Sukses


5 Pemain Arema FC Paling Bernilai Menurut Transfermakt: Dominasi Pemain Lokal Berkualitas

Bola.com, Malang - Komposisi pemain Arema FC untuk Liga 1 2021/2022 hampir lengkap. Singo Edan masih menunggu kedatangan satu stoper asing untuk melengkapi puzzle yang sudah disusun pelatih Eduardo Almeida. Bisa dibilang materi pemain Arema FC saat ini tidak bertabur bintang.

Dana untuk kontrak yang dikucurkan manajemen Arema FC disinyalir tidak terlalu besar. Jumlahnya masih di bawah Bali United, Persib Bandung, dan beberapa klub besar lainnya.

Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, mengaku jika saat ini timnya belum bisa membentuk skuad yang ideal, karena sang presiden masuk dengan membawa dana besar ketika banyak pemain papan atas sudah dikontrak klub lain.

Baru musim depan Gilang akan membentuk tim impian. Terlepas dari hal tersebut, ada hal menarik dari skuad yang ada pada saat ini. Dalam situs transfermarkt, barisan pemain lokal menguasai nilai pasar tertinggi.

Jika dilihat lima besarnya, hanya striker Carlos Fortes yang masuk. Itupun dia ada di posisi kelima. Meski situs ini tidak bisa jadi ukuran riil nilai kontrak di Arema FC saat ini, setidaknya itu menjadi gambaran bagaimana pihak luar menilai nominal kontrak mereka.

Berikut lima pemain paling berharga yang dimiliki Arema FC pada musim ini versi transfermarkt:

Video

2 dari 6 halaman

Hanif Sjahbandi

Gelandang berusia 24 tahun itu menduduki posisi teratas. Nilai pasarnya ditaksir senilai Rp3,91 miliar, nilai yang fantastis untuk ukuran pemain Indonesia. Tapi, pastinya kontrak Hanif di Arema FC tidak sampai di angka tersebut.

Kabarnya, pemain senior seperti Ahmad Alfarizi, Dendi Santoso, dan lainnya punya nilai kontrak lebih tinggi daripada Hanif. Entah apa yang membuat transfermarkt memprediksinya punya nilai pasar paling tinggi.

Padahal sejak bergabung bersama Arema pada musim 2017, Hanif tidak selalu menjadi pilihan utama di lini tengah. Maklum, ketika itu masih ada Hendro Siswanto. Namun, untuk musim ini kemungkinan besar Hanif menjadi pilihan utama. Dia bakal berduet dengan gelandang Jepang, Renshi Yamaguchi.

Sebenarnya ada keuntungan ganda yang didapatkan klub saat mengontrak Hanif. Dia bisa bermain di dua posisi. Gelandang bertahan dan stoper. Peran ini sudah dijalaninya di Arema FC dan Timnas Indonesia kelompok usia.

Selain itu, wajahnya yang tampak bisa menarik fans lebih banyak. Klub juga bisa membuatnya sebagai brand ambassador sponsor.

3 dari 6 halaman

Dedik Setiawan

Transfermarkt memprediksi nilai pasarnya mencapai Rp3,48 miliar. Dia jadi pemain bernilai kedua yang dimiliki Arema FC. Bicara soal kemampuan, Dedik memang menjadi pilar lini depan Arema FC, terutama sejak musim 2018. Waktu itu Arema FC baru melepas striker utamanya, Cristian Gonzales.

Musim 2018 dia mendapatkan panggilan dari Timnas Indonesia. Sayang, setahun setelah itu dia mengalami cedera lutut dan harus naik meja operasi. Ketika sudah pulih total, justru Liga 1 terhenti karena pandemi virus corona yang menyerang sejak awal 2020.

Musim ini Dedik akan tetap menjadi pemain penting di lini depan. Meskipun Arema FC baru mengontrak penyerang asing, Carlos Fortes.

