Sukses


Loyalitas Pemain Persib di Mata Djadjang Nurdjaman

Bola.com, Bandung - Tahun 2015 akan segera berlalu. Tahun ini pun menjadi tahun yang baik bagi Persib Bandung di bawah asuhan pelatih Djadjang Nurdjaman. Bagaimana kesan pelatih yang biasa disapa Djanur ini selama tahun 2015 menangani Persib di berbagai turnamen?

Berikut petikan wawancara bola.com dengan Djanur, Rabu (30/12/2015) di Bandung.

Bagaimana kesan-kesan Anda bersama Persib di tahun 2015?

Tahun 2015 cukup baik bagi Persib karena prestasinya bagus dengan meraih dua gelar juara. Kami juara ISL walaupun 2014 tapi auranya masih terasa di 2015, kemudian ditambah Piala Presiden. Itu semakin melengkapi pencapaian Persib selama 2015.

Artinya tahun 2015 menurut Anda cukup membanggakan meski gagal di Piala Jenderal Sudirman?

Ya, cukup bagus prestasinya dan bisa dibanggakan selama 2015 walaupun di turnamen Piala Jendral Sudirman kami gagal, tapi saya pikir tidak masalah gagal di turnamen, karena sepak bola kita vakum cukup lama, jadi seperti ini.

Apa yang Anda rasakan selama sepak bola Indonesia vakum?

Dampaknya sangat terasa dan memilukan. Sekarang saja kami sudah hampir dua bulan tidak punya kegiatan setelah gagal di Piala Jenderal Sudirman. Hanya latihan dan latihan tanpa ada tujuan yang jelas. Akibatnya, banyak pemain pulang pergi, mengadu nasib ke luar negeri.

Ketika banyak pemain Persib keluar, bagaimana perasaan Anda?

Cukup berat juga. Tapi di satu sisi kami harus mengerti walaupun kadang-kadang ada orang yang mencibir kami, tentu itu sangat berat bagi Persib. Pemain meninggalkan Persib gara-gara kondisi sepak bola di Indonesia, sementara mereka (pemain) butuh biaya untuk hidup. Justru secara pribadi saya mendukung mereka agar tetap memiliki penghasilan. Kalau yang sudah dikontrak klub Malaysia, saya berdoa supaya sukses dan meraih prestasi.

Apakah mereka yang hengkang bisa dikatakan pemain yang tidak loyal?

Tidak juga, kalau masalah loyal saya sangat acungkan jempol. Waktu di Piala Presiden saja tanpa kontrak, mereka betul-betul hanya mengandalkan loyalitas yang tinggi dan mereka berjuang mati-matian akhirnya meraih prestasi juara di Piala Presiden, itu sebuah bukti kalau mereka loyal. Kalaupun akhirnya mereka hengkang karena memang butuh materi untuk hidup. Kalau kondisi sepak bola Indonesia normal saya yakin skuat Persib utuh sampai sekarang.

Apa harapan Anda tahun 2016?

Harapan saya yang paling utama, sepak bola Indonesia segera normal kembali normal dan kompetisi bergulir. Itu saja. Apapun caranya pemerintah dan PSSI silakan yang mengurus, mencari solusi, mencari jalan yang terbaik agar kompetisi kembali berjalan. Harapan pribadi tentu saya berharap tetap eksis dan tetap membanggakan keluarga.

Video Populer

Foto Populer