Sukses


Bayu Gatra Susul Andik Vermansah ke Malaysia

Bola.com, Jember - Pemain andalan Bali United FC, Bayu Gatra telah resmi hegkang dari klub yang berjulukan Semeton Dewata tersebut, usai tersingkir dari babak penyisihan Grup B Piala Jenderal Sudirman. Penyerang sayap asal Jember, Jawa Timur, berencana menyusul teman sekampungnya Andik Vermansah berlaga di Malaysia.

Bayu Gatra secara gamblang mengungkapkan alasannya hengkang dari Bali United yang dilatih Indra Sjafri.Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut petikan wawancara Bayu Gatra dengan tim bola.com:

Sejak kapan Anda menyatakan hengkang dari Bali United?

Awalnya, saya memang sudah terpikirkan untuk hengkang dari Bali United sejak klub gagal berprestasi di Piala Jenderal Sudirman. Hanya saya butuh waktu untuk memikirkannya.

Akhirnya, saya bulat mengambil keputusan hengkang dari Bali United pada Jumat (11/12/2015). Saya langsung bertemu dengan pelatih Indra Sjafri dan pemilik klub Bali United, Pieter Tanuri. Mereka menyetujui dan menghargai keputusan saya. Saya tinggal memberikan surat pengantar mengundurkan diri kepada Bali United. Saya langsung akan memberikan surat tersebut paling lambat minggu ini.

Apa Alasan anda hengkang dari Bali United?

Pertama, saya ingin bermain di sebuah klub yang memiliki kompetisi resmi. Keadaan sepak bola di Indonesia sekarang sudah mengkhawatirkan, seluruh pemain yang menjadi korbannya. Tidak ada kompetisi resmi membuat pemain harus bermain tarkam.

Turnamen antarkampung yang berlabel amatir tidak membuat pemain berkembang. Pemain yang membela sebuah tim yang kalah di turnamen pasti kebingungan apa yang akan dilakukannya lagi ke depannya, sedangkan kompetisi resmi tidak ada. Pemain yang berhasil membawa timnya juara turnamen pasti akan kebingungan, karena tidak bisa berpartisipasi ke Piala AFC atau Liga Champions Asia, akibat federasi sepak bola Indonesia yang status keanggotaannya dibekukan FIFA.

Tidak adanya kompetisi resmi membuat gaji para pemain hanya dibayarkan 25%. Gaji tersebut tidak cukup membiayai kehidupan para pemain. Apalagi, sudah berkeluarga seperti saya.

Kedua, saya ingin mencari suasana baru untuk bermain di luar sepak bola Indonesia. Saya juga ingin emberikan kesempatan bagi anak-anak muda di Bali United untuk masuk ke dalam skuat utama tim.

Apa ada tunggakan gaji yang belum terbayarkan?

Selama saya di Bali United, klub tersebut tidak mengalami kendala masalah finansial. Jadi, seluruh gaji tetap dibayarkan sesuai kontrak yang ada. Kesepakatannya, ketika kompetisi resmi tidak ada gaji pemain dibayarkan 25%. Semuanya sudah terbayarkan dan tidak ada tunggakan.

Apa seluruh pemain Bali United dan suporter merelakan kepergian Anda?

Saya sudah berpamitan kepada seluruh pemain lainnya dan para suporter. Ada pemain yang sedih dan ada yang senang. Keluar masuk pemain sudah biasa dalam sebuah klub.

Pemain yangs sedih merupakan para pemain yang satu generasi bersama saya di Bali United, seperti Fadil Sausu, Lerby Eliandry, dan I Nyoman Sukarja. Sementara, para pemain yang senang merupakan para pemain muda, karena mereka berkesempatan mengisi posisi yang ditinggalkan saya.

Di negara mana Anda ingin melanjutkan karier?

Saya memang ingin bermain di luar negeri kalau keadaan sepak bola Indonesia masih begini saja. Saya seorang pemain yang butuh jam terbang pengalaman di kompetisi resmi, dan gaji sepenuhnya untuk biaya hidup. Saya tidak muluk-muluk, saya ingin bermain di Malaysia.

Saat ini, agen saya sedang memasarkan saya ke beberapa klub di Liga Malaysia. Namun, saya masih menunggu klub mana yang berminat untuk menggunakan jasa saya. Saya meminta doanya agar saya melanjutkan karier di luar negeri.

Video Populer

Foto Populer