Sukses


Beda Sikap 3 Klub DIY soal Desakan KLB PSSI

Bola.com, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo bersiap mencabut sanksi pembekuan PSSI. Namun, sebelum itu pemerintah memberikan beberapa syarat termasuk digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI bagi otoritas sepak bola tertinggi Tanah Air tersebut. Syarat KLB itu mendapat tanggapan berbeda dari tiga klub Divisi Utama asal DIY, yakni PSS Sleman, Persiba Bantul serta PSIM Yogyakarta.

PSS dan Persiba Bantul kompak mendukung digelarnya KLB PSSI. Bahkan dua tim itu siap berseberangan dengan pihak-pihak yang tidak menghendaki adanya KLB. Apalagi sempat beredar formulir surat dari klub yang berisi penolakan terhadap KLB.

Bahkan surat yang berkop masing-masing klub dan berisi draft penolakan adanya KLB sudah ditandatangani oleh perwakilan klub. Surat itu dikabarkan tersebar saat perwakilan klub-klub Divisi Utama menggelar pertemuan dengan PT Liga Indonesia di Jakarta (26/2/2016) serta di Ciamis (25/2/2016).

"Kami berangkat ke Jakarta dan ke Ciamis dengan semangat menghendaki kompetisi kembali bergulir serta mendorong adanya KLB. Kalau memang ada surat itu, ya kami lawan, dan tidak akan kami tandatangani. Saya tidak takut karena ada pemerintah di belakang kami," kata manajer Persiba Bantul, Endro Sulastomo, Sabtu (27/2/2016).

Manajer PSS Sleman, Arief Juliwibowo, menduga beredarnya surat dari klub berisi penolakan terhadap KLB hanya ingin membuat kegaduhan dalam dua pertemuan tersebut. Pihaknya mengaku tidak menerima surat penolakan KLB. Meski begitu, manajemen tim berjuluk Super Elang Jawa itu menegaskan bakal mengikuti kebijakan yang diambil pemerintah.

"Kalau pemerintah menghendaki (KLB), ya kami ikuti, apalagi Dirut PT Putra Sleman Sembada memang menghendaki PSS ikut jalur pemerintah. Terlebih misi kehadiran kami pada pertemuan di Jakarta dan Ciamis adalah ikut mendesak digelarnya KLB," tutur Arief.

Nada berbeda disampaikan Ketua Umum PSIM Yogyakarta, Agung Damar Kusmandari, yang secara tegas menolak digulirkannya KLB PSSI. Damar mengatakan agenda KLB bukan ranah pemerintah, melainkan hak-hak anggota klub apakah menghendaki digelarnya KLB atau tidak.

"Bagi kami segera saja dicabut pembekuannya supaya bisa lepas dari sanksi FIFA dan kompetisi bisa bergulir," tandas Agung Damar.

 

Video Populer

Foto Populer