Sukses


"Demi Publik Bali, Tuntaskan Gaji, dan Tak Mau Numpang Lewat"

Bola.com, Jakarta - Minggu (30/8/2015), fokus pencinta sepak bola nasional boleh jadi tertuju ke Stadion Dipta, Gianyar, Bali. Pada hari itu, turnamen Piala Presiden 2015 resmi dibuka. Turnamen yang melibatkan 16 tim, 13 klub ISL dan tiga klub Divisi Utama ini akan berputar hingga Oktober 2015.

Piala Presiden ini tak hanya dinanti pelaku sepak bola negeri ini, yang lebih banyak menganggur pasca dihentikannya ISL 2015 dan batalnya Divisi Utama 2015 akibat konflik Kemenpora-PSSI. Namun, masyarakat yang rindu akan tontonan bal-balan berkualitas sudah tak sabar lagi ikut larut dalam turnamen berhadiah miliaran rupiah ini. Tentu, dengan menjagokan tim kesayangan masing-masing.

Sebelum menyaksikan pertandingan Piala Presiden ini, baik secara langsung di stadion maupun melalui tayangan Indosiar serta live streaming Bola.com, ada baiknya Anda membaca ulasan berikut ini, yang kali ini datang dari Grup C:

1. Persita

Sebagai salah satu tim Divisi Utama yang turun di Piala Presiden 2015, Persita Tangerang memilih realistis. Tim yang dilatih Bambang Nurdiansyah ini hanya memasang target tidak ingin numpang lewat. Artinya, target lolos ke perempat final tetap ada, tetapi Persita lebih fokus memetik hasil maksimal dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya.

Persita memiliki beberapa pemain berpengalaman untuk modal menghadapi persaingan di Grup C Piala Presiden. Persita memiliki mantan bek tengah timnas Indonesia, Maman Abdurrahman. Selain itu juga punya pemain naturalisasi serbabisa Raphael Maitimo.

"Saya pikir dengan materi yang ada sekarang sudah cukup untuk bersaing. Sebagai pelatih saya tidak berkecil hati dengan komposisi pemain yang ada dibandingkan tim lain di Grup C," kata Banur, sapaan akrab Bambang Nurdiansyah.

Sebenarnya, Banur sempat memanggil kembali Kenji Adachihara, stiker asal Jepang yang terkenal memiliki kemampuan ulet di kotak penalti, dan dua rekannya sesama eks Persita, Javad Moradi dan Luis Edmundo. Namun, ketiganya batal memperkuat Pendekar Cisadane karena persoalan KITAS.

Meski begitu, Raphael Maitimo yang di ISL 2015 memperkuat Sriwijaya FC, mengatakan peluang Persita di Grup C relatif besar. Latar belakang tim dari Divisi Utama bukan halangan untuk bisa berbicara di turnamen ini. Uniknya, pada laga pertama Grup C Piala Presiden, Persita akan bertemu Mitra Kukar, mantan klub Maitimo.

"Turnamen ini berat, apalagi persiapan intensif untuk bermain di Piala Presiden hanya satu minggu. Tapi, saya pikir semua tim berada di level yang sama. Persita punya peluang besar untuk lolos ke delapan besar," tutur gelandang naturalisasi asal Belanda ini.

Soal pilihan taktik dan strategi, Banur cenderung menerapkan pola bertahan dengan transisi menyerang yang cepat. Itu berarti para pemain harus menguasai taktik serangan balik cepat supaya bisa mendapatkan keuntungan saat pemain lawan belum siap. Selain itu, Persita juga akan mengasah algojo penalti lebih jitu lagi. Itu karena jika pertandingan berakhir imbang, akan dilanjutkan melalui adu penalti.

"Mudah-mudahan di Bali nanti kami bisa memetik hasil maksimal. Prinsip kami adalah tidak mau menumpang lewat di turnamen ini. Kami akan memberi kejutan buat para pesaing di Grup C," ujarnya.

"Di sisi lain saya juga meminta para pemain dan ofisial untuk menjaga emosi. Jangan sampai sedikitpun mengomentari atau meneriaki wasit, apalagi sampai menyentuh perangkat pertandingan. Ini penting untuk tata kelola pertandingan yang lebih baik," imbuh pelatih senior itu.

