Sukses


Adu Kuat Deretan Pemain Asing Madura United Vs Borneo FC di Championship Series BRI Liga 1 2023 / 2024

Bola.com, Jakarta - Madura United dan Borneo FC Samarinda bakal saling beradu kekuatan pada semi-final leg pertama championship series BRI Liga 1 2023/2024.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Rabu (15/5/2024) malam WIB, itu bakal jadi panggung penentuan bagi kedua kontestan.

Meski berstatus jawara regular series, Borneo FC belum tentu melenggang mudah. Tuan rumah siap jadi kuda hitam yang merusak ambisi Pesut Etam.

Kekuatan kedua kesebelasan sendiri terbilang merata di setiap lini. Para pemain lokal memang tampil mentereng. Tetapi fondasi permainan keduanya berasal dari kepiawaian para ekspatriat mereka.

Lantas, klub mana yang memiliki pemain asing paling moncer sejauh ini? Siapa yang lebih unggul jika beradu di atas lapangan. Berikut ulasan selengkapnya versi Bola.com.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

Cleberson Martins vs Silverio Junior

Madura United memiliki sosok Cleberson Martins di jantung pertahanan. Pria asal Brasil itu memiliki lebih banyak pemahaman tentang atmosfer sepak bola nasional lantaran telah beberapa musim terakhir bermain di Indonesia.

Postur tinggi besar ditunjang dengan kemampuan membaca permainan yang baik. Tak hanya itu, dia juga terbilang piawai memainkan bola dengan kakinya dan menjadi jalur pertama build-up serangan timnya.

Sementara itu, Silverio telah memperlihatkan potensi terbaik pada debutnya di tanah air. Pemain berusia 28 tahun itu terlihat sangat matang memimpin pertahanan Borneo FC Samarinda yang jadi tim terminim kebobolan sejauh ini.

 

3 dari 7 halaman

Jacob Mahler vs Kei Hirose

Jacob Mahler tak pernah menyangka mendapatkan tantangan baru bersama Madura United. Walaupun posisi naturalnya di lini belakang, ia mendapatkan kepercayaan untuk menjadi gelandang bertahan di klub asal Pulau Garam.

Daya jelajahnya yang tinggi dan kemampuan melakukan passing jauh yang tajam menjadikannya salah satu regista terbaik musim ini. Dia pun jadi salah satu simpul utama kekuatan timnya saat melakukan build-up dari sepakan gawang.

Di kubu Borneo FC Samarinda, Kei Hirose berhasil menemukan kembali sentuhannya. Pria asal Jepang itu berhasil mengunci satu tempat utama berkat penampilan energik di setiap pertandingan yang dijalani.

 

4 dari 7 halaman

Hugo Gomes vs Wiljan Pluim

Jaja tak bisa dimungkiri merupakan salah satu kekuatan utama Madura United dalam beberapa musim terakhir. Bermain sebagai nomor delapan, ia mampu mendikte tempo permainan timnya dengan sangat baik.

Tak hanya itu, pemain jebolan Timnas Brasil U-20 itu juga memiliki set-pieces yang cukup tajam. Kekuatan rahasianya itu bisa jadi senjata terakhir untuk merobek gawang Borneo FC Samarinda di pertandingan nanti.

Sedangkan di kubu lawan, Wiljan Pluim masih belum menemukan sentuhan terbaiknya seperti saat membela PSM Makassar. Faktor cedera membuatnya kurang bisa tampil maksimal untuk Pesut Etam.

 

5 dari 7 halaman

Francisco Rivera vs Win Naing Tun

Francisco Rivera merupakan salah satu pendatang baru terbaik musim ini. Pria asal Meksiko itu jadi salah satu pemain yang mampu menyentuh dobel digit gol dan assist sepanjang seri regular.

Pemenang Liga Champions Concacaf itu begitu ahli menemukan ruang di sepertiga akhir permainan. Dari situ, dia bisa mengeksekusi bola secara langsung atau memberikan umpan kejutan kepada rekannya.

Sementara itu, Win Naing Tun masih kesulitan mendapatkan tempat utama di starter Borneo FC Samarinda. Ia kalah bersaing dengan para pemain lokal macam Terens Puhiri dan M. Sihran yang tengah on-fire.

 

6 dari 7 halaman

Dalberto Belo vs Felipe Cadenazzi

Dalberto Belo sejatinya bukan pemain yang buruk. Tetapi Madura United membutuhkan pemain yang lebih tajam macam Junior Brandao yang memutuskan hengkang ke Bhayangkara FC di pertengahan musim.

Di kubu Borneo FC Samarinda, kepergian Matheus Pato tak terlalu diratapi oleh pelatih Pieter Huistra. Felipe Cadenazzi masih sangat cukup menjaga ketajaman lini depan klub yang baru berdiri pada 2014 silam.

Meski memiliki tipe yang sedikit berbeda dengan pendahulunya, Borneo FC mampu mengubah gaya bermain untuk menyesuaikan kelebihan Cadenazzi. Tak heran bila saat ini, Pesut Etam menjadi tim yang paling banyak mencetak gol via sundulan kepala.

 

7 dari 7 halaman

Pemain Asing Lainnya

  • Lucas Frigeri: Kiper asal Brasil ini merupakan salah satu rekrutan Madura United di pertengahan musim. Sempat mendapatkan caci maki karena penampilannya yang buruk, perlahan dia mampu bangkit dan jadi salah satu alasan timnya berada di empat besar.
  • Leonardo Lelis: Bek asal Brasil ini sejatinya merupakan tandem sehati Silverio Junior di pertahanan Borneo FC Samarinda. Sayangnya, cedera memaksanya naik meja perawatan sejak pertengahan musim.

Video Populer

Foto Populer