal Singapura, temperamennya terbentuk saat masuk dalam anggota gangster semasa bocah. Panggilan Along yang melekat hingga kini sebenarnya merupakan sebutan untuk kakak atau pemimpin dalam geng tersebut.

Baca juga :

Ana Ivanovic Berpose Seksi di Majalah!

Kakek Berusia 56 Tahun Optimistis Kalahkan Petenis Nomor 1 Dunia

Sandwich di Kedai Ini Dinamai Andrea Pirlo

Video Populer

Foto Populer