Bola.com, Jakarta - Sebanyak 300 anak usia 8-16 tahun mengikuti program EDF La Liga Academy Indonesia di Lapangan Latihan Persija Jakarta, Pulomas, Jakarta Timur pada 28-29 September 2019.
EDF La Liga Academy Indonesia menamakan program ini sebagai 'Trial in Pulomas'. Sebanyak 400-an anak tersebut berpeluang mendapatkan beasiswa dari EDF La Liga Academy Indonesia.
Baca Juga
3 Strategi Shin Tae-yong Tidak Berjalan saat Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Guinea: Lemparan Arhan pun Terbaca
Jadwal Lengkap Semifinal Championship Series BRI Liga 1 2023 / 2024: Siapa Bakal Jadi Juaranya?
Pesan Menyentuh Rizky Ridho untuk Timnas Indonesia U-23: Bangga Bisa Berjuang Bersama Kalian!
Advertisement
"Yang mendaftar kira-kira 300-an anak dalam dua hari ini. Pada hari pertama, Sabtu (28/9/2019), banyak anak-anak yang mendaftar secara on the spot," ujar Jerry Ranti, Project Manager EDF La Liga kepada Bola.com.
"Mulanya, kami tak mengizinkan karena staf pelatih sudah punya program. Namun, akhirnya kami mengizinkan anak-anak yang mendaftar secara langsung. Kemarin itu banyak sekali yang datang, sampai antre. Padahal, kami tak mempublikasikan terlalu gencar," kata Jerry Ranti.
"Program kami ini namanya EDF La Liga Trial in Pulomas. Tujuan kami bekerja sama dengan La Liga adalah pembinaan sepak bola Indonesia usia dini. Kami ingin menjangkau keinginan seluruh anak di Indonesia," tuturnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rencana Kerja Sama dengan Persija
Jerry Ranti mengatakan berencana bekerja sama dengan Persija untuk meminjam lapangan latihan di Pulomas. Realisasinya, katanya, baru akan terwujud pada tahun depan.
"Kami bekerja sama dengan Persija di Pulomas. Kami meminta izin untuk mengadakan akademi di sini. Tapi, ini masih trial. Kemungkinan baru tahun depan," tutur Jerry Ranti.
Advertisement
Lantas, berapa anak yang akan diambil dari 300-an yang diseleksi? "Kami belum menentukan kuota yang terpilih. Di sini, ada program beasiswa penuh dan tak penuh. Kami tak ada target, inginnya semua anak. Tapi ini kan bisnis. Metode pelatih, kurikulum, bukan harga yang murah," jelasnya.
Advertisement