Sukses


Banyak Catatan Merah, Skuat Surabaya United Hanya Libur 2 Hari

Bola.com, Surabaya - Surabaya United hanya memiliki waktu 11 hari untuk melakukan persiapan menyongsong babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman. Itulah mengapa staf pelatih hanya memberikan waktu libur dua hari untuk pemain asal Surabaya dan sekitarnya, sementara tiga hari untuk pemain di luar Surabaya.

Rencananya, untuk pemain asal Surabaya dan sekitarnya akan mulai latihan lagi pada Kamis (3/12/2015) pagi di Lapangan SIER, Surabaya. Sementara keesokan harinya, Jumat (4/12/2015) sore di Lapangan Brigif 1 Marinir, Sidoarjo, sudah melibatkan seluruh pemain, minus Jendry Pitoy.

Jendry sudah meminta izin kepada pelatih kepala Surabaya United, Ibnu Grahan, untuk menjalani libur lebih lama ketimbang pemain lain karena ingin mendampingi istrinya yang sedang menjalani perawatan kanker payudara.

 

Di sisi lain, Ibnu sengaja tidak memberikan libur lebih lama karena banyak catatan yang ia temukan selama babak penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman.

"Jika terlalu lama libur, tak cukup waktu bagi kami untuk melakukan pembenahan. Padahal masih banyak kekurangan yang harus segera dibenahi," ujar Ibnu Grahan.

Sangat riskan bagi Ibnu jika tak segera mengumpulkan pemainnya kembali. Sebab, lawan yang mereka hadapi di babak 8 besar dipastikan lebih berat ketimbang penyisihan. Maklum, banyak pemain yang tampil kurang optimal selama babak penyisihan.

Tidak hanya itu, secara tim, Ibnu juga menilai masih banyak kekurangan. Koordinasi antarlini, organisasi permainan, dan komunikasi antarpemain akan ditingkatkan selama masa persiapan. Tak ada satu pun yang lolos dari perhatian Ibnu.

Namun, yang paling menjadi fokus perbaikan adalah lini belakang dan tengah. Pasalnya kedua lini ini yang dianggap masih banyak kekurangan, terutama ketika kalah bola.

Satu hal lagi yang menjadi catatan Ibnu, gol-gol Surabaya United yang banyak terjadi di babak kedua juga dianggap kurang bagus bagi timnya. "Kalau bisa babak pertama kenapa harus menunggu babak kedua. Tampaknya anak-anak masih terlambat panas," katanya.

Surabaya United mengaku tidak pilih lawan di babak 8 besar. Mereka mengaku tidak masalah bertemu dengan siapa pun, termasuk melawan Arema Cronus. Ibnu justru ingin melihat seberapa kuat para pemainnya menghadapi tekanan.

"Saat melawan PS TNI, para pemain terlihat sangat tertekan secara mental karena suporter PS TNI terus memberikan tekanan melalui yel-yel mereka," ungkap Ibnu.

Video Populer

Foto Populer