Sukses


Persaingan Grup D Piala Presiden Paling Ketat? Ini Buktinya

Bola.com, Jakarta - Babak penyisihan Grup D Piala Presiden 2015 berlangsung di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin (AMM), Makassar, pada 31 Agustus-8 September 2015. Sebanyak empat tim, yakni tuan rumah PSM Makassar, Pusamania Borneo FC, Gresik United, dan Persipasi Bandung Raya, siap mengumbar kekuatan terbaik demi lolos ke perempat final.

Di atas kertas, keempat tim memiliki kualitas seimbang sehingga Grup D diprediksi menyajikan pertandingan demi pertandingan yang ketat dan menarik. Seperti apa kekuatan tim-tim tersebut?

Bola.com sudah mempersiapkan ulasannya untuk Anda, pencinta sepak bola Indonesia, yang sudah tak sabar lagi larut dalam pesta Piala Presiden yang membasuh kerinduan akan tontonan berkualitas olah raga si kulit bundar.

1. Persipasi Bandung Raya

Identitas sebagai tim yang dipenuhi pemain muda tetap dipertahankan Persipasi Bandung Raya (PBR) di Piala Presiden 2015. Tim reinkarnasi Pelita Bandung Raya (PBR) ini sudah membuktikan pilihan mempercayai pemain muda dengan prestasi lolos ke semifinal ISL 2014. Mereka mampu mengalahkan dominasi tim besar lainnya seperti Persija, Persebaya, PSM, dan lain-lain. Otak di balik semua ini adalah tangan dingin Dejan Antonic.

Pelatih asal Serbia itu lebih senang memberi kesempatan banyak kepada pemain muda untuk turun ke lapangan. Kebetulan manajemen PBR kembali memberi kepercayaan buat Dejan yang beberapa waktu lalu sempat pulang ke Hong Kong, setelah ISL 2015 dihentikan. Bahkan di Piala Presiden 2015 ini Dejan Antonic bakal jadi satu-satunya pelatih asing yang beredar. Tim lain lebih mempercayai pelatih lokal.

"Untuk Piala Presiden, PBR punya 11 pemain yang usianya tergolong masih muda. Buat saya ini adalah tantangan yang harus dijawab para pemain," kata Dejan Antonic.

Tidak heran bila dalam latihan persiapan turun di Piala Presiden, PBR fokus mengeksploitasi pemain dengan berbagai variasi taktik. "Sekitar dua sampai tiga pemain muda yang belum berpengalaman akan saya beri kesempatan bermain sebagai starter," ujar Dejan.

Buat manajemen tim, pilihan mempertahankan Dejan dan memakai banyak pemain muda tidak lepas dari usaha mencetak generasi baru yang siap berkompetisidi level teratas. Ditambah dengan kehadiran manajer tim yang baru, Muliawan Munial, PBR bertekad bisa menyita perhatian publik, persis saat mampu lolos ke semifinal ISL 2014. Kebetulan Muly juga memiliki agensi pemain sehingga punya stok banyak pemain muda yang bisa dipakai.

Namun demikian, tim pelatih dan manajemen juga tetap memberi tempat buat pemain senior. Mereka diharapkan bisa membimbing para junior agar tahan banting di lapangan. Untuk saat ini deretan pemain senior yang menghuni tim antara lain Hermawan, Gaston Castano, dan Yongki Aribowo. Sedangkan beberapa pemain muda yang ada seperti Kim Jeffrey Kurniawan, Rahmat Hidayat, hingga Gavin Kwan Adsit.

"Kunci sukses tim adalah kekompakan. Selain itu pemain harus menuruti semua perintah pelatih, harus disiplin, baik di dalam maupun luar lapangan," kata Muly Munial.

PBR yang tergabung di Grup D, pada pertandingan pertama penyisihan grup akan menghadapi Pusamania Borneo FC. Dejan menilai PBR harus memiliki start bagus, kalau ingin memetik hasil positif lolos ke perempat final. "Secara kualitas permainan tim maupun individu pemain, semua terbilang relatif. Tapi, yang akan membedakan adalah mental bermain pemain. Hal itu akan sangat menentukan hasil akhir pertandingan," ujar Dejan Antonic.

