Sukses


Banyak Pelanggaran saat Melawan Arema, Bek Kiri Madura United Emosi

Bola.com, Malang - Bek kiri Madura United, Alfath Faathier seolah masih belum menerima kekalahan timnya saat berjumpa Arema FC. Dia harus rela timnya tumbang 0-2 dari Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (17/9/2018). 

Dua gol tuan rumah dicetak oleh dua pemain yang berbeda pada pengujung laga. Gol pertama hasil eksekusi penalti Makan Konate (45+3’), sementara satu gol lainnya disumbang oleh Dedik Setiawan (90’). 

Alfath menyebut bahwa sesungguhnya para pemain Laskar Sape Kerap sudah bermain bagus. Namun, ada insiden yang membuat rekan setimnya terlihat begitu emosional menghadapi pertandingan ini. 

“Secara keseluruhan kami sudah bermain bagus. Apalagi babak kedua kami juga sebenarnya sudah menguasai,” ungkap mantan pemain Persiba Balikpapan itu setelah pertandingan.

“Mungkin semua pemain merasa emosi karena kejadian-kejadian yang seharusnya tidak pelanggaran malah menjadi pelanggaran. Pada menit akhir kami kebobolan karena kurang fokus,” imbuhnya. 

Pernyataan yang dimaksud oleh Alfath bisa jadi merujuk kepada penalti yang didapat oleh Arema. Sekilas, apa yang dilakukan oleh pemain Madura United tidak bisa dianggap sebagai sebuah pelanggaran. 

Dalam tayangan ulang, bek kiri Madura United, Andik Rendika Rama, terlihat menjatuhkan pemain sayap Arema, Dendi Santoso. Beberapa pemain Madura United sempat melakukan protes karena memberi penalti kepada tuan rumah.

Terlihat wasit dikerubungi oleh pemain belakang Madura United, mulai dari kapten Fabiano Beltrame dan kiper Satria Tama. Pelatih Madura United, Gomes de Oliveira, pun enggan berkomentar mengenai hal ini.

Dalam insiden itu, Dendi melakukan penetrasi setelah menyambar bola yang tidak dalam penguasaan siapapun. Gerakan cepatnya sekilas langsung disambar oleh Andik yang terlihat panik. 

Pelatih Madura United, Gomes de Oliveira sudah mengatakan enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai insiden ini. Dia beralasan posisinya yang berdiri jauh dari kotak penalti timnya membuatnya tidak bisa berpendapat apakah penalti itu memang layak.

Video Populer

Foto Populer