Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Erick Thohir mengatakan bahwa FIFA akan memberikan alat pendeteksi dugaan pengaturan skor yang terhubung dengan handphone-nya dalam waktu dekat.
"Kami sudah bersepakat dengan FIFA kalau tidak melest, akan ada pendidikan mengenai aturan dan hukuman pengaturan skor," ujar Erick Thohir.
Baca Juga
Presiden FIFA Menyayangkan Insiden Timnas Indonesia U-22 dan Thailand di Final SEA Games 2023: Jadi Citra yang Buruk!
Dihukum FIFA, Rusia Tetap Bisa Uji Coba Lawan Timnas Indonesia, Ini Penjelasannya
Peringkat FIFA Timnas Indonesia Terendah di Piala Asia 2023, Shin Tae-yong: Kami Berjuang Sampai Akhir!
Erick Thohir mengungkapkan bahwa FIFA akan datang ke Indonesia pada pertengahan Juni 2023 atau setelah Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei-11 Juni 2023.
Selain memperkenalkan teknologi canggih itu, keberadaan FIFA di Indonesia bertujuan untuk memberikan sistem pelatihan kepada pemain dan wasit terkait pengaturan pertandingan.
Berita video komentar Erick Thohir setelah terpilih sebagai ketua umum PSSI yang baru untuk periode 2023-2027, Kamis (16/2/2023).
Penjelasan Erick Thohir
"Kalau tidak salah pada minggu ketiga Juni 2023, FIFA akan datang ke sini untuk membuat training system terhadap seluruh pemain dan wasit," ungkap Erick Thohir.
"Mengenai penyegaran peraturan pertandingan sehabis Piala Dunia U-20. FIFA juga bakal menaruh sistem indikasi pengaturan skor."
"Sistemnya canggih. Saya agak ternganga-nganga melihatnya. Bahkan, saya akan dikoneksikan langsung ke HP saya jika ada indikasi match fixing," imbuh Erick Thohir.
Advertisement
Cara Kerja Alat dari FIFA
Cara kerja alat pendeteksi match fixing itu, kata Erick Thohir, akan memberikan penanda dalam tiga warna meliputi kuning, merah, dan hijau.
"Janjinya FIFA begitu. Keren juga. Kalau ada pertandingan, saya diberi tahu misalnya warna kuning, merah, atau hijau," ucap Erick Thohir.
"Namun, bukan berarti merah telah terjadi pengaturan skor. Itu akan diinvestigasi. Terima kasih ke FIFA. Memangnya kita bisa bikin sistem seperti itu? Enggak ngerti," ungkapnya.
Redam Kekhawatiran Suporter
Erick Thohir menuturkan bahwa teknologi canggih dari FIFA itu untuk meredam kekhawatiran suporter terkait adanya indikasi pengaturan skor.
"Suporter yang tidak puas dengan sepak bola Indonesia, misalnya ujung-ujungnya ada penalti, ketidakpuasan selama puluhan tahun, sakit hati mereka harus diperbaiki dengan ini," terang Erick Thohir.
Advertisement