Sukses


Beto Goncalves Mengakui Bermain Sepak Bola di Indonesia Lebih Sulit dari Brasil

Bola.com, Jakarta - Bomber Madura United, Beto Goncalves, mengaku bermain di Indonesia lebih sulit dari Brasil. Menurut dia, bermain bagus di Brasil belum jaminan bisa sukses di Indonesia.

Beto Goncalves sudah malang melintang bermain di Indonesia sejak 2008. Klub-klub elite Indonesia pernah dibela oleh pemain berusia 39 tahun itu.

Contohnya adalah Persijap Jepara, Persipura Jayapura, Arema, Sriwijaya FC, dan sekarang bermain di Madura United. Beto bisa disebut sebagai pemain asing yang meraih kesuksesan di Indonesia dengan raihan prestasi Liga Super Indonesia 2008-2009 dan dua kali gelar top scorer pada 2011-2012 serta 2016.

Rentetan prestasi itu diraih Beto dengan kerja keras. Menurut dia, perbedaan kultur sepak bola yang ada di Indonesia membuat pemain hebat sekalipun belum tentu bisa sukses.

"Orang-orang berpikir bermain di Indonesia itu mudah karena peringkat negaranya tidak terlalu bagus. Namun, saya pernah lihat beberapa pemain Brasil yang bagus, namun saat datang dan bermain di Indonesia tidak berhasil," kata Beto di akun Youtube Felipe Valdes.

"Di Brasil yang paling penting adalah taktik, sedangkan di Indonesia itu butuh kekuatan dan kecepatan. Jadi, lebih susah bermain sepak bola di Indonesia daripada Brasil," ujar pemain naturalisasi itu.

Beto juga menilai untuk menjadi pemain yang menonjol di Indonesia lebih mudah dari Brasil. Alasannya adalah di Brasil banyak pemain yang lebih hebat.

"Untuk menjadi pemain yang menonjol di Brasil itu susah, karena banyak pemain bagus. Adapun menonjol di Indonesia lebih mudah, namun harus bekerja lebih keras," tegas Beto Goncalves.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pulang ke Brasil

Penghentian sementara kompetisi Shopee Liga 1 2020 akibat pandemi virus corona membuat seluruh tim meliburkan para pemainnya. Hal ini dimanfaatkan oleh Beto Goncalves untuk pulang kampung ke Brasil.

Keputusan pulang kampung ke Brasil cukup berani diambil Beto. Apalagi negara di Amerika Selatan itu juga memiliki angka kasus positif virus corona yang tinggi.

Tak hanya Beto, mayoritas pemain asing juga memilih kembali ke negara asalnya masing-masing. Keputusan itu diambil karena kompetisi yang belum jelas kapan akan bergulir lagi.

Video Populer

Foto Populer