Sukses


Gelar Sarasehan dengan Asprov PSSI, Erick Thohir Bahas Masalah Sepak Bola Indonesia hingga Pembinaan Usai Dini

Bola.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menggelar sarasehan dengan Asosiasi Provinsi (PSSI) dari seluruh Indonesia, Minggu (19/3/2023). Dalam sarasehan tersebut, Erick Thohir mendengar dan menampung semua masalah sepak bola di Indonesia.

Sarasehan tersebut berlangsung di hotel yang berada di Jakarta Pusat. Dalam kegiatan tersebut, Erick Thohir didampingi pengurus PSSI seperti Wakil Ketua Umum, Zainudin Amali dan Ratu Risha, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dan Anggota Exekutif (Exco).

"Ini merupakan sarasehan yang kedua setelah saraserah Liga 1 dan Liga 2. Sekarang kami adakan sarasehan dengan Asprov," kata Erick Thohir.

"Sarasehan artinya apa kami mendengar permasalahan sepak bola yang ada di Indonesia setelah didengar baru kami mengambil keputusan dan keputusan itu dilakukan karena isu-isu yang ada di bawah," ucap Erick Thohir.

2 dari 3 halaman

Banyak Masukan

Erick Thohir juga menyebut, dalam sarasehan dengan Asprov PSSI pihaknya mendapatkan banyak masukan mengenai perbaikan sepak bola Indonesia. Menurut Erick, situasi itu sangat bagus karena artinya pihaknya bisa sama-sama mencarikan solusi terbaik.

"Bukan hanya Exco memutuskan tanpa melihat dari bawah. Asprov tadi sudah kami diskusikan dan banyak masukan-masukan dari Asprov yang kami juga menjadi bagian dari solusi," ucap Erick Thohir.

"Jangan bicara masalah satu dan lainnya yang akhirnya memecah belah. Harus mencari solusi bersama dan harus konkret," tegas Erick Thohir.

3 dari 3 halaman

Mimpi Besar

Erick Thohir berharap, dengan adanya masukan dari Asprov bisa memperbaiki masalah-masalah sepak bola yang ada di Indonesia. Dengan begitu, Indonesia bisa mewujudkan mimpi besar agar bisa lebih baik pada masa depan.

"Kalau Indonesia punya mimpi 2045 menjadi negara maju, ekonomi ranking 4-5 besar dunia, kami juga punya mimpi 2045 masa keemasan sepak bola Indonesia. Paling tidak masuk 50 besar negara sepak bola dunia. Itu tidak mudah," tegas Erick Thohir.

"Arab Saudi ada di 51, Turki nomor 45, karena itu salah satunya pembinaan usia dini harus mulai dijalankan. Bahkan, kami memberanikan diri usianya mulai 9 tahun, bukan 12 tahun kalau mau berkompetensi di dunia tidak mungkin disiapkan dari 12 tahun, mesti 9 tahun," ucap Erick Thohir.

Video Populer

Foto Populer