Formasi ideal: (4-4-2)- Usman Pribadi; Kerry Yudiono, Maman Abdurrahman, Bruno Casmir, Erik Setiawan; Jalwandi, Raphael Maitimo, Zikri Akbar, Rafid Chadafi; Aldi Al Achya, Rishadi Fauzi

Pemain masuk: Raphael Maitimo, Bruno Casmir

Pelatih Persita Tangerang, Bambang Nurdiansyah memberikan pengarahan kepada anak asuhnya saat ujicoba melawan PSAU di Lapangan Sutasoma, Jakarta, Jumat (21/8/2015). Persita mengalahkan PSAU dengan skor 1-0. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

2. Bali United

Sejak bertransformasi dari Putra Samarinda menjadi Bali United Pusam, tim yang dilatih Indra Sjafri ini sangat fokus dalam menata diri sebagai klub profesional. Tidak heran jika semua pemberitaan tentang klub yang hijrah ke Gianyar dan bermarkas di Stadion Dipta ini lebih didominasi seputar aktivitas teknis. Bahkan saat kompetisi ISL 2015 dihentikan PSSI, Bali United seolah menganggap situasi itu sebagai hal yang biasa.

Indra Sjafri sebagai pelatih kepala malah tetap berkomitmen mengejar frekuensi pertandingan sebanyak minimal 34 pertandingan selama satu musim atau sepanjang tahun ini. Entah itu pertandingan uji coba atau turnamen resmi, semua dilahap habis oleh skuat berjulukan "Serdadu Tridatu" ini. Sesuai standar ideal dari FIFA dan AFC, setiap klub paling tidak memang harus bertanding minimal 28 kali dalam satu musim.

Memang, pasca dihentikannya ISL 2015, memaksa Bali United juga seperti klub lainnya, melakukan  pemutusan kontrak atau ada pula dirasionalisasi kontraknya. Ternyata, kebanyakan pemain Bali United tetap mau bergabung dengan tim ini, meski tidak ada kompetisi resmi. Hal itu membuat program latihan Bali United bisa jalan terus.

Kini di saat ada turnamen Piala Presiden yang akhirnya bisa digelar, Bali United tidak pusing lagi dalam mempersiapkan tim. Materi pemain hampir tidak ada perubahan dari yang didaftarkan ke panitia penyelenggara turnamen. Masih ada nama-nama seperti Bayu Gatra, Lerby Pong Baru, Loudry Meilana Setiawan, Sultan Samma, Yabes Roni Malifani, dan sebagainya.

Indra menyambut antusias penyelenggaraan turnamen ini. Sebab, setidaknya Bali United akan bermain sebanyak tiga pertandingan di penyisihan grup, menghadapi klub yang memiliki kualitas selevel. Hal ini akan membuat atmosfer di dalam tim kembali kompetitif karena pemain pasti ingin berebut posisi dalam skuat utama alias tim inti.

Pada penyelenggaraan Piala Presiden ini Bali United mendapat kehormatan sebagai tuan rumah Grup C, sekaligus sebagai tempat untuk upacara pembukaan pada Minggu (30/8/2015). Di grup ini Bali United akan menjamu Persija Jakarta, Mitra Kukar, dan Persita Tangerang. Pertandingan pembuka sekaligus seremoni pembukaan turnamen akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo beserta pejabat pemerintahan lainnya.

Kesempatan Bali United jadi tuan rumah ini juga menjadi kebanggaan buat penggemar sepak bola di Bali karena mereka sudah merindukan tontonan klub papan atas di Tanah Air. "Kami akan berjuang meraih hasil maksimal dalam penyisihan grup di depan pendukung sepak bola Bali," imbuh Indra Sjafri.