Formasi ideal: (4-1-3-2)- Dennis Romanovs; David Laly, Leonard Tupamahu, Nova Arianto, Hermawan; Kim Kurniawan, Rahmat Hidayat, Gavin Kwan Adsit, Imam Faturohman; Gaston Castano, Yongki Aribowo

Pemain masuk: Gavin Kwan Adsit

Para pemain Persipasi Bandung Raya (PBR) berlari saat latihan jelang Piala Presiden 2015 di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, Minggu (23/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

2. Gresik United

Barangkali sedikit materialistis, tetapi itulah yang mendasari Gresik United (GU) mau ikut turnamen Piala Presiden 2015. Uang match fee ratusan juta rupiah hingga tim juara bakal mendapat hadiah Rp 3 miliar, jadi alasan yang membuat GU memutuskan bergabung di turnamen ini. Awalnya GU kurang yakin karena khawatir bermasalah dengan pembayaran gaji pemain dan pelatih, jika promotor tidak menyediakan uang ratusan juta. Maklum tim asal "Kota Pudak" ini tidak masuk dalam proyeksi tuan rumah sehingga sulit mendapatkan pemasukan dari sektor tiket.

Tapi dengan iming-iming match fee sebanyak itu, GU langsung sigap menyiapkan tim. Kebetulan pelatih Liestiadi selalu berkomunikasi dengan para pemain, meski kompetisi ISL 2015 telah dihentikan. Liestiadi juga memberi bekal program latihan buat dijalankan pemain saat kompetisi vakum. Hasilnya, dalam waktu singkat GU bisa mengumpulkan pemain, hampir sama persis dengan skuat di ISL 2015. Ini jadi keuntungan tersendiri karena pelatih tidak perlu bersusah payah merombak komposisi pemain.

"Pemain terlihat sangat siap untuk bertanding. Fisik dan stamina pemain tidak ada masalah. Mereka disiplin menjaga kebugaran tubuh dan daya tahan fisik selama kompetisi vakum. Dalam persiapan Piala Presiden ini saya hanya memberi materi latihan berupa taktikal dengan sedikit ditambah menu peningkatan stamina," tutur Liestiadi, pelatih asal Medan tersebut.

Berbagai uji coba juga telah dilalui GU sebelum berangkat ke Makassar, kota tuan rumah Grup D Piala Presiden. Uji coba terakhir menghadapi tim selevel dilakukan melawan Arema Cronus sebagai bagian penghormatan untuk almarhum Suharno, pelatih Arema. Hasil pertandingan uji coba di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, itu berakhir sama kuat 0-0.

"Uji coba itu merupakan modal penting buat kami. Dari sana kami bisa yakin tim ini punya peluang untuk bersaing di Grup D," kata Bima Sakti, salah satu pemain senior di skuat Joko Samudro.

Sama dengan Bima Sakti, Liestiadi juga menganggap persaingan di Grup B bakal berimbang. Itu karena kekuatan empat tim yang ada, yaitu GU, PSM, Pusamania Borneo FC, dan Persipasi Bandung Raya (PBR), terbilang merata.

"Saya sudah mempelajari kekuatan calon tim lawan. Dari sisi teknik kualitasnya tidak jauh berbeda. Mungkin hanya PSM yang memiliki keuntungan lebih banyak karena akan bertindak sebagai tuan rumah," kata Liestiadi, penuh optimisme.

Buat GU, target awal tentu saja lolos ke perempat final. Jika target itu mampu dicapai, tim kebanggaan Ultras Mania ini ingin mencapai semifinal. "Buat kami target realistisnya adalah semifinal. Di pertandingan pertama Grup D, GU akan menghadapi PSM.

