Sukses


Duka Mendalam Mitra Kukar Usai Raih Hasil Positif di Gresik

Bola.com, Gresik - Tim Mitra Kukar dirundung duka seiring meninggal duniannya pendiri Mitra Kukar sekaligus mantan bupati Kutai Kartanegara Syaukani Hasan Rais.

Tim Naga Mekes sendiri saat ini tengah berada di Gresik melakoni pertandingan melawan Persegres Gresik United pada Rabu (27/7/2016) dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Suasana kesedihan amat terasa di seluruh anggota, sekalipun semestinya mereka semestinya tersenyum usai meraih hasil imbang 0-0.

Pelatih Mitra Kukar, Subangkit mengaku kaget mendengar kabar meninggalnya Syaukani yang berjasa besar menghidupkan geliat sepak bola di Tenggarong dengan membeli lisensi kepemilikan klub Mitra Surabaya tersebut.

Ia pun mengucapkan duka yang mendalam atas nama pribadi dan pemain.

"Seluruh anggota tim sangat kaget mendapat kabar wafatnya Pak Syaukani. Sebagai pribadi dan atas nama pemain, saya mengucapkan belasungkawa yang mendalam dan mendoakan almarhum diterima di sisinya serta diampuni dosa-dosanya. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tutur Subangkit kepada Bola.com pada Rabu (27/7/2016) malam.

Seperti diketahui, bupati pertama di Indonesia yang terpilih lewat pemilihan langsung tersebut, dilarikan ke Rumah Sakit A Wahab Syahranie, pada Sabtu (23/7/2016) malam kemarin karena terserang stroke untuk kedua kalinya. 

Sempat mendapatkan perawatan intensif dari tim dokter, Pak Kaning (panggilan akrabnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu sore.

Subangkit mengaku kenal almarhum sejak masih ia masih bersama Persekapas di medio tahun 2000. Menurut Subangkit, ia beberapakali bertemu dan berbincang. Menurut pria yang pernah membesut Sriwijaya FC itu, almarhum sosok yang ramah dan enak itu diajak berbincang.

"Almarhum sangat baik sekali dan amat gila bola, sayang  setelah saya di Mitra Kukar belum bertemu dengan almarhum," ujarnya.

Hal senada disampaikan kapten Naga Mekes, Bayu Pradana. Bayu pun menilai, almarhum
layak mendapatkan penghormatan dari seluruh stakeholder sepak bola di Kutai lewat jasanya sebagai penggiat sepak bola di daerahnya. Tanpa Syaukani, Kutai Karta Negara yang terhitung kabupaten kecil tidak akan terkenal seperti sekarang.

"Begitu tak lagi menjabat sebagai bupati dan pembina klub Bapak Syaukani tak lepas tangan. Ia mendorong anaknya dan juga keluarganya untuk menjaga eksistensi Mitra Kukar," tuturnya.

Ucapan belasungkawa juga disampaikan pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman.

Djanur bercerita, almarhum adalah sosok yang sangat perhatian terhadap  perkembangan sepak bola nasional khususnya perkembangan sepak bola di Kutai Kartanegara. Saat bertemu, almarhum selalu bersemangat jika sudah  berbicara tentang sepak bola.

Ditambah, menurut Djanur, almarhum merupakan sosok yang sangat baik dan rendah hati. Siapapun yang ia ajak berbicara selalu merasa nyaman.

"Saya sempat beberapa kali bertemu dan berbincang almarhum. Mitra Kukar pasti merasa kehilangan betul dengan sosok beliau," ujar Djadjang Nurdjaman.

Video Populer

Foto Populer