Sukses


Perang Skuad Arema vs PSM di BRI Liga 1: Nama Besar Bukan Jaminan

Bola.com, Jakarta - Mengumpulkan pemain bintang tak jadi jaminan sebuah klub bisa bersaing di papan atas BRI Liga 1 2022/2023. Justru tim dengan dengan materi muda yang agresif bisa memberikan kejutan.

Ini jadi gambaran bagi dua tim yang akan bertemu di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Sabtu (4/2/2023), yakni Arema FC melawan PSM Makassar.

Tim bertabur bintang diwakili Arema. Sedangkan PSM mewakili tim dengan mayoritas pemain muda. Di klasemen, Arema berkutat di papan tengah. Sedangkan PSM bersaing di papan atas.

Itu sebabnya, PSM lebih dunggulkan di laga ini. Apalagi Arema selaku tuan rumah harus menjalani sanksi dari komdis PSSI bermain di tempat netral dan tanpa penonton.

Jika membandingkan kekuatan per lini kedua tim, PSM juga lebih baik. Pemain tenar milik Arema FC secara statistik belum memuaskan. Berikut duel antar lini kedua tim.

2 dari 5 halaman

Kiper

Meski punya kiper sekelas Adilson Maringa, Arema FC mulai catatan kebobolan yang buruk. Sudah 22 gol sudah bersarang ke gawang Singo Edan. Sebenarnya statistik kebobolan tidak sepenuhnya kesalahan kiper. Namun jika melihat jumlah save yang dilakukan Maringa, musim ini dia menurun.

Bahkan tidak masuk dalam lima besar kiper yang melakukan cleansheet. Dari data transfermarkt, kiper asal Brasil ini ada di urutan 7 dengan 5 kali cleansheet dalam 17 pertandingan. Padahal musim lalu, Maringa merupakan kiper dengan jumlah cleansheet terbanyak di Liga 1.

Justru kiper muda PSM, Reza Arya punya catatan cleansheet terbanyak, 8 pertandingan tidak kebobolan dari 21 laga. Sebuah catatan yang menjanjikan untuk kiper 22 tahun itu. Jadi, ini akan jadi pertaruhan antara kiper tangguh musim lalu dan musim ini.

3 dari 5 halaman

Belakang

Arema masih mempertahankan kuartet pemain belakangnya sejak musim lalu, yakni Rizky Dwi, Bagas Adi, Sergio Silva dan Ahmad Alfarizi. Mereka kemungkinan besar jadi pilihan utama ketika melawan PSM.

Alfarizi yang sempat dikabarkan akumulasi kartu ternyata bisa tampil. Dia harusnya absen saat pertandingan versus Bali United. Laga itu ditunda karena Arema belum memiliki homebase pekan lalu.

Empat pemain belakang Arema ini musim lalu tampil luar biasa. Mereka banyak melakukan blok saat lawan hendak melakukan tembakan ke gawang. Tapi musim ini hal itu jarang terlihat.

Padahal tiga pemain lokal di lini belakang Arema itu sempat jadi bagian Timnas Indonesia. Sedangkan Sergio Silva punya ketenangan dan pengalaman tampil di kasta kedua liga Portugal.

Sementara PSM, mereka sangat solid di belakang. Musim ini baru kemasukan 17 gol. Jadi yang paling sedikit diantara tim Liga 1. Padahal di lini belakang, tim ini bisa dibilang tidak punya pemain dengan nama besar.

Hanya bek asing Yuran Fernandes yang terlihat punya postur menjulang. Dia difungsikan untuk menghalau bola atas. Selain itu, ada Yance Sayuri, Syafrudin Tahar dan Abdul Mannan. Dari nama besar, tentu Arema lebih unggul. Tapi pemain belakang PSM tampil lebih garang saat meredam serangan lawan.

4 dari 5 halaman

Tengah

Sektor ini, lagi-lagi Arema punya banyak pemain ternama. Evan Dimas, Gian Zola, dan terbaru Ahmad Bustomi yang didatangkan di putaran kedua. Namun kinerja mereka masih belum konsisten.

Belakangan, Arema punya ball possesion yang bagus di setiap pertandingan. Lini tengahnya banyak menguasai bola. Tapi dari efektifitas dan kreatifitas, Arema masih butuh peningkatan.

Sementara PSM, di laga ini mereka kehilangan gelandang pekerja keras M. Arfan karena akumulasi kartu. Tapi mereka masih punya Rasyid Barkie dan Akbar Tanjung yang dari karakter bermain hampir sama.

Sedangkan untuk gelandang serang, PSM lebih unggul. Mereka punya kreator serangan Wiljan Pluim. Pemain asal Belanda ini masih jadi salah satu gelandang serang asing terbaik di Indonesia.

5 dari 5 halaman

Depan

Bisa dibilang sektor ini, PSM memiliki pemain yang lebih tajam. Selain Everton Nascimento, ada penyerang timnas Indonesia yang sedang naik daun, Ramadhan Sananta.

Striker 20 tahun yang membuat lini depan PSM lebih tajam. Saat ini, Sananta mengoleksi 6 gol dari 11 pertandingan. Sedangkan Everton mencetak 7 gol dalam 17 pertandingan.

Dua pemain ini masih ditopang pemain sayap seperti Yakob Sayuri dan Rizky Eka. Keduanya punya agresivitas tinggi dan berpotensi membuat pertahanan Arema keteteran. Saat ini, PSM sudah mencetak 38 gol. Mereka jadi tim tersubur kedua setelah Bali United yang mencetak 40 gol.

Sementara Arema, lini depan mereka sedang tumpul. Empat pertandingan sebelumnya, tidak ada gol yang dicetak. Padahal Arema punya pemain seperti Abel Camara yang berpengalaman tampil di kasta tertinggi Liga Portugal.

Selain itu, ada Dedik Setiawan, Kushedya Hari Yudo dan M. Rafli di barisan penyerang lokal. Tapi produktifitas gol mereka masih minim. Dedik yang jadi penyerang tersubur di Arema baru menjaringkan 5 gol. Jadi, masih di bawah Everton dan Sananta. 

 

Video Populer

Foto Populer