Formasi ideal: (4-4-2)- M. Ridwan; Supriyono, Agus Nova, Roni Fatahillah, Rendi Siregar;M. Kamri, Bima Sakti, Doni Siregar, Kacung; Dzumafo Herman, Dimas Drajat

Pemain masuk: Dzumafo Herman

Para pemain Gresik United yakin bisa bersaing di Piala Presiden, sekalipun hanya melakukan persiapan selama dua pekan. (Bola.com/Zaidan Nazarul)

3. Pusamania Borneo FC

Pusamania Borneo FC adalah satu-satunya tim promosi di ISL 2015. Tetapi, euforia mereka untuk berkiprah di kompetisi kasta tertinggi musnah seketika karena PSSI menghentikan ISL. Namun, sekarang dengan bergulirnya Piala Presiden 2015, Pusamania Borneo FC seperti memiliki semangat baru. Manajemen langsung bergerak cepat mempersiapkan tim. Dengan kerangka tim musim lalu, Presiden Klub Borneo FC, Nabil Husein, coba menata ulang kekuatan.

Meski begitu, sejatinya Borneo FC tidak benar-benar mandek di saat kompetisi dihentikan. Beberapa pemain masih aktif mengikuti turnamen antarkampung, semisal Liga Ramadhan di Makassar lalu, di bawah tim Nahusam FC, yang juga dimiliki Nabil.

Khusus di Piala Presiden ini, manajemen klub berjulukan Pesut Etam ini kembali menunjuk Iwan Setiawan sebagai pelatih. Bahkan Iwan juga dipercaya sebagai manajer tim. Hal ini merujuk kepada jabatan klub di Liga Primer Inggris, saat pelatih kepala juga merangkap sebagai manajer tim.

Dalam skuat Pusamania Borneo untuk Piala Presiden ini, manajemen tim masih seperti sebelumnya gemar mengumpulkan pemain nasional. Untuk kali ini ada M. Robby, Ponaryo Astaman, Diego Michiels, hingga Jajang Mulyana. Para pemain yang pernah memakai kostum timnas itu diharapkan mampu mendongkrak performa. Kehadiran mereka dipadupadankan dengan stok musim lalu yang masih setia bersama klub. Mereka antara lain Galih Sudaryono, Hamka Hamzah, Rachmat Latief, Srdjan Lopicic, Hasan Basri Lohy, Aldair Makatindu, dan lain-lain.

Di Grup D Piala Presiden ini Borneo FC tergabung bersama tuan rumah PSM Makassar, Persipasi Bandung Raya, dan Gresik United. Melihat deretan tim peserta di Grup D, Borneo FC yakin bisa lolos ke perempat final.

"Kami total mendaftarkan 29 pemain ke Mahaka Sports & Entertainment dan semua kami bawa ke Makassar. Saya minta doa restu dan dukungan masyarakat Samarinda, semoga Pusamania Borneo FC bisa memberikan prestasi terbaik untuk kota ini," kata Nabil Husein.

Sejak level Divisi Utama, Pusamania Borneo FC memang bernafsu mengejar prestasi. Tidak peduli berapa pengeluaran yang dihabiskan, mereka berprinsip ingin memberi kebanggaan buat masyarakat Samarinda di peta persepakbolaan nasional.

Sementara Iwan mengaku tuntutan prestasi dengan segudang pemain kelas satu di dalam tim, tidak menjadikan dirinya terbebani. Meski, Iwan mengatakan jelas ada tantangan tersendiri ketika harus menyusun komposisi pemain. Maklum, hanya boleh ada 11 pemain di lapangan.

Soal persaingan di Grup D, Iwan menyatakan semua tim memiliki kekuatan tersendiri. Namun, Iwan sudah menyimpan catatan bagaimana pola permainan dan karakteristik calon lawan. Dengan kekompakan dan kerja keras, mantan pelatih Persija Jakarta ini optimistis bisa memenuhi target awal, yaitu lolos ke perempat final. "Kami sudah tidak sabar untuk turun ke lapangan," ucap Iwan yang di ISL 2015 melatih Persela Lamongan itu.

Formasi ideal: (4-4-2)- Galih Sudaryono; Victor Pae, M. Robby, Hamka Hamzah, Tommy Oropka; Hasan Basri Lohy, Ponaryo Astaman, Srdjan Lopicic, Diego Michiels; Febri Setiadi, Jajang Mulyana

Pemain masuk: Diego Michiels, Jajang Mulyana, M. Robby, Ponaryo Astaman

Pusamania Borneo FC diperkuat sejumlah mantan pemain timnas. (pusamaniafc.com)

4. PSM Makassar

PSM Makassar termasuk salah satu kontestan di Piala Presiden 2015 yang serius mempersiapkan tim. Tercatat, tim yang ditangani pelatih Assegaf Razak ini sudah bersiap sesaat setelah Idul Fitri lalu. Tim Juku Eja getol mempersiapkan tim karena mereka punya target maksimal, yakni jadi juara.

