Bola.com, Jakarta - Sejak regulasi pemain asing untuk Liga 2 dihapus pada 2017, praktis kemeriahan kompetisi kasta kedua Liga Indonesia itu berkurang. Hal itu juga dialami Sriwijaya FC. Mereka mengusulkan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk membuat suatu terobosan.
Terobosan yang dimaksud bukan barang baru. Sriwijaya FC ingin regulasi Liga 2 musim depan memberbolehkan peserta memakai pemain asing. Tak muluk-muluk, tim berjulukan Laskar Wong Kito tersebut hanya menyarankan penggunaan satu wajah impor.
Baca Juga
Kepada Media Timur Tengah, Erick Thohir Bercerita Mengenai Keberhasilan Timnas Indonesia Lolos dari Fase Grup Piala Asia U-23 2024
3 Pemain Korea Selatan yang Bisa Jadi Mimpi Buruk bagi Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024
Eks Pelatih Timnas Indonesia Sebut Shin Tae-yong sebagai Pelatih Tersukses di Tim Garuda
Advertisement
"Sejak kami turun kasta ke Liga 2 pada 2019. Auranya berbeda jauh dibanding Liga 1, termasuk aura penonton dan lain-lain. Jumlah penonton kami pun berkurang. Musim lalu hanya sekitar 300-400 penonton," ujar Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku manajemen klub Sriwijaya FC, Faisal Mursyid ketika dihubungi Bola.com, Jumat (24/1/2020).
"Satu di antara faktornya itu tadi, ketidakhadiran pemain asing. Ada lagi faktor karena bermain di tengah pekan. Faktor daya pemikat kompetisi itu apa? Padahal status kompetisi Liga 2 itu profesional."
"Itu saja alasan kami. Sederhana. Kami hanya mengusulkan penggunaan satu pemain asing. Itu tidak akan berpengaruh terhadap keberadaan pemain lokal," imbuh Faisal.
Saat menggugurkan regulasi pemain asing untuk Liga 2 pada 2017, alasan PT LIB saat itu agar klub dapat memberdayakan personel lokal. Aturan itu pun bertahan hingga saat ini.
Bagaimana Membayar Gaji Pemain Asing
Meski begitu, tidak semua klub Liga 2 sanggup mendatangkan pemain asing. Persoalan utamanya ialah nilai kontrak yang pasti tergolong besar untuk operasional tim.
"Paling tidak, kontestan Liga 2 marasakan atmosfer bagaimana klub bisa merekrut pemain asing. Mungkin untuk nilai kontraknya, nanti diatur dalam regulasi PT LIB," imbuh Mursyid.
Advertisement