Sukses


5 Penyebab Kekalahan Memalukan Timnas U-22 dari Malaysia

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 babak belur setelah dihajar Malaysia 0-3 pada laga perdana Grup H Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 di Suphacalasai National Stadium, Rabu (19/7/2017). Kekalahan ini menempatkan tim asuhan Luis Milla di posisi juru kunci klasemen sementara.

Di mata pengamat asal Jawa Timur, Ferryl Raymond Hattu, penampilan mengecewakan Timnas Indonesia U-22 pada babak pertama membuat gawang Satria Tama kebobolan tiga gol.Tiga gol yang dicetak Malaysia menyulitkan Tim Garuda Muda mengejar keunggulan lawan karena margin sudah terlalu lebar.

Meski secara statistik Indonesia tak kalah dari Malaysia, bahkan hampir dalam semua instrumen Timnas Indonesia U-22 masih lebih unggul ketimbang Malaysia, Ferryl menilai efektivitas Malaysia jauh lebih baik, khususnya pada babak pertama.

Ferryl menganggap performa Timnas Indonesia U-22 di babak kedua meningkat pesat. Namun, perbaikan itu sudah terlambat untuk sekadar memperkecil ketertinggalan. Di atas kertas, mempertahankan keunggulan dengan margin sebesar itu lebih mudah bagi Malaysia.

Ia menyebutkan ada beberapa hal yang membuat Tim Garuda Muda gagal total di partai ini. Apa saja penyebab kegagalan versi Ferryl? Berikut catatan mantan kapten Timnas saat merebut juara SEA Games 1991 di Manila, Filipina, tersebut.

1. Pemahaman Konsep Sepak Bola Lemah

Pemahaman konsep dasar sepak bola pemain Timnas Indonesia U-22 cukup lemah. Hal itu membuat mereka, khususnya pemain belakang kerap salah dalam membaca datangnya bola. Kondisi ini diperparah buruknya cara pemain belakang menjaga lawan.

Hal itu tampak pada tiga gol yang bersarang ke gawang Satria Tama. Selain salah antisipasi, mereka hanya terpaku pada datangnya bola. Sejumlah pemain Timnas Indonesia U-22 yang seharusnya melihat dan menutup pergerakan tanpa bola lawan justru berdiri statis sehingga dua dari tiga gol Malaysia terjadi relatif mudah karena nyaris tidak ada gangguan berarti.

2 dari 2 halaman

5 Penyebab Kekalahan Memalukan Timnas U-22 dari Malaysia

2. Standar Kemampuan Pemain Timpang

Dicadangkannya Hansamu Yama Pranata dan Evan Dimas Darmono dianggap sebagai salah satu penyebab buruknya penampilan Timnas Indonesia U-22 di babak pertama. Tak bermaksud menyalahkan keputusan Luis Milla mencadangkan keduanya, tapi standar kemampuan pemain yang menggantikan Hansamu dan Evan timpang.

Dalam hal ini, bukan salah Luis Milla karena seharusnya siapa pun pemain yang diturunkan sebagai starter sudah mempunyai standar tinggi. Meski Hansamu dan Evan tidak diturunkan sejak awal, performa Timnas Indonesia U-22 seharusnya tetap sama dengan atau tanpa Hansamu dan Evan.

3. Koordinasi Pertahanan Tidak Optimal

Koordinasi pertahanan Timnas Indonesia U-22 tidak optimal. Pemain belakang tidak kompak dalam melakukan jebakan offside maupun menjaga lawan sehingga beberapa kali pemain Malaysia lolos dan membahayakan gawang Timnas Indonesia U-22. Di sini sangat tampak antara satu pemain dengan pemain belakang lainnya kurang padu.

4. Minim Dukungan Kedua Sayap

Skema permainan Luis Milla diyakini mengandalkan kedua sisi sayap. Sayang, di pertandingan ini peran kedua sayap Timnas Indonesia U-22 bisa dibilang minim. Berkali-kali serangan yang dibangu tak mendapatkan dukungan maksimal dari kedua sektor ini.

5. Penyelesaian Buruk

Pemain di lini depan buruk dalam penyelesaian akhir. Hal itu bisa dilihat dari statistik, di mana Indonesia memiliki peluang yang tidak jauh beda dengan Malaysia. Namun akurasi yang jelek membuat sejumlah peluang yang didapatkan Tim Garuda Muda tak satu pun berbuah gol.

Video Populer

Foto Populer