Bola.com, Bogor - BRI Liga 1 2022/2023 kembali kedatangan pelatih kelas Eropa. Dia adalah sosok Luis Milla. Pria asal Spanyol itu baru saja diumumkan sebagai arsitek Persib Bandung pada Jumat (19/8/2022) petang.
Keputusan Persib Bandung merekrut Luis Milla membuat media sosial heboh. Netizen bahkan sudah tidak sabar menunggu adu taktik antara Milla dengan pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll.
Baca Juga
Advertisement
Maklum, Luis Milla dan Thomas Doll sama-sama pelatih berlabel kelas Eropa. Milla pernah membawa Timnas Spanyol menjuarai Euro U-21 2011. Sementara Doll sempat menukangi raksasa Jerman, Borussia Dortmund pada 2007-2008.
Bagaimana pendapat Thomas Doll tentang kehadiran Luis Milla yang beberapa tahun pernah menukangi Timnas Indonesia? Apakah dengan bertambahnya pelatih beratribut Eropa dapat meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia?
"Saya pikir setiap orang memiliki idenya. Anda tahu, sepak bola Spanyol sangat teknikal tetapi juga penting bahwa para pemain dapat mengidentifikasi sepak bola karena ini juga penting," ujar Thomas Doll.
Siapa pun Pelatih, Tergantung Pemain
Thomas Doll mengisyaratkan mau siapa pun dan dari mana pun pelatihnya, semuanya tergantung kepada pemain yang menerapkan taktik dan strategi di lapangan.
"Saya pikir, ketika seseorang datang dari Spanyol atau Italia, setiap orang memiliki idenya dan ingin membawa kembali sepak bola modern," jelas Thomas Doll.
Advertisement
Persija Jadi Contoh
Dia mencontohkan bahwa Persija masih kerap inkonsisten dalam bermain, terutama pada babak kedua karena kerap kehilangan bola dengan mudah.
"Masalahnya saat ini adalah ketika kami kehilangan bola dengan mudah dan kami memainkan babak pertama dengan baik, kami kehilangan bola dengan sangat mudah pada paruh kedua," terang Thomas Doll.
Advertisement
"Kami seharusnya bisa mengamankan permainan lebih awal. Jadi, banyak yang harus kami lakukan karena tidak mungkin kami hanya bermain 45 menit. Sebab, sepak bola lebih dari 90 menit," kata Thomas Doll.
Mentalitas Pemenang
Thomas Doll menuntut perbaikan dari Persija. Arsitek berusia 56 tahun itu terus menanamkan mentalitas pemenang kepada Syahrian Abimanyu dkk.
"Bagi kami, penting agar kami tidak kehilangan bola dalam banyak situasi. Sebab lawan bisa merasakan bahwa Anda tidak lebih baik dalam bertanding."
Advertisement
"Itulah mengapa saya berbicara sebelumnya tentang mentalitas, mentalitas pemenang bahwa kami tidak ingin kembali dengan performa seperti itu," imbuhnya.
"Tapi, tentu saja Anda membutuhkan pemain di lapangan. Sebab, mereka adalah orang yang paling penting. Mereka harus memainkan sepak bola di lapangan," imbuh Thomas Doll.
Advertisement