Sukses


Rusuh di SUGBK, Solo Tidak Takut Terima Persija

Bola.com, Jakarta Tim Persija Jakarta bakal jadi musafir dalam lanjutan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo. Hal itu menyusul instruksi Menpora, Imam Nahrawi ke pengelola kompetisi PT Gelora Trisula Semesta agar menghukum tim ibu kota dengan enam pertandingan tanpa penonton dalam laga kandang dan juga larangan bagi The Jakmania memakai atribut tim ibu kota.

Hukuman itu buntut kericuhan suporter Tim Macan Kemayoran dengan aparat dalam laga Persija kontra Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (24/6/2016).

Stadion Manahan, Solo, bakal kandang pengganti SUGBK bagi Persija dalam laga-laga lanjutan TSC 2016. Stadion yang satu ini sudah tidak asing bagi Ismed Sofyan dkk, karena mereka sudah biasa bermain di homebase Persis Solo jika kesulitan mendapatkan izin bertanding di Jakarta.

 Ketua Panpel Solo, Heri ''Gogor'' Isranto menyambut dengan tangan terbuka Persija. Pihaknya tidak merasa khawatir bakal terjadi kerusuhan serupa di kota mereka, yang ditimbulkan fans Persija.

"Solo tidak keberatan menjadi tuan rumah laga-laga kandang Persija dalam lanjutan TSC 2016. Kami siap memberi layanan terbaik. Tidak ada cerita kami terpengaruh sedikit pun dengan insiden keributan di Jakarta pada akhir pekan lalu. Selama ini kalau Persija bertanding di Solo bisa dibilang aman-aman saja,'' ungkap Gogor kepada Bola.com, Senin (27/6/2016).

Hanya saja, Gogor memastikan persiapan akan dilakukan lebih ekstra apabila  Stadion Manahan ditunjuk sebagai kandang Tim Macan Kemayoran. Terutama soal pengurusan izin pertandingan ke pihak kepolisian, yang kemungkinan lebih ketat dan bertele-tele.

Jumlah personel keamanan bakal ditambah, untuk antisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan terjadi. Pihaknya bersama aparat
keamanan tentu tak ingin kecolongan terjadinya kerusuhan seperti yang terjadi di SUGBK lalau.

Gogor sendiri optimistis, melihat laga-laga Persija Jakarta di Manahan selama ini berlangsung aman, ke depannya akan demikian pula. ''Kerusuhan di Jakarta tentu jadi bahan pertimbangan kami dan pihak keamanan untuk memberikan rekomendasi, akan tetapi kami tidak mau terlalu khatir berlebihan,'' tuturnya. 

Video Populer

Foto Populer