Sukses


Samsul Arif: Tak Ingin Sakiti Aremania dan Bobotoh

Bola.com, Denpasar - Striker asal Bojonegoro, Samsul Arif Munip, sudah memulai petualangan baru bersama Persib Bandung. Meski datang dari klub rival, Arema Cronus, Samsul tergolong cepat beradaptasi dengan gaya bermain tim Pangeran Biru.

Sebiji gol di laga pertama Bali Island Cup 2016 kala Persib meladeni PSS Sleman (18/2/2016), jadi salah satu bukti profesionalitas Samsul.

Kepada bola.com, Samsul bercerita banyak hal. Mulai proses perpindahan ambisinya bersama Persib, hingga rencana bersama keluarga kecilnya. Ia juga blak-blakan tentang perasaannya terhadap suporter Arema dan Persib.

Proses perpindahan Anda dari Arema ke Persib cukup mendadak. Bagaimana cerita sebenarnya?

Sebenarnya bisa dibilang perpindahan ini tidak mendadak karena sebelumnya sudah berkomunikasi dengan manajemen Arema Cronus kalau saya akan ke Persib. Berpisahnya juga baik-baik. Inilah dinamika sepak bola. Wajar kalau ada yang belum rela saya pindah.

Tetapi dalam hati, saya merasa bersalah setelah Arema gagal di tiga semifinal. Tepatnya di LSI 2014, Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman. Saya pindah sebagai bentuk tanggung jawab atas kegagalan tersebut.

Apa pertimbangan memilih Persib, yang notabene rival Arema?

Saya ingin tetap membela klub besar di Indonesia. Kebetulan Persib mengajak bergabung bersama Mas Pur (Purwaka Yudi). Setelah diskusi dengan keluarga, kami ambil tawaran itu.

Semasa membela Arema ada adalah pemain kesayangan Aremania. Sekarang bagaimana hubungan dengan suporter Persib?

Ini masalah sensitif. Saya tahu hubungan suporter Arema dan Persib seperti apa. Jadi tidak ingin menyakiti mereka. Saya ingin fokus dulu menunjukkan kualitas bermain di Persib.

Dukungan suporter adalah bonus. Kalau main bagus, tentu suporter akan selalu memberikan dukungan. Tidak dimungkiri, saya juga mengharapkan itu.

Apa target anda di Persib?

Setelah gagal tiga kali semifinal dengan Arema, tentu saya ingin hasil yang lebih baik di Persib. Pastinya trofi juara di setiap turnamen atau kompetisi nanti.

Bagaimana adaptasi dengan pelatih Dejan Antonic dan rekan-rekan baru?

Coach Dejan pelatih bagus. Sangat dekat dengan pemain sehingga suasana tim jadi akrab meski saya masih baru. Kalau dengan pemain, hampir separuh skuat Persib sudah saya kenal. Apalagi beberapa yang berasal dari Jawa Timur, seperti Tony Sucipto, Hariono, Taufiq. Jadi tidak ada masalah adaptasi.

Keluarga akan diajak tinggal di Bandung?

Rencananya saya akan tinggal di mes Persib Bandung sebulan dulu. Baru setelah itu saya akan membawa istri dan anak ke Bandung. Saya tak bisa jauh dari mereka, apalagi selama ini saya baru keluar membela klub di luar Jatim. Hanya, sekarang usia anak saya masih empat bulan, jadi saya tak ingin terburu-buru memboyong keluarga ke Bandung.

 

Video Populer

Foto Populer