Sukses


Wawancara Muhammad Riyandi: Gatal Bermain Sepak Bola dan Penyesalan Tak Bisa Tampil di Piala Dunia U-20

Bola.com, Jakarta - Kiper muda Barito Putera, Muhammad Riyandi, mengaku senang mendengar kabar kompetisi akan kembali bergulir pada Sepetember mendatang. Namun, kiper muda ini juga harus pasrah karena tak bisa tampil di Piala Dunia U-20 2021. Apa katanya?

Setelah hampir tiga bulan tidak beraktivitas normal sebagai atlet sepak bola, pemuda kelahiran Bogor 3 Januari 2000 ini mengaku sudah gatal untuk bisa bermain sepak bola lagi bersama rekan-rekan setimnya dan berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Muhammad Riyandi sangat rindu dengan suasana dalam setiap pertandingan. Namun, kiper dengan tinggi 183 cm ini menyadari sepenuhnya bahwa kondisi saat ini masih dalam bayang-bayang pandemi COVID-19 sehingga aktivitas kompetisi belum bergulir. Ia memilih menjaga staminanya dengan berlatih mandiri dengan intruksi tim kepelatihan.

Kali ini Bola.com mendapatkan kesempatan untuk berbincang bersama Muhammad Riyandi, mengenai aktivitasnya selama pandemi COVID-19, perasaan yang ada dalam dirinya setelah kompetisi diwacanakan bakal bergulir kembali, penilaiannya tentang Barito Putera yang diperkuatnya, serta prediksi tentang Timnas Indonesia yang akan tampil di Piala Dunia U-20 2021.

 

Video

2 dari 4 halaman

Tentang Kompetisi yang Terhenti dan Wacana Berlanjut

Apa kesibukan Anda ketika kompetisi harus terhenti seperti saat ini?

Sebagai seorang atlet tentu saya berkewajiban untuk menjaga kondisi dengan berlatih mandiri sesuai instruksi pelatih tim Barito Putera. Meski sudah lama terhenti, tapi saya tetap harus mengikuti instruksi pelatih dengan mengikuti latihan virtual ataupun berlatih sendiri.

Kompetisi sudah berhenti selama hampir tiga bulan. Bagaimana Anda merasakan momentum ini?

Wajar ada rasa jenuh, tapi saya punya cara agar tidak jenuh. Saya bermain gim PUBG biar tidak jenuh. Yang penting tidak menganggu waktu istirahat. Kaki dan tangan sudah gatal ingin segera bermain dan berkumpul bersama tim lagi

Belum lama ini PSSI merencanakan kompetisi akan berlanjut. Bagaimana tanggapan Anda?

Ya saya sangat senang sekali mendengar kabar itu, karena sudah gatal ingin bermain lagi. Tentunya saya akan mengikuti semua kebijakan manajemen untuk ke depannya

Bagaimana pendapat Anda kalau kompetisi berlanjut dan pertandingan digelar tanpa penonton?

Pasti kalau tanpa penonton akan terasa ada yang kurang. Tapi, kita semua harus menyadari jika kondisi saat ini memang belum bisa untuk kumpul-kumpul. Jadi, ya harus kita terima demi keselamatan semua.

Menurut Anda, apakah panduan kesehatan dari PSSI akan membantu semua orang yang terlibat pertandingan terhindar dari penyebaran virus Corona?

Saya sudah membaca panduan kesehatan dari PSSI dan saya nilai sangat bagus sekali. Sangat memproteksi setiap orang yang ada di stadion. Tinggal bagaimana semua itu dilaksanakan dengan baik.

Apa rasanya sudah lama tidak bersama tim?

Kangen sekali dengan teman-teman, rindu orang-orang yang ada dalam tim. Mereka semua baik kepada saya dan suasana selalu ceria.

3 dari 4 halaman

Tentang Barito Putera

Bagaimana ceritanya Anda bisa memilih Barito Putera? Apakah saat itu ada tim lain yang menawarkan bergabung?

Ketika itu saya latihan di Bina Taruna. Kebetulan Barito Putera TC di Rawamangun pada 2016. Kemudian mereka datang menawarkan untuk bergabung.

Ada tawaran dari Persija juga untuk bergabung. Tapi, pelatih Barito Putera waktu itu langsung datang dan setelah diskusi dengan keluarga dan Bina Taruna, saya pun bergabung bersama Barito Putera.

Bagaimana rasanya dilatih Djadjang Nurdjaman?

Beliau sosok yang ramah, tegas dan baik. Semua tahu kalau beliau memiliki tangan dingin dalam menangani tim. Saya senang bisa berada di dalam tim yang dilatih oleh beliau.

Bagaimana pendapat Anda soal komposisi dan kekuatan tim Barito Putera saat ini?

Saya harus mengakui sejujurnya, tahun ini mungkin Barito Putera bisa lebih baik lagi. Kami memiliki pemain muda yang bagus, pemain senior yang berpengalaman, dan juga pemain asing yang memiliki prestasi, seperti Alexandar Rakic yang merupakan top scorer Liga 1 2018.

4 dari 4 halaman

Tak Bisa Membela Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20

Timnas Indonesia U-19 akan bermain di Piala Dunia U-20 2021. Sayangnya Anda tak bisa memperkuat tim itu karena sudah melewati batas usia. Apakah ada rasa penyesalan atau iri?

Iya, kalau tahun ini digelar saya pasti bisa ikut bersaing membela Timnas Indonesia. Sayang, dimainkan tahun depan jadi tidak bisa ikut. Tapi, tidak apa-apa. Masih ada teman-teman saya yang tentunya akan berjuang habis-habisan. Saya akan selalu mendukung mereka.

Level Piala Dunia tentu tim yang bermain akan sangat kuat. Menurut Anda bagaimana peluang Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20?

Targetnya semifinal. Saya kira peluang ke semifinal sangat besar. Pertama, kita adalah tim tuan rumah, pasti mendapatkan dukungan penuh.

Kedua, banyak pemain kita yang bagus, apalagi ada pemain-pemain yang saat ini berada di Inggris. Saya yakin setiap pemain akan tampil habis-habisan membela nama baik bangsa dan negara.

Anda sudah sempat merasakan latihan di bawah arahan Shin Tae-yong. Menurut Anda, dia pelatih seperti apa?

Saya pernah merasakan pelatihannya ketika dipanggil TC Timnas Indonesia. Dia sosok tegas saat latihan, ramah di luar lapangan. Dia pelatih yang sangat menghargai waktu. Untuk makan saja tidak boleh telat datang. Dia pelatih bagus dan memiliki program latihan fisik yang bagus.

Apa harapan Anda sebagai pesepak bola untuk ke depannya?

Tentunya saya akan berjuang keras untuk bisa tampil lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Semoga karier saya bagus agar bisa memberikan kontribusi untuk Barito Putera dan tentunya bisa membahagiakan kedua orang tua saya dan keluarga.

Video Populer

Foto Populer