Sukses


5 Pemain yang Bisa Sehebat Andik Vermansah jika Main di Malaysia

Bola.com, Jakarta - Nama pesepak bola asal Indonesia, Andik Vermansah tengah naik daun di Malaysia. Penyerang sayap jebolan Persebaya Surabaya tersebut sukses mempersembahkan gelar juara Piala Malaysia 2015 buat Selangor FA. Kesuksesannya mengingatkan publik sepak bola Negeri Jiran dengan aksi Elie Aiboy dan Bambang Pamungkas di klub yang sama pada 2005. Keduanya mempersembahkan treble gelar buat Selangor FA (Malaysia Premier League, Piala FA, dan Piala Malaysia).

Kegemilangan Andik menginspirasi sejumlah pemain asal Indonesia lainnya untuk mencoba peruntungan ke Malaysia. Dedi Kusnandar, Achmad Jupriyanto, dan Yongki Aribowo, menjalani tes di klub-klub negara saudara serumpun Melayu dengan Indonesia itu. Pilihan realistis mengingat konflik antara PSSI dengan Menpora, Imam Nahrawi sepanjang tahun 2015 membuat kompetisi elite Tanah Air, Indonesia Super League (ISL) macet pelaksanaannya.

Bursa transfer Malaysia Super League dan Malaysia Premier League musim 2016 baru akan ditutup pada akhir Januari 2016. Peluang pesepak bola asal Indonesia merapat ke Negeri Jiran amat terbuka. Bola.com mencatat ada lima pemain papan atas Indonesia yang kemampuannya tak kalah bagus dibanding Andik Vermansah saat berkiprah di Liga Malaysia. Siapa-siapa saja mereka dan setujukah Anda dengan pilihan kami?

1. Evan Dimas

Evan Dimas jadi properti paling hot di sepak bola Indonesia saat ini. Gelandang serang belia yang berkilau saat membela Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2013 tersebut jadi rebutan banyak klub luar negeri. Pemain jebolan SSB Mitra Surabaya itu berulangkali ditawari trial di klub-klub Jepang, walau yang bersangkutan menolak.

Pemain Surabaya United, Evan Dimas, berusaha mengatur serangan ke gawang Pusamania Borneo FC pada babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (13/12/2015). (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Pada bulan Agustus silam, Evan yang kini membela Surabaya United sempat menjalani tes di klub Divisi II Spanyol, UE Llagostera. Belakangan terungkap, ia ternyata sempat mau diboyong klub Korea Selatan Pohang Steelers seusai mencetak hat-trick ke gawang timnas Korea Selatan saat Timnas Indonesia berduel dengan negara itu di Kualifikasi Piala AFC U-19 2014. Saat itu, Garuda Jaya menang 3-2 lawan Taeguk Junior.

Kabar terakhir Evan ditawari kontrak empat bulan oleh klub Spanyol, Espanyol B. Jika mau, pada pertengahan Januari 2016 ia sudah bergabung dengan klub yang bermarkas di Barcelona tersebut. Namun, Evan yang masih galau dengan kariernya karena kompetisi ISL berhenti, lebih sreg berkiprah di Malaysia layaknya Andik Vermansah. Sayangnya tawaran langsung dari klub-klub Negeri Jiran belum menghampiri pemain asli Surabaya itu. Padahal Surabaya United sudah rela melepas Evan.

2. Boaz Solossa

Usia Boaz Solossa tak lagi muda. Namun hingga saat ini pemain berumur 29 tahun ini masih bisa dibilang penyerang terbaik yang dimiliki Indonesia. Striker kelahiran Sorong, 16 Maret 1986 itu tercatat tiga kali menjadi Top Scorer Indonesia Super League: 2008–09, 2010–11, 2013. Pada musim yang sama Boaz juga jadi Best Player. 

Ia jadi aktor kunci kesuksesan Persipura juara ISL musim 2005, 2008–09, 2010–11, dan 2013. Pada musim 2014, ia bahkan mengantar Tim Mutiara Hitam lolos ke semifinal Piala AFC dengan sumbangan enam gol. Pencapaian yang belum pernah disamai oleh klub Indonesia manapun.

Boaz Solossa, saat membela Pusamania Borneo FC kala bertanding melawan Persib dalam leg kedua perempatfinal Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (26/9/2015). (Bola.com/Arief Bagus)

Boaz pada musim 2015 ini sempat membela Pusamania Borneo FC di turnamen Piala Jenderal Sudirman. Klub ini ia antar hingga babak perempat final. Sayang sinar kebintangannya meredup di Piala Jenderal Sudirman karena cedera hamstring. Jika berada dalam kondisi bugar, Boaz bisa dibilang salah satu striker paling ganas di kawasan Asia Tenggara.

Sang pemain sempat mendapat tawaran dari klub Malaysia, T-Team. Namun, karena merasa tidak enak hati dengan Persipura, pemain yang akrab disapa Bochi itu menolak tawaran menggiurkan yang disampaikan oleh pelatih asal Indonesia, Rahmad Darmawan yang kini jadi arsitek di T-Team. Kabar terbaru, manajemen Persipura memberi izin jika Boaz ingin bermain di luar Indonesia.