Formasi ideal: (4-3-3)- Awan Setho; Endra Permana, Bobby Satria, Wahyu Kristanto, Ricky Fajrin;Fadil Sausu, Hendra Sandi, Sandy Darma; Bayu Gatra, Lerby Pong, Sultan Samma

Pemain masuk: -

Latihan Bali United (Dewi Divianta)

3. Persija

Bila mendengar kata Persija Jakarta, imajinasi seseorang pasti membayangkan sebuah klub besar, dana melimpah, dengan sederet pemain dan pelatih kelas satu. Tetapi, dari tiga hal itu paling kentara bila ditelisik lebih jauh adalah Persija ternyata bukan tim dengan dana melimpah. Memang benar di dalamnya terdapat pemain kelas satu semacam Bambang Pamungkas, Ramdani Lestaluhu, hingga Andritany Ardhiyasa. Bahkan pelatih kepala adalah Rahmad Darmawan, sosok yang pernah merengkuh gelar dua kali Divisi Utama dan tiga kali Piala Indonesia.

Namun, sudah teramat biasa Persija dikabarkan menunggak gaji pemain dan pelatih. Bahkan berbulan-bulan hingga kompetisi selesai, Persija masih kerap diberitakan miring belum melunasi gaji punggawanya. Nah, motivasi itu pula yang membuat Persija memutuskan ikut Piala Presiden 2015. Harapan terbesar Persija adalah pemasukan dari match fee turnamen, mampu untuk mencicil pembayaran gaji pemain dan pelatih yang tertunggak.

Bahkan hitung-hitungan di atas kertas, jika lolos ke perempat final yang berarti akan bertindak sebagai tuan rumah salah satu pertandingannya, Persija bisa melunasi utang gaji tersebut. Persija berharap mampu melunasi semua tunggakan gaji dari pemasukan tiket penonton.

Oleh karena itu, langkah pertama yang dilakukan Persija untuk persiapan ikut turnamen ini adalah menggelar pertemuan dengan sebagian besar pemain musim 2015 yang sebelumnya sempat berencana mogok karena belum menerima gaji. Presiden Klub Persija, Ferry Paulus, meyakinkan kalau semua uang yang didapat dari keikutsertaan di Piala Presiden akan dipakai untuk kepentingan pemain dan pelatih.

Gayung bersambut, para pemain dan pelatih langsung menggelar latihan. Mereka tampak bersemangat menempa diri dalam latihan. Demi memperkuat tim ini, Rahmad Darmawan dan manajemen Persija meminjam tenaga pemain dari Semen Padang dan Persiram.

Dari Semen Padang ada Nur Iskandar dan Vendry Mofu yang diproyeksikan untuk memperkuat lini depan serta tengah. Penyerang Persiram, Mbida Messi, juga direkrut untuk memperkuat penguasaan bola. Selama ini Mbida Messi sudah terbiasa berperan sebagai gelandang dan striker. Untuk sektor lainnya tidak ada perubahan berarti karena hampir semua pemain bersedia bertahan di Persija.

Di Piala Presiden ini Persija dapat kehormatan bermain pada laga pembuka, menghadapi Bali United di Stadion Dipta, Gianyar, Minggu (30/8/2015). Pertandingan ini akan disaksikan langsung Presiden RI Joko Widodo beserta jajaran pejabat pemerintah lainnya, termasuk Menpora Imam Nahrawi. Persija tergabung di Grup C dengan tim pesaing, yakni Bali United, Mitra Kukar, dan Persita Tangerang.

Melihat kompetitor yang ada, Persija yakin setidaknya bisa finis di peringkat kedua Grup C. "Bali United jadi pesaing kami yang paling berat, karena selain bermain di rumah sendiri, latihan mereka juga hampir tidak putus meski ISL 2015 dihentikan," kata Rahmad Darmawan.

"Namun kami juga tidak boleh meremehkan Mitra Kukar dan Persita. Mereka patut diwaspadai," ungkap Rahmad.

Formasi Ideal: (4-2-1-3)- Andritany Ardhiyasa; Ismed Sofyan, Ambrizal, Alan Aciar, Novri Setiawan; Amarzukih, Vendry Mofu, Mbida Messi; Ramdani Lestaluhu, Bepe, James Koko Lomell

Pemain masuk: Vendry Mofu, Mbida Messi, M. Nur Iskandar, Irsyad Maulana, James Koko Lomell

Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan memberikan pengarahan kepada pemain tim Macan Kemayoran saat latihan jelang Piala Presiden 2015 di Lapangan Yon Zikon 14, Jakarta, Senin (24/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

4. Mitra Kukar

Mitra Kukar jadi salah satu tim ISL yang tidak perlu pikir panjang untukberpartisipasi di Piala Presiden 2015. Tim asal Tenggarong itu menyatakan ikut karena sudah rindu untuk turun di pertandingan kompetitif. Sejak ISL 2015 dihentikan PSSI, aktivitas Mitra Kukar mati suri.

