Pengalaman Milomir Seslija yang Bisa Membawa Persis Solo Berbahaya di BRI Liga 1

Sebelum menerima pinangan dari Laskar Sambernyawa, juru taktik yang akrab disapa Milo itu baru saja mengukir prestasi mentereng di kompetisi kasta tertinggi Liga Maladewa bersama Maziya S&RC.

Di kompetisi bertajuk Dhivehi Premier League 2023 yang hanya diikuti delapan peserta ini, Maziya menjadi tim yang sulit ditaklukkan. Mereka bahkan tampil tak terkalahkan sepanjang musim.

Dari total 14 pertandingan, anak asuh Milomir Seslija sukses mengamankan 13 kemenangan. Sedangkan satu laga lainnya berakhir imbang. Dengan hasil ini, Maziya memuncaki klasemen akhir dengan koleksi 40 poin.

Kesuksesan Milo mempersembahkan gelar kelima bagi klub berjulukan The Green Boys ini jelas menjadi motivasi tersendiri untuk mengangkat prestasi Persis Solo pada lanjutan BRI Liga 1 2023/2024.Catatan Apik Bersama Borneo FC

Saat terakhir kali bertugas di Indonesia bersama Borneo FC, kinerja Milomir Seslija sebetulnya tak begitu buruk. Dia mampu menorehkan sejumlah catatan positif bersama klub asal Samarinda itu.

Sebelum memulai kompetisi BRI Liga 1 2022/2023, kiprah skuad Pesut Etam di bawah asuhan Milo cukup mentereng. Sebab, mereka bisa melaju hingga partai final Piala Presiden 2022 pada ajang pramusim.

Sayangnya, Borneo FC kala itu gagal meraih gelar juara. Mereka harus puas dengan predikat runner-up setelah kalah agregat dengan Arema FC. Pada leg pertama, Borneo FC kalah 0-1. Adapun leg kedua berakhir imbang tanpa gol.

Kekalahan ini memang membuat Borneo FC gagal menuntaskan dendamnya setelah sempat kalah 1-5 dari tim yang sama, tepatnya pada partai final Piala Presiden 2017.

Berbekal capaian positif pada turnamen pramusim, perjalanan Borneo FC menghadapi BRI Liga 1 2022/2023 juga tak begitu buruk. Mereka memang sempat terjungkal pada pekan kedua saat kalah 1-3 dari Barito Putera.

Setelah itu, Pesut Etam sukses menyapu lima laga beruntun dengan kemenangan. Hebatnya, hasil positif ini bahkan diraih atas klub-klub elite seperti Persib Bandung (4-1) dan Persebaya Surabaya (2-1).

Sayangnya, Pesut Etam sempat tertahan ketika menghadapi tiga laga beruntun tanpa kemenangan, yakni setelah kalah 2-3 dari Persikabo 1973, lalu ditahan imbang Persita Tangerang (2-2) dan Bhayangkara FC (2-2).

Momen inilah yang membuat manajemen gerah. Mereka lalu mengakhiri tugas Milo sebagai pelatih kepala pada pekan ke-11. Keputusan ini memang cukup mengejutkan mengingat Borneo FC masih berada di peringkat kelima klasemen sementara.