Ahmad Bustomi Bicara Persaingan Keras di Lini Tengah Arema

Bola.com, Malang - Bergabungnya gelandang Australia Nick Kalmar di Arema Cronus membuat persaingan lini tengah semakin panas. Arema kini punya enam pemain lain yang bisa menempati posisi gelandang. Mereka adalah RaphaelMaitimo, MarcioTeruel, JuanRevi, Ferry Aman Saragih, HendroSiswanto dan Ahmad Bustomi.

Meski beberapa di antaranya tengah cedera, dalam beberapa minggu ke depan, mereka akan bersaing untuk masuk dalam starting eleven. 

Yang paling dapat perhatian adalah Ahmad Bustomi. Banyak Aremania menyuarakan agar pelatih Milomir Seslija memberikan kesempatan kepada gelandang 31 tahun itu untuk merumput lagi. Sebab, sudah enam bulan Bustomi absen karena cedera lutut kanan.

Ketika kondisinya mulai membaik, pemain yang akrab disapa Cimot itu sudah dimasukkan dalam daftar pemain cadangan sejak akhir putaran pertama Torbika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Namun hingga kini di belum dapat kesempatan main.

Penyebabnya, dia harus bersaing lebih dulu dengan para gelandang lain, terutama pemain asing dan naturalisasi. Seperti Maitimo, Teruel, dan Kalmar.

"Kalau masalah persaingan di lini tengah, mungkin lebih tepat pelatih yang menjawab. Fokus saya sekarang, bagaimana mengembalikan kondisi dan level permainan seperti dulu (sebelum cedera)," kata mantan pemain Mitra Kukar itu.

Lebih lanjut, Cimot mengibaratkan kalau dia dan pemain lain adalah wayang. Sedangkan pelatih memegang peranan sebagai dalangnya. "Sebagai wayang kami harus selalu siap untuk memainkan peranan yang diberikan dalang," kata dia.

Pelatih Milomir Seslija melihat Cimot masih memiliki trauma dengan cedera lututnya. Itu terlihat dalam sesi latihan. Ketika ada bola tanggung dan gerakan lawan akan melakukan body contac, Cimot masih terlihat ragu.

"Saya lihat masih ada trauma. Tapi itu akan hilang kalau sudah melewati satu atau dua kali pertandingan. Masalahnya, Arema selalu bertemu dengan lawan yang main keras dan banyak benturan antar pemain," kata Milo Seslija.