Hampir tidak ada uji coba atau sekadar latihan. Bahkan satu per satu personel pergi ke tim lain untuk jadi pemain cabutan. Pelatih yang sebelumnya didapuk menjadi pengganti Steve Cooper, Rudy Eka Priyambada, sudah pergi merantau ke Bahrain untuk jadi asisten pelatih Al Najma.

Pemain muda seperti Ryuji Utomo, Gavin Kwan Adsit, Diego Michiels, dan lain-lain, juga telanjur memilih pindah atau minta dipinjamkan ke klub lain. Alhasil, manajemen Mitra Kukar harus bekerja keras mencari pengganti. Di tengah keterbatasan waktu, manajemen memilih jalan jitu. Mereka mengontak salah satu pelatih nasional yang pernah membawa klub Indonesia lolos ke perempat final Piala AFC 2013 dan masih menganggur, Jafri Sastra.

Sejak diberhentikan dari kursi pelatih Semen Padang pada pramusim ISL 2015, Jafri Sastra belum memiliki tim lagi. Tanpa kesulitan, manajemen Mitra Kukar sukses merekrut Jafri. Tidak hanya membawa Jafri Sastra, Mitra Kukar juga merayu Semen Padang yang tidak turun di Piala Presiden, untuk bersedia meminjamkan beberapa pemainnya. Empat pemain Semen Padang pun berhasil didatangkan, yaitu Eka Ramdani, Saepuloh Maulana, Hendra Bayauw, dan Airlangga Sucipto.

Tambahan pemain baru lainnya adalah OK John dan Guy Junior Ondoa. Namun, untuk dua pemain asing ini seperti klub lainnya, Mitra Kukar masih kesulitan untuk mengurus KITAS atau Kartu Izin Tinggal Sementara. Oleh karena itu Tim Naga Mekes harus bersiap jika pada akhirnya tidak bisa memakai tenaga asing untuk memperkuat tim kebanggaan warga Tenggarong ini.

Beruntung, pelatih Jafri Sastra tidak terlalu merisaukan situasi yang ada. Ada atau tidak ada pemain asing, buat pelatih asal Payakumbuh itu, Mitra Kukar sudah siap untuk bertanding. Melihat kekuatan tim yang ada di Grup C, Jafri Sastra menilai Bali United merupakan unggulan teratas. Setelah itu baru Persija Jakarta yang dilatih Rahmad Darmawan.

"Melihat peta yang ada, kami harus realistis dulu untuk fokus lolos dari fase grup. Soal peluang, saya yakin Mitra Kukar juga layak difavoritkan," ucap Jafri, yang pernah menjadi pelatih PSP Padang ini.

Tim pelatih Mitra Kukar merasa beruntung karena pada laga pertama,Minggu (30/8/2015) akan menghadapi Persita Tangerang, tim dari Divisi Utama terlebih dulu. Meski tidak memandang enteng Persita, Mitra Kukar menilai punya peluang besar untuk mengawali turnamen dengan kemenangan. "Tapi, kami tidak boleh takabur. Pemain harus tetap waspada dan berjuang," kata Jafri.

Formasi ideal: (4-4-2)- Rifki Mokodompit; Zulkifli Syukur, Saepulloh Maulana, Syahrizal, Michael Orah; Hendra Bayauw, Eka Ramdani, Rizky Pellu, Septian David; Airlangga Sucipto, Guy Junior

Pemain masuk: Hendra Bayauw, Saepulloh Maulana, Eka Ramdani, Airlangga Sucipto, Guy Junior

Mitra Kukar (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Baca Juga:

Pilar Kunci Grup B Piala Presiden: Tiga Penyerang dan Satu Kiper

Matang vs Caretaker, Adu Strategi Pelatih Grup B Piala Presiden

Arema demi Suharno, SFC Penasaran, PSGC dan Persela Kuda Hitam

Video Populer

Foto Populer