Sukses


Manajer SFC: Hati-hati Beredar KITAS Ilegal di Piala Presiden!

Bola.com, Jakarta - Manajer Sriwijaya FC, Robert Heri menyampaikan pesan kepada penyelenggara Piala Presiden 2015 Mahaka Sports and Entertainment untuk tegas terhadap aturan main kewajiban memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) bagi seluruh pemain asing yang akan turun di ajang ini.

Menurut pria yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Selatan itu, banyak pemain asing yang terancam gagal bermain di Piala Presiden gara-gara persoalan KITAS. Dirinya meyakini akan banyak pihak yang mencoba memanfaatkan situasi, dengan menawarkan jasa pembuatan KITAS secara ilegal untuk mengakali aturan tersebut.

“Bisa saja ada mafia KITAS yang mengambil keuntungan dari situasi ini, jadi kami mengingatkan penyelenggara untuk benar-benar teliti dalam memverifikasi kelengkapan tersebut. Karena rasanya tidak mungkin dalam waktu yang singkat persyaratan tersebut bisa diurus oleh klub,” jelasnya.

Saat ditanya apakah pernyataan ini dikeluarkan ada kaitannya dengan salah satu pemain asing SFC yakni Marius Ngom Totto yang terganjal aturan tersebut, Robert Heri membantah hal tersebut.

“Kami taat aturan main. Begitu diketahui tak memiliki KITAS, Marius Ngom Totto langsung kami pulangkan. Manajemen SFC juga perlu meluruskan bahwa sang pemain belum kami ikat resmi. Statusnya dan masih menjalani seleksi,” ujar Robert. 

Menurutnya, saat kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 League lalu digelar, SFC bersama Persib Bandung dan Semen Padang adalah klub yang pemain asingnya memiliki KITAS paling lengkap.

“Karena itu kami tidak khawatir jika pemain SFC, entah akan bermain lagi untuk kami atau pindah ke klub lain. Ambil contoh Morimakan Koita yang sekarang memperkuat Arema Cronus, pasti KITAS-nya tidak bermasalah. Hal yang sama juga saat kami memutuskan meminjam Yu Hyun-koo dari Semen Padang,” tutur Robert menjelaskan.

Sementara itu, Marius Ngom Totto sendiri sangat kecewa gagal memperkuat SFC di ajang turnamen Piala Presiden 2015. Ia sudah lama menunggu kesempatan untuk membuktikan kapasitasnya bersama salah satu klub besar di Indonesia.

“SFC adalah klub papan atas di ISL, jika mampu bermain baik di Piala Presiden, maka ke depan saya mungkin bisa diminati klub-klub lain dengan bayaran bagus ,” ujar pemain yang terakhir bermain untuk Persikab Bandung di Divisi Utama 2014 tersebut.

Pemain asal Kamerun ini mencontohkan perjalanan karier sahabat baiknya Thierry Gatuhesi saat bermain di Indonesia.

“Saya ingat sekali, pertama kali datang kesini Thierry ditolak di PSM Makassar, lalu juga gagal saat seleksi di salah satu klub Divisi Utama di Medan. Namun siapa yang menyangka kariernya sangat melesat tinggi kala direkrut oleh Sriwijaya FC. Oleh karena itu saya sangat kecewa gagal bermain, semoga nanti ada kesempatan kedua disini,” ujar Marius Ngom Totto.

Baca Juga:

Sriwijaya FC Tegaskan Belum Lepas Pemain

Ferdinand ke PSM, SFC: Pemain Lokal Belum Putus Kontrak

Sriwijaya FC Kecam Pernyataan Tim Transisi Disebut Klub Tak Sehat

Video Populer

Foto Populer