Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta harus kehilangan Muhammad Ferarri untuk sementara waktu. Sang pemain muda mengikuti pendidikan Kepolisian di Sekolah Polisi Negara (SPN).
Pendidikan Kepolisian membuat Persija Jakarta akan kehilangan Muhammad Ferarri selama 7 bulan. Nantinya, Ferarri akan mendapatkan pangkat menjadi Brigadir Polisi Dua atau Bripda.
Baca Juga
Persija Dorong Rizky Ridho, Witan Sulaeman, dan Muhammad Ferarri Bermain Cerdas untuk Bantu Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Termasuk Penggawa Timnas Indonesia, Ini 2 Pemain Muda dengan Menit Bermain Tertinggi di BRI Liga 1 2024 / 2025
Carlos Pena Minta 3 Pemain Persija Menangkan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, tapi Jangan Bawa Pulang Cedera
Advertisement
Presiden Persija, Mohamad Prapanca, mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan kepergian Ferarri. Menurut Prapanca, itu merupakan fasilitas yang diberikan negara kepada pemain berprestasi sehingga tak bisa ditolak.
"Saya rasa sudah dari awal kesepakatannya. Itu fasilitas dari negara kepada pemain Timnas Indonesia untuk mereka mewujudkan impiannya," kata Mohamad Prapanca.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bagaimana Kontrak di Persija?
Mohamad Prapanca menyebut Muhammad Ferarri masih terikat kontrak sebagai pemain Persija Jakarta. Sebagai pemain profesional, ada hal-hal yang berkaitan dengan kontrak yang harus dihormati Ferarri.
"Tentunya kalah dia pendidikan, ada kontrak. Bagaimana juga antara pemain dan klub ada kontrak yang harus ditaati," tegas Prapanca.
"Saya yakin mereka sudah memahami efek dari kegiatan yang sedang dilakukan. Setiap klub pentingkan kepentingan Timnas Indonesia," jelas Prapanca.
Â
Advertisement
9 Pemain
Muhammad Ferarri tak sendiri dalam kegiatan pendidikan Kepolisian. Termasuk Ferarri, ada sembilan pemain Timnas Indonesia U-20 dan U-22 yang ikut pendidikan tersebut.
Mereka adalah Kakang Rudianto (Persib Bandung), Ginanjar Wahyu (Arema FC), Frengky Missa (Persikabo 1973), Ananda Raehan (PSM Makassar), Dimas Juliono (Bhayangkara FC), Rabbani Tasnim (RANS Nusantara FC), Daffa Fasya (Borneo FC), dan Muhammad Faiz Maulana (Bhayangkara FC).
"Mereka masuk lewat jalur prestasi. Mereka mau menjadi polisi karena kemauan sendiri," ucap Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji.
Persaingan di BRI Liga 1
Advertisement