Sukses


Doyan di Papan Tengah BRI Liga 1, Persebaya Punya Masalah Produktivitas Gol

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya adalah penghuni tetap papan tengah klasemen BRI Liga 1 2023/2024. Mereka terlihat masih kesulitan konsisten mendulang kemenangan demi merangsek ke papan atas.

Tim berjulukan Bajul Ijo itu masih tertahan di peringkat ke-11 klasemen sementara dengan 36 poin dari 29 pertandingan. Terakhir, Persebaya ditahan imbang 0-0 saat menjamu Madura United di pekan ke-29 (13/3/2024).

Jika ditarik ke belakang, Bajul Ijo hanya mampu meraih satu kemenangan saja dalam lima pertandingan terakhir.

Paul Munster sudah menangani Persebaya dalam tujuh pertandingan. Hasilnya, dia mempersembahkan dua menang, empat seri, dan satu kalah.

Urusan gol, Persebaya Hanya mampu mencetak enam saja. Artinya, mereka rata-rata tak sampai mencetak satu gol per pertandingan.

==

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Rata-Rata Gol

Musim ini saja, Persebaya hanya mampu mencetak 29 gol dalam 29 pertandingan.Tak banyak yang bisa dilakukan klub asal Kota Pahlawan itu saat mendapatkan peluang emas di depan gawang lawan.

Problem produktivitas ini jadi masalah yang harus diselesaikan. Satu gol per laga cukup mengkhawatirkan. Apalagi, pertahanan Persebaya juga tidak terlalu baik dengan telah kebobolan 37 gol.

Paul Munster tidak menyalahkan para pemainnya. Dia menilai Reva Adi Utama dkk. sudah bekerja sesuai instruksinya. Hanya saja, kemampuan penyelesaian akhir anak asuhnya sedang jadi masalah yang harus segera diselesaikan.

“Hanya sepertiga akhir, kami perlu insting pembunuh yang mencetak gol. Kami akan terus memberi mereka solusi dan peluang. Yang paling penting adalah kami memberi peluang,” kata Paul Munster.

3 dari 6 halaman

Lama di Papan Tengah

Selama 29 pekan musim ini, Persebaya hanya sekali masuk empat besar. Itu terjadi saat pekan pertama. Itu pun karena berhasil menang 3-2 di kandang Persis Solo di pekan pertama pada 1 Juli 2023.

Setelah itu, prestasi mereka merosot. Tim berjulukan Bajul Ijo itu bahkan lebih banyak menghuni peringkat di bawah 10 besar. Padahal, Persebaya sempat sesumbar ingin meraih gelar juara BRI Liga 1 2023/2024.

“Jika kami tidak memberikan kesempatan, maka itu masalah besar bagi saya. Kami hanya perlu bekerja keras. Sekali lagi, inilah tim yang kami miliki. Kami hanya harus terus mencari solusi, bagaimana kita bisa menang,” imbuh Paul Munster.

4 dari 6 halaman

Peluang Kecil

Saat ini, Persebaya tertinggal jauh dari Madura United di posisi keempat dengan 46 angka. Secara matematis, Persebaya memang masih sangat mungkin mengungguli Madura United karena masih menyisakan lima pertandingan.

Artinya, Persebaya berpeluang mendapat poin maksimal sebesar 53 angka. Jumlah itu memang mengungguli apa yang dicapai Madura United saat ini. Namun, Laskar Sape Kerap tentu tidak tinggal diam dan berusaha mempertahankan posisi empat besar.

Masalah lainnya, ada enam klub lain yang menghuni posisi klasemen di bawah Madura United dan di atas Persebaya. Enam klub itu tentu juga masih berjuang untuk menembus championship series karena masih punya peluang besar.

Posisi Persebaya malah lebih dekat dengan zona degradasi. Persita Tangerang yang berada di posisi ke-16 atau peringkat teratas zona merah tercatat mengoleksi 31 poin. Hanya selisih lima angka saja dengan Persebaya.

Persebaya masih belum konsisten mendulang kemenangan. Dalam 10 laga terakhir, mereka tercatat hanya dua kali menang dan tujuh seri, satu sisanya berakhir kekalahan. Angka kemenangan ini tentu punya rasio yang kecil.

Jika ditotal musim ini, Bajul Ijo membukukan delapan menang, 12 seri, dan sembilan kalah. Dari susunan hasil pertandingan itu sudah terlihat bahwa Persebaya mengalami situasi yang sulit tidak seperti musim-musim sebelumnya.

5 dari 6 halaman

Gonta-Ganti Pelatih

Permasalahan Persebaya terbilang pelik. Belum semusim, mereka sudah banyak melakukan pergantian pelatih. Ada Aji Santoso, Josep Gombau, dan kini di tangan Paul Munster. Ada pula Uston Nawawi yang jadi caretaker dalam jeda pergantian antarpelatih.

Hal itu cukup berdampak pada performa tim yang harus memainkan gaya permainan yang berbeda. Di bawah arahan Paul Munster, Persebaya mulai menunjukkan hasil positif, tapi terlihat belum menampilkan permainan yang diharapkan.

Selain itu, Persebaya jadi tim dengan catatan mencetak gol bunuh diri terbanyak musim ini. Mereka sudah empat kali memberikan “hadiah” gol untuk tim lawan.

Empat gol bunuh diri Persebaya itu juga lahir dari empat pemain yang berbeda. Mereka adalah Yohanes Kandaimu, Song Ui-young, Paulo Henrique, dan Kasim Botan. Menariknya, dari empat nama itu, hanya Yohanes Kandaimu yang berstatus sebagai pemain belakang.

Apa yang dialami oleh Persebaya harus menjadi alarm bahwa mereka perlu melakukan evaluasi agar rekor ini tidak bertambah. Apalagi, mereka juga masih tertahan di papan tengah dan sulit merangsek ke atas.

Kini, tersisa lima pertandingan saja yang harus dilewati oleh tim asal Kota Pahlawan itu untuk bisa mendekat ke papan atas. Masing-masing menghadapi Arema FC, Dewa United, Bali United, Persib Bandung, dan Persik Kediri.

6 dari 6 halaman

Tengok Posisi Tim Kesayanganmu

Video Populer

Foto Populer