Sukses


Duel Antarlini Arema vs Borneo FC di BRI Liga 1: Sang Top Skorer Dihadapkan dengan Pertahanan Terbaik

Bola.com, Jakarta - Arema FC dapat lawan berat di pekan 15 BRI Liga 1 2023/2024. Tim besutan Fernando Valente itu bakal menjamu pemuncak klasemen sementara, Borneo FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (06/10/2023).

Duel ini jadi gambaran dua tim beda kasta. Namun, fighting spirit kedua tim sama-sama membara. Arema FC yang ada di urutan 16 klasemen memburu kemenangan demi lepas dari zona degradasi. Sedangkan Borneo ingin mempertahankan puncak klasemen.

Jika membandingkan komposisi kedua tim, Borneo lebih mentereng. Kedalaman skuatnya sangat bagus. Pemain inti dan cadangan punya kualitas yang sama.

Seperti Adam Alis, Fajar Fathur Rahman, Stefano Lilipaly, Nadeo Argawinata, Leo Lelis, Hendro Siswanto dan lainnya.

Beda dengan Arema FC yang memiliki banyak pemain pelapis berusia muda. Saat beberapa langganan starter absen, performa Arema terganggu.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Kiper

Nadeo Argawinata masih jadi salah satu kiper terbaik di Liga 1. Statusnya masih kiper utama Timnas Indonesia. Wajar, performanya di Borneo FC sedang bagus.

Dari 13 pertandingan, gawangnya baru kebobolan 12 gol. Saat ini, Nadeo jadi kiper ketiga yang paling banyak melakukan save di Liga 1.

Dia sudah melakukan 42 kali penyelamatan. Nadeo hanya kalah dari dua kiper asing: Adilson Maringa (Bali United) dan Sonny Stevens (Dewa United). Karena itu, Nadeo bisa membuat pemain Arema FC frustasi karena sulit mencetak gol.

Sedangkan Julian Schwarzer, saat ini performanya makin apik. Kini dia masuk dalam daftar kiper yang punya banyak save. Padahal dia baru membela Arema sejak pekan kelima.

Tapi, hanya 10 pertandingan dia sudah membuat 39 save. Julian jadi kiper ke empat yang paling banyak menggagalkan shot on target lawan. Jadi, hanya satu tingkat dibawah Nadeo.

Ini membuat duel di bawah mistar kedua tim lebih seru. Keduanya akan berlomba membuat banyak save. Tentunya sekaligus membuat lawan kehabisan akal untuk mencetak gol.

 

 

 

3 dari 6 halaman

Belakang

Arema FC bisa dibilang kurang solid di lini belakang. Maklum, mereka dipaksa bongkar pasang pemain. Karena selalu ada yang absen lantaran akumulasi kartu atau cedera.

Baru pekan lalu, duet stroper utama, Bagas Adi Nugroho dan Ichaka Diarra kembali dari cedera. Tapi komposisi lini belakang Arema belum solid.

Lantaran bek kiri sekaligus kapten tim, Ahmad Alfarizi masih berkutat dengan cedera. Sehingga Arema masih gonta-ganti pemain di sektor bek sayap. Seperti Rifad Marasabessy, Achmad Maulana, Mikael Tata bergantian dicoba.

Namun pertahanan Arema masih belum konsisten. Itu membuat gawang mereka sudah kebobolan 26 gol. Jumlah kebobolan paling banyak kedua saat ini.

Sedangkan Borneo kebalikannya. Tim berjuluk Pesut Etam ini sementara jadi tim dengan pertahanan terbaik. Gawangnya baru kemasukan 13 gol.

Wajar jika mereka menempati puncak klasemen. Catatan kemasukannya hanya bisa disamai Rans Nusantara yang bersaing di papan atas. Keberadaan Silverio Junio, Leo Lelis, Diego Michiels, Agung Prasetyo membuat stok stoper Borneo aman.

Sedangkan bek kanan, dua pemain yang jadi andalan Timnas Indonesia senior dan kelompok usia dibuat bersaing sehat. Yakni Rizky Dwi Febrianto dan Fajar Fathur Rahman. Bek kiri, Leo Guntara dan Abdul Rahman punya kualitas tak beda jauh.

 

 

4 dari 6 halaman

Tengah

Sektor ini, Arema tidak sering melakukan perubahan. Ariel Lucero, Charles Raphael, Dendi Santoso, Jayus Hariono dan Ginanjar Wahyu paling sering jadi opsi utama.

Sebenarnya, masih ada pemain sekelas Evan Dimas. Tapi pelatih Fernando Valente lebih sering mencadangkannya.

Jika dirasa lini tengah kurang kreator, masih ada pemain muda, Arkhan Fikri. Namun, pemain Timnas Indonesia U-22 ini masih belum terlalu matang saat bermain di level senior.

Kondisinya berbeda dengan Borneo. Lagi-lagi mereka punya banyak pemain dengan kemampuan setara. Seperti Hendro Siswanto, Kei Hirose, Adam Alis, Jelle Goselink, Stefano Lilipaly dan lainnya.

Para pemain ini jadi garansi tangguhnya lini tengah Borneo. Kolaborasi antara gelandang bertahan dan menyerang sudah seimbang.

Tak jarang pemain tengah Pesut Etam jadi pemecah kebuntuan. Seperti Stefano Lilipaly yang kini jadi top skorer Borneo. Dia mengoleksi 6 gol. Padahal, posisinya bukan sebagai penyerang.

 

5 dari 6 halaman

Depan

Di lini depan, Arema FC lebih diunggulkan. Mereka punya striker yang kini jadi top skorer Liga 1: Gustavo Almeida.

Striker asal Brasil ini memang terbantu lima gol yang berasal dari penalti. Namun, jika melihat kinerjanya, Gustavo punya insting gol tinggi.

Karena striker 27 tahun ini sebenarnya tidak banyak mendapatkan umpan manja dari rekannya. Namun, dia bisa memaksimalkan peluang yang sulit menjadi gol.

Saat ini, Gustavo juga punya tandem yang mulai menemukan performa menanjak. Seperti Dedik Setiawan dan Charles Lokolingoy.

Sedangkan Borneo FC terkesan masih sulit mencari pengganti Matheus Pato. Karena striker penggantinya, Felipe Cadenazzi baru membukukan 1 gol dari 10 penampilan.

Sedangkan striker lokal, Ahmad Nur Hardianto masih mandul. Sama halnya dengan winger asal Myanmar Win Naing Tun. Beruntung lini tengah Borneo musim ini lebih produktif.

6 dari 6 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan

Video Populer

Foto Populer