Sukses


Mengenal Mitra Devata, Komunitas Pesepak Bola Perantau Asal Bali

Bola.com, Denpasar - Masyarakat Bali secara umum tidak memiliki tradisi merantau. Keindahan dan kenyamanan Pulau Dewata membuat mereka bertahan di kampung halaman. Namun, di sepak bola justru sebaliknya. Para pesepak bola asal Bali harus merantau untuk berkarier.

Di Bali, ada komunitas yang berisi para pesepak bola yang merantau meninggalkan kampung halaman. Nama komunitas tersebut adalah Mitra Devata, yang berdiri pada 15 Januari 2014. Seperti apa komunitas itu?

Mitra Devata terbentuk atas inisiatif pengusaha asal Jakarta, Purwanto Imam Santoso, yang memiliki kedekatan dengan pemain sepak bola asal Bali. Ia pun mengumpulkan mantan pemain, baik yang sudah bekerja kantoran maupun yang masih aktif di jalur sepak bola.

"Pada awalnya hanya ajang berkumpul dan reuni saja, tapi lama kelamaan kami justru aktif lagi bermain sepak bola. Ya, sekadar untuk mencari keringat," kata I Made Sony Kawiarda, mantan pemain Niac Mitra yang pernah menangani Persegi Gianyar.

Mantan pesepak bola asal Bali yang sering beraktivitas di komunitas tersebut di antaranya Rai Bawa, I Komang Putra, Komang Mariawan, dan mantan pemain Persib Bandung, Bayu Sutha. Tak hanya mantan pemain, mereka yang masih eksis di klub juga sering berkumpul saat pulang kampung.

"Kalau dari pemain lama jumlahnya sekitar 20 orang, tapi kami juga bergaul dengan pemain-pemain muda dan yang sekarang masih main di klub, jadi total sekitar 40 orang," imbuhnya.

"Mitra Devata ini menjadi ciri khas pemain asal Bali. Kami wajib merantau karena memang pada zaman dulu sangat jarang klub yang aktif di Bali dan sepak bola bukan olahraga utama. Tapi era sekarang sudah berbeda karena banyak SSB dan akademi."

Kegiatan komunitas ini selain bermain sepak bola juga memenuhi undangan untuk uji coba keluar kota dengan mantan pemain dari daerah lain. "Nanti bulan Maret kami diundang mantan pemain yang berada di Bandung, ada Djadjang Nurdjaman, Ajat Sudrajat, Robby Darwis," ia menambahkan.

Tak hanya itu, Mitra Devata juga memberikan coaching clinic kepada SBB atau akademi. "Kami dengan senang hati membantu pemain belia di Bali, paling tidak berbagi pengalaman," tutur Sony yang menangani Bali Devata pada 2011 di kompetisi IPL.

Uniknya, Mitra Devata kadang mendapat 'job' dari pemain sepak bola asing yang berlatih di Bali. Biasanya menjelang kompetisi bergulir, untuk mencari klub. Kata Sony, di Bali, banyak terdapat perkumpulan pemain sepak bola dari Jepang, Korsel, Italia, dan Brasil. 

"Mereka meminta dilatih dan diarahkan, yang paling sering pemain dari Jepang dan Italia. Biasanya sebelum mencari klub di Asia Tenggara, mereka berlatih di Bali," tutur kakak kandung asisten pelatih Bali United, I Made Pasek Wijaya.

Bali menjadi tempat favorit pesepak bola untuk berlatih sekaligus mencari klub. Walaupun klub yang dituju di Thailand, Malaysia, atau Vietnam, mereka lebih dulu berlatih di Bali sekaligus berlibur.

"Mungkin karena di Bali semua serbamurah, mudah dijangkau, dan banyak juga agen pemain yang sering ke Bali," katanya.

Saat ini, sepak bola Bali menurut Sony semakin bergairah dengan adanya Bali United. Bali United juga menjadi incaran pemain asing karena faktor lokasi. 

Video Populer

Foto Populer