Wajar jika Transfermarkt menaruhnya di urutan kedua sebagai pemain mahal Arema. Padahal ketika Singo Edan menariknya pada musim 2016, nilai kontraknya tergolong rendah karena Dedik ditarik dari tim kasta kedua, Persekam Metro FC. Namun, sejak dipanggil Timnas Indonesia pada musim 2018, nilai pasarnya melonjak berlipat.

 

4 dari 6 halaman

Muhammad Rafli

Agak mengejutkan melihat Muhammad Rafli menjadi pemain bernilai ketiga di Transfermarkt. Nilai pasarnya sama seperti Dedik Setiawan, yaitu Rp3,48 miliar. Padahal usianya baru 22 tahun. Rafli pun belum genap satu tahun dipanggil memperkuat Timnas Indonesia senior.

Kabarnya, nilai kontrak Rafli di Arema tidak masuk dalam jajaran papan atas karena tergolong pemain muda dan punya kedekatan dengan pemilik saham mayoritas Arema FC, Iwan Budianto, mengingat sangpemain adalah kekasih dari putri kedua Iwan Budianto.

Tapi, apa pun itu, secara potensi Rafli diprediksi bakal menjadi pemain besar. Bersama Arema FC, dia lebih banyak menjadi gelandang serang. Namun, ia menjadi striker murni di Timnas Indonesia.

Sebenarnya, Rafli lebih bersinar ketika menjadi striker karena itu memang merupakan posisi aslinya sejak menimba ilmu di Aji Santoso Football Academy (ASIFA).

Namun, posisi target man di Arema FC biasanya menjadi milik pemain asing. Agar tetap mendapatkan menit bermain, Rafli lebih sering bermain sebagai gelandang serang.

 

5 dari 6 halaman

Ahmad Alfarizi

Bek kiri sekaligus kapten utama Arema FC. Wajar jika dia masuk sebagai satu dari beberapa pemain paling berharga di tim Singo Edan. Dia menduduki urutan keempat dengan nilai pasar Rp3,04 miliar. Sebagai pemain senior, Jhon panggilan akrabnya, memang mendapatkan nilai kontrak yang cukup tinggi untuk barisan pemain lokal.

Wajar karena perannya sangat penting. Dia tidak tergantikan sebagai bek kiri Arema FC sejak musim 2014. Hingga usianya 30 tahun, Jhon masih sanggup naik dan turun di posisi tersebut.

Artinya, secara stamina dia tetap terjaga. Alumni Akademi Arema ini tergolong rajin urusan menjaga kondisi.

Dari pembawaannya, sebenarnya Alfarizi pemain yang pendiam di luar lapangan. Namun, karena ditunjuk sebagai kapten, dia berusaha sering diskusi dengan rekan-rekannya. Dia berusaha menjadi jembatan antara pemain, pelatih, dan manajemen.

6 dari 6 halaman

Carlos Fortes

Penyerang anyar asal Portugal ini ada di urutan kelima pemain paling bernilai milik Arema FC. Carlos Fortes punya nilai pasar yang sama dengan Alfarizi. Tapi, untuk kontrak di Arema, disinyalir Fortes lebih tinggi dari Alfarizi.

Sumber menyebutkan jika penyerang berambut gimbal ini punya nilai kontrak paling tinggi di Arema FC pada musim ini.

Dari segi performa, memang belum bisa dilihat seperti apa kontribusinya untuk Arema FC karena baru bisa dirasakan ketika Liga 1 2021/2022 bergulir nanti.

Namun, pengalaman bermain di kasta kedua Portugal, bersama UD Vilafranquense, menjadi modal bersinar di Indonesia, karena secara bobot kompetisi tentu di kasta kedua Portugal masih lebih tinggi daripada Indonesia.

Fortes sendiri akan menjadi targetman di Arema FC, meski dia mengaku bisa tampil sebagai second striker atau penyerang sayap. Tapi, Arema ingin memaksimalkan insting gol dan posturnya yang kekar untuk memaksimalkan peluang di kotak penalti.

 

Video Populer

Foto Populer