Tak hanya mengincar hadiah miliaran rupiah yang disiapkan penyelenggara, PSM ingin merebut trofi Piala Presiden sebagai kado perayaan HUT ke-100 klub yang jatuh pada 2 November 2015. Tak heran, seluruh elemen manajemen dan tim membulatkan tekad meraih hasil maksimal di setiap pertandingan.

Satu keuntungan dimiliki PSM. Status sebagai tuan rumah Grup D membuat semangat dan motivasi pemain makin tinggi, terlebih dengan adanya dukungan langsung dari kelompok suporter yang sudah berjanji memerahkan Stadion Andi Mattalatta, venue Grup D. Jadi, paling tidak skuat PSM memiliki keunggulan mental. Dari sisi teknis, memang ada perubahan kentara. Bila dibandingkan skuat PSM untuk ISL 2015, yang akhirnya terhenti lalu, PSM di Piala Presiden kali ini hanya mengandalkan 100 persen pemain lokal, tanpa pemain asing.

Kendati penyelenggara turnamen membebaskan klub peserta diperkuat hingga tiga pemain asing di turnamen garapannya, kali ini PSM lebih mengandalkan putra-putra daerah. Lebih spesifik lagi, dari 26 pemain yang dipersiapkan untuk Piala Presiden, hanya enam pemain yang berasal dari luar Makassar (lima pemain masuk skuat inti dan satu pemain cadangan). Lima pemain inti itu termasuk Dimas Galih (kiper), duet bek asal Medan, Agung Prasetyo dan Ahmad Maulana, serta duet striker Ferdinand Sinaga-Muchlis Hadi Ning Syaifulloh.

Pelatih Assegaf Razak cukup puas dengan komposisi pemain yang ada karena mantan asisten pelatih yang naik jabatan ini, ingin anak asuhannya, bermain dengan gaya khas Makassar; cepat, keras, dan ngotot. Skema permainan dengan formasi 4-4-2 dan 4-3-3 sudah disiapkan Razak untuk melibas tim-tim pesaing di Grup D.

Satu-satunya pekerjaan rumah tim pelatih adalah menguatkan sektor pertahanan yang dikhawatirkan mudah ditembus setelah tanpa Boman Aime. Duet Agung-Maulana dinilai masih belum sekokoh Maulana-Boman. Sementara tidak adanya Nemanja Vucivevic bisa tertutupi dengan masuknya Ferdinand Sinaga. Begitu pun di lini tengah, sosok Ardan Aras maupun Rasyid Bakri mulai bisa menggantikan peran gelandang senior, Ponaryo Astaman.

Hal lain yang bisa jadi batu sandungan, selama menggelar persiapan, PSM tak pernah beruji coba dengan klub selevel. Syamsul Chaeruddin dkk. hanya sempat menjajal klub lokal amatir. Hal itu bisa saja memengaruhi mental bertanding pemain. Namun, seluruh skuat Juku Eja sudah siap melewati tantangan itu dan memberikan kado terbaik untuk PSM yang memasuki usia seabad, dua bulan lagi.

Formasi ideal: (4-4-2)- Dimas Galih; Iqbal Samad, Agung Prasetyo, Ahmad Maulana,  Satrio Syam; Syamsul Chaeruddin, Rasyid Bakri, Ardan Aras, Kurniawan; Ferdinand Sinaga, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh

Pemain masuk: Ferdinand Sinaga

PSM Makassar (Ligaindonesia.co.id)

Baca Juga :

Duel Pelatih Berpengalaman Grup C Piala Presiden 2015

Pentas Pembuktian Empat Pemain Andalan Grup C Piala Presiden

"Demi Publik Bali, Tuntaskan Gaji, dan Tak Mau Numpang Lewat"

 

Video Populer

Foto Populer