Sukses


Mengenang Duet Patrich Wanggai dan Titus Bonai: Duo Striker Ganas Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 pernah memiliki duet penyerang yang mematikan pada cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2011. Kedua striker ganas itu ialah Patrich Wanggai dan Titus Bonai.

Dari hasil kolaborasi antara Patrich Wanggai dan Titus Bonai, lini serang Timnas Indonesia U-22 memang terhitung mematikan di SEA Games 2011. Dua pemain ini menjadi tulang punggung skuad Garuda Muda dalam menjebol gawang lawan.

Keduanya bahkan sempat bersaing di jajaran pencetak gol terbanyak. Patrich Wanggai, misalnya, sukses mengepak lima gol. Sementara itu, Titus Bonai yang menjadi rekan duetnya mampu menjaringkan empat gol.

Sayangnya, dua pemain ini masih kalah dari Lamnao Singto, pemain Laos yang mencatatkan enam gol. Tak hanya itu, keduanya juga harus gigit jari lantaran skuad Garuda Muda hanya bisa meraih medali perak.

 

 

2 dari 4 halaman

Dua Striker yang Saling Melengkapi

Titus Bonai pun mengisahkan kembali perjalanannya bersama Patrich Wanggai yang menjadi juru gedor Timnas Indonesia U-22 saat itu. Proses adaptasi untuk saling memahami satu sama lain mutlak diperlukan.

Pemain yang akrab disapa Tibo ini mengakui, mereka berdua memang memiliki karakter yang berbeda. Namun, perbedaan ini mampu menjadi duet yang mematikan karena keduanya saling melengkapi.

"Saya memang biasanya mencari karakter teman duet saya terlebih dahulu. Kalau untuk diri sendiri kan saya sudah tahu,” kata Titus Bonai seperti dikutip dari kanal YouTube Sport77.

"Jadi, saya harus mengetahui bagaimana karakter Patrich Wanggai. Dia kan tipikalnya tembok, jadi saya yang harus keliling untuk mencari bola untuk dia,” imbuhnya.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Tinggal Satu Kamar Bangun Kekompakan

Tibo juga mengatakan, Patrich Wanggai juga melakukan hal serupa untuk bisa memahami karakter permainan Tibo. Apalagi, mereka belum pernah bermain bersama di level klub.

Kekompakan antara keduanya juga dibangun melalui proses. Upaya menjalin chemistry juga semakin terbantu karena keduanya tinggal satu kamar selama penyelenggaraan SEA Games 2011.

“Menurut saya, karakter dia luar biasa. Patrich pun juga melakukannya timbal balik untuk mengetahui karakter permainan saya,” ujarnya.

“Itulah yang membuat kami berdua sangat kompak. Saya pun juga satu kamar dengan Patrich selama SEA Games 2011,” lanjut Tibo.

 

4 dari 4 halaman

Berbagi Peran di Lini Depan

Penyerang yang kini telah berusia 34 tahun itu mengatakan, keduanya memang sudah memiliki pemahaman yang sama antara satu dengan yang lain. Jika Tibo bertugas mencari bola, maka Patrich lebih berperan untuk menjadi eksekutor. 

"Ketika sudah di lapangan, kami sama-sama fokus. Patrich sering meminta, ‘Nanti bolanya seperti ini seperti ini’," ujarnya.

“Patrich memang lebih banyak meminta, karena tugas saya yang mencari bola. Ibaratnya memasak, dia tinggal memakannya saja,” ia menambahkan.

Video Populer

Foto Populer