Sukses


Ini Alasan Pasukan Surabaya United Dilarang Menyantap Daging

Bola.com, Surabaya United - Jelang laga kontra Persela, Jumat (27/11/2015), Surabaya United terus menggeber persiapan. Kelemahan penyelesaian akhir menjadi sorotan utama pelatih kepala Surabaya United, Ibnu Grahan, dalam beberapa latihan terakhir.

Maklum, produktivitas tim yang bermarkas di Jemursari, Selatan Surabaya itu, terbilang rendah. Dari dua kali tanding di babak penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman, Evan Dimas Darmono dkk. hanya melesakkan dua gol. Koleksi gol ini menjadikan Surabaya United sebagai tim yang paling rendah rataan golnya di setiap pertandingan.

Bandingkan dengan PS TNI yang sudah menceploskan delapan gol dari tiga pertandingan yang mereka jalani. Begitu juga dengan dua tim pesaingnya, Borneo FC(3), Persib (3).

Tak hanya berlatih bola-bola mati, Ibnu juga memberikan menu latihan skema penyerangan yang diakhiri dengan eksekusi ke gawang. Sebagai antisipasi pertandingan tak bisa diselesaikan dalam waktu normal, Ibnu melatih para pemain untuk menendang dari titik putih.

"Kami sangat lemah pada penyelesaian akhir. Masalah ini harus teratasi sebelum pertandingan melawan Persela karena kami butuh kemenangan besar agar posisi kami aman," ujar Ibnu.

 

Tak hanya latihan, Ibnu ikut mengatur menu makanan para pemainnya. Bekerja sama dengan dokter tim Heri Siswanto, para pemain dilarang mengonsumsi sembarang makanan sejak tiga hari menjelang pertandingan.

Tidak boleh ada menu makanan berupa daging di meja makan. Juru masak Surabaya United hanya diminta untuk menyuguhkan spageti dan masakan lain yang tidak mengandung lemak tinggi.

Asupan makanan para pemain jadi perhatian Ibnu karena laga kontra Persela berlangsung sore hari yang diprediksi masih di bawah terik mentari. Sesuai diskusi dokter dengan ahli gizi, Evan Dimas cs. membutuhkan makanan yang berkarbohidrat tinggi karena butuh energi ekstra.

Bagi Ibnu hal ini sangat penting, kendati lawan yang akan dihadapi sudah masuk kotak. Ia menganggap Persela justru berbahaya karena tampil tanpa beban. 

"Kami harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Sebab, meski sudah kalah tiga kali, saya yakin Persela Lamongan sebetulnya tim bagus," ujarnya.

Timnas Indonesia Masih Punya Peluang ke Olimpiade 2024

Video Populer

Foto Populer