3. Ramdani Lestaluhu

Ramdani Lestaluhu adalah salah satu pemain berbakat asal Tulehu, Maluku. Namanya mulai mencuat ke permukaan setelah diboyong duet pelatih Iwan Setiawan-Aji Santoso membela Timnas Indonesia U-17 pada tahun 2005. Semenjak saat itu, Ramdani yang bisa bermain di dua posisi, sebagai penyerang sayap dan gelandang tengah, hampir tak pernah absen membela Tim Merah-Putih Junior.

Ramdani jadi pemain penting saat Indonesia dua kali meraih medali perak di SEA Games 2011 dan 2013. Karena penampilan impresifnya bersama bersama Persija Jakarta dan Timnas Indonesia U-23 di SEA Games, pesepak bola kelahiran 5 November 1991 itu diboyong Alfred Riedl untuk menghuni skuat Timnas Senior di Piala AFF 2014.

Pemain Persija, Ramdani Lestaluhu melompat menghindari pemain Persita, Zikri Akbar pada laga Piala Presiden di Stadion Dipta, Kamis (3/9/2015). Pertandingan berakhir imbang 1-1. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sama halnya seperti Andik Vermansah, Ramdani juga produktif mencetak gol. Ia juga pengumpan ulung yang memanjakan ujung tombak klub yang dibelanya. Kontrak Ramdani dengan Tim Macan Kemayoran berakhir bulan Desember ini. Belum ada tanda-tanda klub yang dibelanya dua musim terakhir menawari kontrak baru. Jika digoda tawaran menggiurkan dari klub Negeri Jiran, Ramdani bisa jadi tidak akan berpikir panjang untuk pergi dari Indonesia.

4. Zulham Zamrun

Nama Zulham Zamrun menarik perhatian publik sepak bola Tanah Air setelah dirinya menjadi bagian skuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2014. Penyerang sayap asal Ternate itu dibesarkan Mitra Kukar. Ia berkostum Tim Naga Mekes periode 2011-2014. 

Selepas membela Tim Garuda, Zulham digaet Persipura. Di klub barunya Zulham langsung bisa nyetel. Trisula Boaz Solossa-Ian Kabes-Zulham Zamrun, jadi momok menakutkan di sejumlah turnamen pramusim. Zulham jadi salah satu pemain kunci yang membantu Persipura lolos ke perempat final Piala AFC 2015, sebelum akhirnya tersingkir akibat didiskualifikasi AFC karena sanksi FIFA ke PSSI.

Pemain Timnas dan Juga Pemain Persib Bandung, Zulham Zamrun saat menjalani pemulihan cedera di Rumah Sakit, Jakarta, Selasa (8/12/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Di masa vakum kompetisi, Zulham menyeberang ke Persib Bandung. Ia jadi bintang di Piala Presiden dengan raihan gelar juara, top scorer, dan trofi pemain terbaik. Selepas Piala Presiden, karena hanya diikat kontrak jangka pendek oleh Tim Maung Bandung, Zulham berkelana ke sejumlah klub untuk tampil di laga-laga turnamen antarkampung.

Apesnya saat membela Persipare Parepare di ajang Habibie Cup, Zulham terkena cedera ACL. Ia harus dioperasi dan absen selama enam bulan. Walau begitu, Zulham bisa jadi alternatif rekrutan bermutu bagi klub-klub Malaysia di paruh kedua kompetisi Negeri Jiran (bulan Juni-Agustus 2016). Ia tak kalah hebat dibanding Andik Vermansah, yang bermain di posisi sama dengannya.

5. Ferdinand Sinaga

Di luar sifatnya yang temperamental, Ferdinand Sinaga merupakan salah satu penyerang sayap terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Ia berstatus Top Scorer Asian Games 2014 dengan torehan enam gol.

Ferdinand jadi mesin gol Persib saat memenangi Indonesia Super League 2014 dengan lesakan 11 gol. Pesepak bola kelahiran Bengkulu, 18 September 1988, ini merupakan penyerang paling produktif di Indonesia Primer League 2012.

Ferdinand yang membela Semen Padang mencetak 16 gol. Selain menikmati gelar pribadi, Ferdinand juga aktor penentu kesuksesan Semen Padang juara kompetisi kasta elite versi kepengurusan Djohar Arifin kala itu.

Pemain Sriwijaya FC, Ferdinand Sinaga usai menjalani sidang Komisi Disiplin di Hotel Century, Senayan. Jakarta, Jumat (4/12/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Pada musim 2015, seandainya kompetisi ISL tak terhenti karena konflik antara PSSI dengan Kemenpora, Ferdinand punya kans berkilau dengan ketajamannya. Seusai membela Sriwijaya FC di Piala Jenderal Sudirman, Ferdinand berstatus pemain bebas. Jika dapat tawaran wah dari klub lain, Ferdinand yang kerap berpindah-pindah klub lima tahun terakhir, mungkin bakal meninggalkan Laskar Wong Kito.

Video Populer

Foto Populer