Sukses


PSSI Pastikan Shopee Liga 1 Terus Berlanjut jika Ada Pemain yang Positif COVID-19

Bola.com, Jakarta - PSSI memutuskan melanjutkan Shopee Liga 1 2020 di tengah pandemi COVID-19. Padahal, angka pertumbuhan kasus virus corona di Indonesia masih tinggi. Bagaimana nasib kompetisi jika ada pemain yang positif COVID-19 atau muncul klaster baru di daerah yang menjadi lokasi pertandingan?

"Ketika ada yang terpapar, 1-2 pemain, setengah tim, atau bahkan satu tim, sudah ada protokol kesehatan yang konkret dari PT Liga Indonesia Baru yang nanti akan diumumkan pada workshop kesehatan. Semua sudah ditata. Nanti tertuang di regulasi. Kami berharap pertandingan tidak dihentikan atau kompetisi dihentikan karena kami sudah antisipasi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi pada konferensi pers lanjutan Shopee Liga 1, Jumat (11/9/2020).

"PSSI dan PT LIB telah memiliki tim gugus tugas untuk lanjutan Shopee Liga 1 dan Liga 2. Kemudian juga membuat protokol kesehatan, yang bisa saya bilang hampir sempurna karena mengadopsi dari WHO, Liga Jerman, BNPB, Kemenkes, AFC, dan FIFA. Itu kami jadikan dua buku. Sudah disampaikan juga kepada PT LIB, tentang hal-hal apa saja yang perlu diantisipasi oleh PT LIB ketika pertandingan berlangsung ada kasus-kasus tertentu tentang COVID-19."

"Begitu banyak opsi-opsi yang ada di protokol kesehatan. Sehingga, jika ada satu klub 1-2 pemainnya positif COVID-19, sudah ada aturan-aturan yang ada di dalamnya. Karena itu, kami memberikan keleluasaan bagi tim-tim untuk mendaftarkan dua pemain U-20 dimainkan ketika, mudah-mudahan tak terjadi, ada pemain yang terpapar COVID-19. Maka, sudah diantisipasi oleh PSSI dan PT LIB," jelas Yunus Nusi.

PSSI akan memutar kembali roda kompetisi per 1 Oktober 2020. Shopee Liga 1 diputuskan untuk digelar dengan dipusatkan di Pulau Jawa. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi sentralisasi pelaksanaan kompetisi karena mayoritas tim memilih bermarkas di sana.

Video

2 dari 2 halaman

DIY Belum Aman dari COVID-19

Namun, DIY juga belum aman dari ancaman COVID-19. Provinsi yang terletak di Selatan Pulau Jawa ini mencatatkan 50 penambahan kasus virus corona pada Kamis (10/9/2020) sehingga totalnya menjadi 1.695 kasus.

Secara keseluruhan, kasus COVID-19 di Indonesia makin meledak tiap harinya. Per Kamis (10/9/2020), terjadi rekor penambahan kasus dalam sehari yang mencapai 3.861 kasus. Total, 210.940 kasus tercatat di Indonesia pada Jumat (11/9/2020).

"Opsi Shopee Liga 1 dihentikan? Namanya opsi berhenti itu ada levelnya yang lebih berkompeten dan wewenang. Kami akan koordinasi dengan PSSI. Satgas COVID-19 kami juga kami libatkan lebih awal. Di masing-masing venue, juga ada Satgas COVID-19. Kami berharap, seminim mungkin pemain yang terpapar COVID-19," jelas Akhmad Hadian Lukita, Direktur Utama PT LIB.

"Hal-hal yang kami tidak harapkan sudah kami antisipasi. Yang paling penting saat kompetisi, pemain sudah layak bertanding. Kami hindari ada hal yang membuat laga terhenti. Di Eropa pun ada pemain yang kena, tapi kompetisi jalan terus. Bagaimana penanganannya itu yang penting. Nanti kami diskusikan di medical workshop. Lalu di olahraga yang lain, satu kena tapi yang lain boleh bertanding. Memang yang paling membahayakan itu misalnya satu tim kena semua. Ini kami tidak harapkan tapi di awal sudah kami antisipasi dengan mewajibkan klub menggelar tes swab," terangnya.

Video Populer

Foto Populer