Sukses


Ini 4 Penyebab Persija Jakarta Babak Belur di Piala Presiden

Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta secara mengejutkan tersingkir dari Piala Presiden 2015. Tim asuhan Rahmad Darmawan masuk kotak setelah kalah bersaing dengan Bali United dan Mitra Kutai Kartanegara (Kukar). Satu kontestan lain, klub Divisi Utama, Persita Tangerang, ikut masuk kotak.

Kegagalan Macan Kemayoran lolos dari Grup C semakin terasa menyesakan karena Bambang Pamungkas dkk. harus rela menempati posisi juru kunci klasemen akhir. Dari tiga pertandingan, Persija hanya mampu mengais dua poin.

Di laga perdana, Persija keok 0-3 dari Bali United. Sedangkan di dua laga sisa, Persija harus puas bermain dengan skor 1-1 dengan Persita dan imbang tanpa gol dengan Mitra Kukar.

Lantas, apa yang menyebabkan Persija gagal total di Piala Presiden? Berikut hasil analisis dari Bola.com:

1. Lini Belakang Keropos

Gelagat buruk ini mulai tercium saat Persija takluk dengan skor telak 0-3 dari Bali United di laga pembuka Grup C. Tiga gol yang bersarang ke gawang Andritany Ardhiyasa murni karena kesalahan yang dibuat empat pemain belakang.

Di pertandingan kedua, kesalahan yang sama kembali terjadi. Kali ini, Andritany salah membuang bola yang berujung gol pemain Persita Rafid Lestaluhu. Beruntung, ada bek Gunawan Dwi Cahyo yang menyamakan skor menjadi 1-1.

Dibandingkan tiga kontestan Grup C lainnya, jumlah kebobolan Persija juga paling buruk. Dari tiga pertandingan, gawang Persija kebobolan empat gol.

Kapten Persija Jakarta, Bambang Pamungkas tak mencetak satu gol pun di Piala Presiden. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

2. Lini Depan Mandul

Persija Jakarta membawa empat penyerang ke Bali yakni Bambang Pamungkas, James Koko Lomell, Muhammad Nur Iskandar, dan pemain muda Andro Levandy. Ironisnya, tidak satu pun gol mampu dicetak oleh empat pemain depan Persija itu.

Satu-satunya gol Persija di Piala Presiden justru dicetak oleh Gunawan Dwi Cahyo, yang notabene berposisi asli sebagai pemain belakang. Sedangkan Nur Iskandar, Lomell, dan Bepe yang paling sering diturunkan tidak mampu mencetak satu gol pun.

Mandulnya lini depan Persija juga disebabkan minimnya dukungan dari lini kedua. Pemain sayap lincah, Ramdani Lestaluhu, yang biasanya rajin memberikan assist, juga tidak bermain dalam performa terbaik di tiga laga fase penyisihan grup Piala Presiden.

3. Pemain Asing Minim Kontribusi

Ekspektasi tinggi mengiringi kedatangan Alan Aciar dan James Koko Lomell di Persija. Faktanya, dua pemain asing ini justru tidak mampu memberikan kontribusi optimal bagi tim ibu kota.

Lomell, yang datang paling telat tidak mampu mencetak satu gol pun. Dua kali dipercaya bermain sebagai starter, dua kali pula mantan pemain Persiram Raja Ampat itu gagal mencetak gol.

Sedangkan Aciar lebih parah. Baru di pertandingan pertama saja, bek asal Argentina itu sudah diusir oleh wasit karena dua kali melakukan pelanggaran keras kepada pemain sayap Bali United, Bayu Gatra. Alhasil, ia harus absen di laga kedua. Di laga ketiga, Aciar diganjar kartu kuning oleh wasit.

 

James Koko Lomell minim kontribusi bagi Persija selama berlangsungnya Piala Presiden 2015.(Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

4. Tidak Punya Playmaker

Persija bermain tanpa gelandang serang di Piala Presiden 2015. Agaknya, ketiadaan seorang playmaker juga menyebabkan tim ibu kota gagal bersaing di Grup C.

Sebelum berlangsungnya Piala Presiden, pelatih Rahmad Darmawan sebenarnya sudah menyiapkan Mbida Messi sebagai playmaker timnya. Namun, keinginan RD itu urung terlaksana karena mantan pemain Persib Bandung itu terkendala Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS).

Batalnya Messi memperkuat Persija membuat RD terpaksa mengubah strategi. Jika melihat kiprah Persija di ISL 2015, peran playmaker dalam tim asuhan Rahmad memang sangat kental. Saat itu, masih ada sosok Stefano Lilipaly maupun Rohit Chand yang bisa bertugas di pos tersebut.

Baca juga :

Ini Dia Penyebab Persija Tersingkir dari Piala Presiden

Selamat Tinggal, Persija Tersingkir dari Piala Presiden 2015

Persija bak Liverpool, Kapan Kutukan Berakhir?

Video Populer

Foto Populer