Sukses


Bambang Pamungkas: Turnamen Cenderung Merugikan Pemain

Bola.com, Jakarta - Wakil Presiden Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Bambang Pamungkas, menilai sudah sepantasnya para pemain melakukan aksi boikot pemain di sejumlah turnamen pada awal 2016 ini. Lebih banyak kerugian yang dituai para pesepak bola  saat tampil di turnamen yang dihelat mengisi kevakuman pelaksanaan kompetisi Indonesia Super League.

Sistem kontrak jangka pendek dianggap Bepe merugikan pemain. Para pesepak bola tidak mendapat proteksi asuransi dari klub yang mengontraknya.

"Tidak ada perusahaan asuransi yang mau menanggung premi seseorang hanya tiga bulan saja. Situasi ini jelas merugikan pemain. Kalau mereka tiba-tiba cedera parah, tidak ada pihak yang mau mengurus biaya pengobatan," ungkap sang mantan kapten Persija Jakarta saat acara Diskusi Bulanan APPI pada Kamis (14/1/2016).

Penyerang yang akrab disapa Bepe tersebut menyatakan jadwal turnamen yang tidak menentu bisa membuat kondisi fisik pemain tidak pernah mencapai level ideal. "Para pemain jadi lebih mudah mengalami cedera," ungkap Bambang.

APPI memutuskan untuk memboikot turnamen di Tanah Air karena merasa ajang itu yang telah terselenggara selama ini hanya menguntungkan bagi para pemain di ISL. Di sisi lain, para pemain yang berasal dari klub-klub kompetisi level di bawah ISL tidak mendapatkan kesempatan bermain.

Organisasi yang dipimpin duet Ponaryo Astaman-Bambang Pamungkas itu menginginkan Piala Jenderal Sudirman menjadi turnamen terakhir yang digelar pada 2016. Setelah itu, APPI ingin kompetisi yang sudah vakum selama sembilan bulan karena pembekuan PSSI oleh Kemenpora pada 17 April 2015, kembali digulirkan.

Timnas Indonesia Masih Punya Peluang ke Olimpiade 2024

Video Populer

Foto Populer