BRI Liga 1: Kalah dari Penguasa Klasemen, Pelatih PSIS Tetap Bangga dengan Anak Asuhnya

Menurut pelatih asal Malta itu, Tim Mahesa Jenar tetap mampu menjalankan instruksi pelatih dengan baik. Meskipun menghadapi tekanan tinggi dari Tim Pesut Etam, PSIS masih mampu mempertahankan karakter permainannya.

"Saya pikir, kami sudah menampilkan permainan yang bagus. Para pemain saya mampu bermain baik. Kami mencoba untuk tetap memainkan bola," katanya.

"Kami sudah berusaha untuk tetap memainkan skema build-up dari belakang dan berhasil menciptakan peluang. Saya memang tak puas dengan hasilnya karena saya tidak senang mengalami kekalahan," imbuhnya.

Alasan lainnya yang membuat pelatih berusia 49 tahun itu bangga ialah PSIS Semarang bisa tetap berjuang, meski tampil pincang tanpa sejumlah pemain andalannya.

Dua pemain sudah absen sejak awal, yakni Wahyu Prasetyo yang mengalami cedera dan Alfeandra Dewangga yang terkena akumulasi kartu. Sebelum laga, mereka dipastikan berjuang tanpa Lucas Gama yang mengalami masalah pencernaan.

"Menurut pendapat saya, para pemain sudah menampilkan permainan yang baik. Namun, hasilnya memang tidak memuaskan," ujarnya.

"Meskipun kami memiliki banyak pemain penting yang harus absen, kami tetap memainkan gaya kami. Itu filosofi permainan kami, tak peduli menghadapi lawan seberat apa pun," imbuhnya.

Dengan kekalahan ini, PSIS harus puas mengakhiri catatan positifnya di BRI Liga 1 2023/2024. Sebab, dalam lima pertandingan sebelumnya, mereka sama sekali tak pernah tersentuh kekalahan, dengan perincian empat kemenangan dan sekali imbang.

Untuk sementara ini, Septian David Maulana dkk. masih bertahan di peringkat empat besar. Mereka mengumpulkan 37 poin dari 21 pertandingan, terpaut 11 poin dari Borneo FC yang berada di puncak klasemen BRI Liga 1.