Suasana Haru Warnai Latihan Terakhir Bhayangkara FC di Surabaya

Bola.com, Surabaya - Teka-teki soal kapan skuat Bhayangkara FC boyongan ke Jakarta akhirnya terjawab. Hal ini setelah manajemen Bhayangkara FC memastikan seluruh pemain dan staf pelatih sudah harus meninggalkan mes di Jemursari Selatan, Surabaya, pada Kamis (6/4/2017) siang.

Asisten manajer Bhayangkara FC, Sumardji, menyatakan semua pemain serta pelatih akan menjadi yang pertama menempati mes baru di Jakarta. Mereka akan tinggal di mes baru yang berlokasi di Jalan Wijaya XV no.50, Melawai, Jakarta Selatan.

Dengan kepastian kepindahan tersebut, dipastikan latihan pada Rabu (5/4/2017) pagi di Lapangan Mapolda Jatim, Surabaya, merupakan yang terakhir di Kota Pahlawan bagi Firman Utina dkk. Setelah itu, pada sore harinya pemain diliburkan, supaya bisa mengemasi semua barang-barang.

"Semoga pemain betah tinggal di Jakarta. Mereka semakin kompak, solid, dan kian bagus. Saya berharap di tempat dan suasana baru, mereka juga punya semangat baru sehingga Bhayangkara FC meraih prestasi lebih baik dibanding musim lalu," harap Sumardji.

Para pemain Bhayangkara FC tampak menikmati latihan terakhir di Lapangan Mapolda Jatim, Surabaya. Mereka tampak antusias menjalani latihan yang dipimpin langsung pelatih Simon Mcmenemy.

Seusai latihan, para pemain bersalaman dan berpamitan dengan sejumlah kolega dan rekan mereka. Tampak suasana haru ketika para pemain mengucapkan salam perpisahan dengan mereka.

"Kami berhubungan baik dengan banyak orang di sini. Tentu saja, setelah sekian lama bersama mereka dan sekarang harus berpisah, kami sama-sama merasa kehilangan," tutur Otavio Dutra, pemain asal Brasil yang sedang mengurus pindah kewarganegaraan menjadi WNI ini.

Tidak hanya Dutra, hal sama dirasakan M. Fatchu Rochman. Pemain asal Pasuruan, Jatim itu merasa berat meninggalkan Surabaya. Tidak hanya karena banyak rekan yang harus mereka tinggalkan, tapi juga orang-orang terdekat.

Maklum, biasanya pemain Bhayangkara FC jebolan Timnas U-19 era Indra Sjafri itu bisa pulang ke rumah untuk menjenguk orangtua maupun kerabatnya. "Saya biasanya bisa bercengkrama dengan keluarga dan teman di akhir pekan, tapi sekarang sudah tidak bisa lagi," tuturnya.